Nanga Bulik (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, memberikan insentif kepada 257 ustadz, ustazah dan marbot masjid di halaman Kantor Kecamatan Bulik, Selasa.
Insentif diberikan agar para guru agama itu mampu meningkatkan pemahaman Alquran dan menularkan ilmunya kepada generasi muda, kata Bupati Lamandau Hendra Lesmana usai memimpin upacara Hari Santri, Selasa.
"Insentif kami berikan kepada 200 guru ngaji dan 57 marbot masjid dan mushola yang tersebar di Kabupaten Lamandau," ujarnya.
Orang nomor satu di Bumi Bahaun Bakuba itu menegaskan, pembinaan mental dan spiritual kepada para generasi muda sangat penting dilakukan guna mempersiapkan generasi penerus bangsa yang bermoral, beriman dan bertaqwa di Kabupaten Lamandau.
Dengan begitu, kedepannya Pemkab Lamandau harapkan akan muncul birokrat, politikus, pengusaha, pedagang, guru, dokter, pegawai dan masyarakat yang jujur, taat beragama, dan mempunyai moral serta mampu mendedikasikannya untuk kemajuan pembangunan di daerah.
"Apabila semua profesi yang ditekuni dilandasi dengan ajaran yang kuat yang bermuara pada penguatan moral dan iman, maka pembangunan di kabupaten ini akan berjalan seperti apa yang diharapkan oleh seluruh elemen masyarakat," harapnya.
Dalam kesempatan itu, Hendra yang didaulat untuk memimpin upacara peringatan Hari Santri, berkesempatan membacakan pidato Menteri Agama RI, Lukman Hakim Syaifudin, yang mengatakan bahwa pesantren merupakan laboratorium perdamaian guna menyemai ajaran Islam yang rahmatanlilalamin.
Baca juga: Dua sekolah di Lamandau tak kebagian tunjangan, guru pedalaman menjerit
Menurut Menteri Agama, kesadaran harmoni dan berbangsa, metode mengaji dan mengkaji, pengabdian, pendidikan kemandirian, gerakan komunitas positif yang subur, lahirnya beragam kelompok diskusi, merawat khasanah kearifan lokal, prinsip maslahat, serta penanaman spiritual, merupakan sembilan dasar pesantren sebagai laboratorium perdamaian.
"Undang-undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang pesantren memastikan bahwa pesantren tidak hanya mengembangkan fungsi pendidikan semata, tetapi juga mengembangkan fungsi dakwah dan pemberdayaan masyarakat, Selamat Hari Santri 2019,"demikian Lukman Hakim.
Untuk diketahui, upacara Peringatan Hari Santri juga turut dihadiri oleh Ketua DPRD Lamandau, M Bashar, sejumlah Kepala OPD, Tokoh-tokoh Agama, masyarakat dan tokoh Pemuda, Banser, serta ratusan santri dan pelajar yang dengan hikmat mengikuti jalannya upacara.
Baca juga: Perputaran uang di Festival Babukung 2019 mencapai miliaran rupiah
Insentif diberikan agar para guru agama itu mampu meningkatkan pemahaman Alquran dan menularkan ilmunya kepada generasi muda, kata Bupati Lamandau Hendra Lesmana usai memimpin upacara Hari Santri, Selasa.
"Insentif kami berikan kepada 200 guru ngaji dan 57 marbot masjid dan mushola yang tersebar di Kabupaten Lamandau," ujarnya.
Orang nomor satu di Bumi Bahaun Bakuba itu menegaskan, pembinaan mental dan spiritual kepada para generasi muda sangat penting dilakukan guna mempersiapkan generasi penerus bangsa yang bermoral, beriman dan bertaqwa di Kabupaten Lamandau.
Dengan begitu, kedepannya Pemkab Lamandau harapkan akan muncul birokrat, politikus, pengusaha, pedagang, guru, dokter, pegawai dan masyarakat yang jujur, taat beragama, dan mempunyai moral serta mampu mendedikasikannya untuk kemajuan pembangunan di daerah.
"Apabila semua profesi yang ditekuni dilandasi dengan ajaran yang kuat yang bermuara pada penguatan moral dan iman, maka pembangunan di kabupaten ini akan berjalan seperti apa yang diharapkan oleh seluruh elemen masyarakat," harapnya.
Dalam kesempatan itu, Hendra yang didaulat untuk memimpin upacara peringatan Hari Santri, berkesempatan membacakan pidato Menteri Agama RI, Lukman Hakim Syaifudin, yang mengatakan bahwa pesantren merupakan laboratorium perdamaian guna menyemai ajaran Islam yang rahmatanlilalamin.
Baca juga: Dua sekolah di Lamandau tak kebagian tunjangan, guru pedalaman menjerit
Menurut Menteri Agama, kesadaran harmoni dan berbangsa, metode mengaji dan mengkaji, pengabdian, pendidikan kemandirian, gerakan komunitas positif yang subur, lahirnya beragam kelompok diskusi, merawat khasanah kearifan lokal, prinsip maslahat, serta penanaman spiritual, merupakan sembilan dasar pesantren sebagai laboratorium perdamaian.
"Undang-undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang pesantren memastikan bahwa pesantren tidak hanya mengembangkan fungsi pendidikan semata, tetapi juga mengembangkan fungsi dakwah dan pemberdayaan masyarakat, Selamat Hari Santri 2019,"demikian Lukman Hakim.
Untuk diketahui, upacara Peringatan Hari Santri juga turut dihadiri oleh Ketua DPRD Lamandau, M Bashar, sejumlah Kepala OPD, Tokoh-tokoh Agama, masyarakat dan tokoh Pemuda, Banser, serta ratusan santri dan pelajar yang dengan hikmat mengikuti jalannya upacara.
Baca juga: Perputaran uang di Festival Babukung 2019 mencapai miliaran rupiah