Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Komite I DPD RI Agustin Teras Narang mengajak masyarakat, khususnya pemuda di Provinsi Kalimantan Tengah lebih mengenal dan memahami konsep serta dinamika revolusi industri maupun society 5.0.
Ajakan tersebut disampaikan Teras Narang saat menjadi pembicara di seminar nasional teknologi informasi yang digelar Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Kumputer (STIMIK) Palangka Raya di Palangka Raya, Selasa.
"Apabila sudah memahami konsep dan dinamikanya, perlu ada kolaborasi besar dengan memanfaatkan semangat huma betang dalam menghadapinya," kata dia.
Menurut dia ada banyak persoalan sosial ekonomi di Kalteng yang semestinya bisa menjadi contoh sumber ide melahirkan solusi berbasis inovasi teknologi. Apalagi di era otonomi daerah seperti saat ini, peran pemuda yang lebih sadar teknologi akan sangat menentukan kemajuan daerahnya.
Gubernur Kalteng periode 2005-2010 dan 2010-2015 itu mengajak generasi muda, khususnya kalangan terdidik di Provinsi Kalteng agar menginisiasi Huma Betang 5.0. Di mana ada sebuah konsep yang bisa memadukan kearifan lokal, potensi alam, kekuatan karakter unggul manusia dengan perkembangan teknologi mutakhir.
"Negara Jepang mampu menghadirkan gagasan Society 5.0. Kita di Kalteng kenapa tidak menghadirkan konsep sendiri, yakni Huma Betang 5.0," kata Teras Narang.
Dikatakan, mungkin masyarakat, khususnya pemuda di provinsi ini belum terlalu jauh mengenal teknologi kecerdasan buatan, ataupun sistem automatisasi seperti trend industri 4.0. Namun, bukan berarti tidak bisa membuat trend tanding sendiri.
Dia mengatakan trend tanding itu bisa direalisasikan dengan mendorong kearifan lokal dan kecerdasan sejati manusia Kalteng, yang berbudaya serta hidup harmoni dengan alam sebagai konsep mendunia.
"Mari bersama-sama mendorong lahirnya masyarakat ekonomi dan berkebudayaan ala Kalteng yang siap menghadapi perkembangan teknologi tanpa menyingkirkan manusia," demikian Teras Narang.
Ajakan tersebut disampaikan Teras Narang saat menjadi pembicara di seminar nasional teknologi informasi yang digelar Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Kumputer (STIMIK) Palangka Raya di Palangka Raya, Selasa.
"Apabila sudah memahami konsep dan dinamikanya, perlu ada kolaborasi besar dengan memanfaatkan semangat huma betang dalam menghadapinya," kata dia.
Menurut dia ada banyak persoalan sosial ekonomi di Kalteng yang semestinya bisa menjadi contoh sumber ide melahirkan solusi berbasis inovasi teknologi. Apalagi di era otonomi daerah seperti saat ini, peran pemuda yang lebih sadar teknologi akan sangat menentukan kemajuan daerahnya.
Gubernur Kalteng periode 2005-2010 dan 2010-2015 itu mengajak generasi muda, khususnya kalangan terdidik di Provinsi Kalteng agar menginisiasi Huma Betang 5.0. Di mana ada sebuah konsep yang bisa memadukan kearifan lokal, potensi alam, kekuatan karakter unggul manusia dengan perkembangan teknologi mutakhir.
"Negara Jepang mampu menghadirkan gagasan Society 5.0. Kita di Kalteng kenapa tidak menghadirkan konsep sendiri, yakni Huma Betang 5.0," kata Teras Narang.
Dikatakan, mungkin masyarakat, khususnya pemuda di provinsi ini belum terlalu jauh mengenal teknologi kecerdasan buatan, ataupun sistem automatisasi seperti trend industri 4.0. Namun, bukan berarti tidak bisa membuat trend tanding sendiri.
Dia mengatakan trend tanding itu bisa direalisasikan dengan mendorong kearifan lokal dan kecerdasan sejati manusia Kalteng, yang berbudaya serta hidup harmoni dengan alam sebagai konsep mendunia.
"Mari bersama-sama mendorong lahirnya masyarakat ekonomi dan berkebudayaan ala Kalteng yang siap menghadapi perkembangan teknologi tanpa menyingkirkan manusia," demikian Teras Narang.