Jakarta (ANTARA) - Google resmi meluncurkan Pixel 4 dan Pixel 4 XL dalam sebuah acara yang digelar di New York dengan membawa tiga warna baru yaitu putih, hitam dan edisi terbatas oranye.
Ponsel tersebut dibanderol dengan harga mulai dari 799 dolar AS (sekitar Rp11,3 juta) untuk Pixel 4, dan mulai 899 dolar AS (sekitar Rp12,8 juta) untuk Pixel 4XL, pre-order telah dimulai dengan pengiriman dijadwalkan pada 24 Oktober.
Dilansir dari laman The Verge, Rabu, Pixel 4 XL memiliki layar Quad HD 6,3 inci, sedangkan Pixel 4 mengusung layar 1080p 5,7 inci.
Selain harga dan ukuran layar, Pixel 4 dan Pixel 4 XL menawarkan spesifikasi yang sama. Kedua perangkat tersebut ditenagai oleh prosesor Qualcomm Snapdragon 855, dengan ruang penyimpanan 64GB atau 128GB dan RAM 6GB.
Pada bagian bezel atas, Google meletakkan sejumlah sensor yang memungkinkan dua fitur baru, salah satunya sistem face unlock Google, yang menjadi jawaban raksasa teknologi tersebut terhadap Face ID milik Apple.
Fitur lainnya adalah metode interaksi baru yang dinamai Motion Sense, yang menggunakan teknologi Project Soli Google, yang memungkinkan Pixel 4 dikendalikan dengan gerakan tangan, tanpa perlu menyentuh ponsel.
Dengan Motion Sense, pengguna dapat mengontrol musik atau mengabaikan panggilan masuk dengan lambaian tangan di dekat layar ponsel. Pemrosesan Motion Sense terjadi di perangkat, dan Google menyebut fitur ini dapat dinonaktifkan kapan saja.
Untuk kamera, Google telah menambahkan lensa potret telefoto, selain lensa utama. Menurut Google, lensa telefoto tersebut menawarkan 2x zoom melalui fokus optik dan digital.
Selain menambahkan kamera sekunder untuk pertama kalinya, Google juga menambahkan fitur perangkat lunak baru dan meningkatkan mode yang ada, seperti Night Sight, yang kini memiliki fitur astrophotography.
Ada pula fitur Live HDR+ yang menawarkan tampilan waktu pada gambar. Google juga mengatakan telah meningkatkan white balance di semua mode foto.
Pixel 4 juga memperkenalkan aplikasi Perekam (memo suara) baru yang secara otomatis dapat menyalin apa yang dikatakan menggunakan teknologi pengenalan suara Google.
Pengguna dapat mencari seluruh rekaman sebelumnya untuk kata tertentu. Pemrosesan teknologi tersebut terjadi pada perangkat itu sendiri tanpa bantuan dari cloud.
Penerjemah: Arindra Meodia
Ponsel tersebut dibanderol dengan harga mulai dari 799 dolar AS (sekitar Rp11,3 juta) untuk Pixel 4, dan mulai 899 dolar AS (sekitar Rp12,8 juta) untuk Pixel 4XL, pre-order telah dimulai dengan pengiriman dijadwalkan pada 24 Oktober.
Dilansir dari laman The Verge, Rabu, Pixel 4 XL memiliki layar Quad HD 6,3 inci, sedangkan Pixel 4 mengusung layar 1080p 5,7 inci.
Selain harga dan ukuran layar, Pixel 4 dan Pixel 4 XL menawarkan spesifikasi yang sama. Kedua perangkat tersebut ditenagai oleh prosesor Qualcomm Snapdragon 855, dengan ruang penyimpanan 64GB atau 128GB dan RAM 6GB.
Pada bagian bezel atas, Google meletakkan sejumlah sensor yang memungkinkan dua fitur baru, salah satunya sistem face unlock Google, yang menjadi jawaban raksasa teknologi tersebut terhadap Face ID milik Apple.
Fitur lainnya adalah metode interaksi baru yang dinamai Motion Sense, yang menggunakan teknologi Project Soli Google, yang memungkinkan Pixel 4 dikendalikan dengan gerakan tangan, tanpa perlu menyentuh ponsel.
Dengan Motion Sense, pengguna dapat mengontrol musik atau mengabaikan panggilan masuk dengan lambaian tangan di dekat layar ponsel. Pemrosesan Motion Sense terjadi di perangkat, dan Google menyebut fitur ini dapat dinonaktifkan kapan saja.
Untuk kamera, Google telah menambahkan lensa potret telefoto, selain lensa utama. Menurut Google, lensa telefoto tersebut menawarkan 2x zoom melalui fokus optik dan digital.
Selain menambahkan kamera sekunder untuk pertama kalinya, Google juga menambahkan fitur perangkat lunak baru dan meningkatkan mode yang ada, seperti Night Sight, yang kini memiliki fitur astrophotography.
Ada pula fitur Live HDR+ yang menawarkan tampilan waktu pada gambar. Google juga mengatakan telah meningkatkan white balance di semua mode foto.
Pixel 4 juga memperkenalkan aplikasi Perekam (memo suara) baru yang secara otomatis dapat menyalin apa yang dikatakan menggunakan teknologi pengenalan suara Google.
Pengguna dapat mencari seluruh rekaman sebelumnya untuk kata tertentu. Pemrosesan teknologi tersebut terjadi pada perangkat itu sendiri tanpa bantuan dari cloud.
Penerjemah: Arindra Meodia