Jakarta (ANTARA) - Badan sepak bola tertinggi dunia, FIFA telah mengonfirmasi bahwa mereka sedang "memantau" Persatuan Sepak Bola Bulgaria (BFU) setelah pengunduran diri presidennya, menyusul aksi rasial dalam pertandingan melawan timnas Inggris pada Senin malam.

Pengunduran diri Borislav Mihaylov terjadi beberapa jam setelah menteri olahraga negara itu mengatakan bahwa perdana menteri Bulgaria memerintahkan presiden BFU untuk mundur.

"Perdana menteri langsung memanggil saya beberapa waktu lalu. Anda tahu bahwa pemerintah telah melakukan banyak hal untuk pengembangan sepak bola Bulgaria dalam empat tahun terakhir," ujar Menteri Olahraga Bulgaria Krasen Kralev pada Selasa waktu setempat.

"Namun, setelah peristiwa baru-baru ini, mengingat seluruh keadaan sepak bola dan insiden semalam, perdana menteri telah memerintahkan saya mulai hari ini untuk menangguhkan hubungan dengan BFU, termasuk pendanaan, sampai pengunduran diri Borislav Mihaylov."

Pemerintah Bulgaria juga dilaporkan akan membekukan seluruh pendanaan dan hubungan dengan BFU sampai Mihaylov benar-benar mundur dari posisinya.

FIFA sendiri memiliki undang-undang untuk melarang pemerintah ikut campur dalam urusan jalannya asosiasi sepak bola.

Pasal 19.1 dari Statuta FIFA menyatakan bahwa "Setiap asosiasi anggota akan mengatur urusannya secara independen dan tanpa pengaruh dari pihak ketiga."

"Kami memantau situasi dengan cermat," ujar seorang juru bicara FIFA kepada Sky Sports pada Rabu (16/10).

Saat ini FIFA belum meluncurkan penyelidikan formal terhadap BFU, yang belum memberikan komentar lebih lanjut setelah pengunduran diri Mihaylov.

Namun, BFU akan terancam skorsing dari seluruh aktivitas sepak bola dunia bila terbukti mereka melanggar aturan FIFA.

Sebelumnya FIFA pernah membekukan PSSI menyusul campur tangan pemerintah dan mereka mengancam beberapa asosiasi lainnya dengan sanksi yang sama, termasuk federasi sepak bola Yunani, Spanyol, Nigeria dan Ghana.

Federasi Sepak Bola Kamerun, Kuwait, Benin dan Sierra Leone juga telah mendapatkan sanksi FIFA karena pemerintah mereka ikut campur.

Pewarta : Hendri Sukma Indrawan
Uploader : Admin 1
Copyright © ANTARA 2024