Jakarta (ANTARA) - Mundurnya Nadiem Makarim di jabatan pucuk pimpinan Gojek untuk menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Kabinet Indonesia Maju, diprediksi bakal membuat perusahaan start up tersebut lebih berkembang dalam inovasi.
Keputusan manajemen Gojek untuk menunjuk Co-CEO Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo untuk menggantikan Nadiem Makarim menduduki pucuk pimpinan perusahaan dinilai pengamat bisnis dan ekonomi justru dapat membuat perusahaan startup skala besar itu bisa lebih maju.
Rektor Universitas Indonesia terpilih yang juga Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prof. Ari Kuncoro, dalam pesan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu mengamati jika kedua pemimpin baru Gojek itu memiliki kapabilitas masing-masing yang tentunya sudah sesuai dengan kebutuhan pengembangan perusahaan.
“Dua Co-CEO justru bisa mengembangkan perusahaan menjadi lebih maju. Keduanya pastinya dipilih oleh Nadiem karena mereka mumpuni di bidangnya masing-masing, yaitu satunya pakar IT dan satunya mumpuni di bidang akuntansi. Mereka akan bisa lebih bersinergi. Pilihan Nadiem ini adalah tim yang terbaik,” ujarnya.
Baca juga: Nama-nama Kabinet Indonesia Maju yang telah diumumkan Presiden
Lebih lanjut Ari mengatakan bahwa kunci keberhasilan perusahaan adalah kerja sama, di mana ada kompromi demi kelangsungan perusahaan.
Penunjukkan Co-CEO Kevin dan Andre itu disampaikan manajemen Gojek menyusul keputusan ex-CEO dan Founder Gojek Nadiem Makarim untuk mundur dari jabatan struktural apapun di Gojek dan memilih bergabung dengan tim kabinet baru Presiden Joko Widodo.
Kevin dan Andre sendiri juga meyakinkan bahwa pergantian kepemimpinan di jajaran eksekutif Gojek ini tidak akan berdampak, baik pada keseharian operasional maupun pertumbuhan perusahaan. Kevin akan fokus pada pengembangan produk, strategi pemasaran, pengembangan organisasi dan juga layanan ride-hailing serta pesan-antar makanan. Sementara itu, Andre akan fokus pada strategi korporasi, alokasi modal, ekspansi internasional serta layanan pembayaran dan keuangan.
Baca juga: Belasan menteri yang tetap menjabat di posisi yang sama
Kevin dan Andre sendiri bukan orang baru di jajaran eksekutif Gojek. Sejak membangun perusahaan superapps ini bersama Nadiem, Kevin turut memainkan peran penting, terutama dalam memimpin tim produk dan pemasaran perusahaan.
Dengan latar belakang dan pengalaman yang telah teruji, yakni di bidang business intelligence, Kevin terbukti mampu menggunakan data sebagai dasar pengambilan keputusan. Dia juga membentuk tim teknologi yang ahli dalam bidang data, engineering, dan produk, dengan fokus meningkatkan user experience di platform Gojek. Sebelum bergabung di Gojek, Kevin telah lebih dulu menimba pengalaman di Zalora Indonesia, Merah Putih Incubator dan Salem Partners.
Sama seperti Kevin, Andre juga memiliki peran vital dalam membangun pondasi yang kuat guna mengakselerasi bisnis Gojek. Kemampuan manajerialnya salah satunya terbukti dengan keberhasilannya menggalang dana lebih dari 4 miliar dolar As dari investor-investor kelas kakap, seperti Google, Tencent, KKR dan Warburg Pincus.
Baca juga: Prabowo jadi Menteri Pertahanan untuk kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin
Baca juga: Pengganti Susi Pudjiastuti dinilai harus cepat beradaptasi
Keputusan manajemen Gojek untuk menunjuk Co-CEO Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo untuk menggantikan Nadiem Makarim menduduki pucuk pimpinan perusahaan dinilai pengamat bisnis dan ekonomi justru dapat membuat perusahaan startup skala besar itu bisa lebih maju.
Rektor Universitas Indonesia terpilih yang juga Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prof. Ari Kuncoro, dalam pesan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu mengamati jika kedua pemimpin baru Gojek itu memiliki kapabilitas masing-masing yang tentunya sudah sesuai dengan kebutuhan pengembangan perusahaan.
“Dua Co-CEO justru bisa mengembangkan perusahaan menjadi lebih maju. Keduanya pastinya dipilih oleh Nadiem karena mereka mumpuni di bidangnya masing-masing, yaitu satunya pakar IT dan satunya mumpuni di bidang akuntansi. Mereka akan bisa lebih bersinergi. Pilihan Nadiem ini adalah tim yang terbaik,” ujarnya.
Baca juga: Nama-nama Kabinet Indonesia Maju yang telah diumumkan Presiden
Lebih lanjut Ari mengatakan bahwa kunci keberhasilan perusahaan adalah kerja sama, di mana ada kompromi demi kelangsungan perusahaan.
Penunjukkan Co-CEO Kevin dan Andre itu disampaikan manajemen Gojek menyusul keputusan ex-CEO dan Founder Gojek Nadiem Makarim untuk mundur dari jabatan struktural apapun di Gojek dan memilih bergabung dengan tim kabinet baru Presiden Joko Widodo.
Kevin dan Andre sendiri juga meyakinkan bahwa pergantian kepemimpinan di jajaran eksekutif Gojek ini tidak akan berdampak, baik pada keseharian operasional maupun pertumbuhan perusahaan. Kevin akan fokus pada pengembangan produk, strategi pemasaran, pengembangan organisasi dan juga layanan ride-hailing serta pesan-antar makanan. Sementara itu, Andre akan fokus pada strategi korporasi, alokasi modal, ekspansi internasional serta layanan pembayaran dan keuangan.
Baca juga: Belasan menteri yang tetap menjabat di posisi yang sama
Kevin dan Andre sendiri bukan orang baru di jajaran eksekutif Gojek. Sejak membangun perusahaan superapps ini bersama Nadiem, Kevin turut memainkan peran penting, terutama dalam memimpin tim produk dan pemasaran perusahaan.
Dengan latar belakang dan pengalaman yang telah teruji, yakni di bidang business intelligence, Kevin terbukti mampu menggunakan data sebagai dasar pengambilan keputusan. Dia juga membentuk tim teknologi yang ahli dalam bidang data, engineering, dan produk, dengan fokus meningkatkan user experience di platform Gojek. Sebelum bergabung di Gojek, Kevin telah lebih dulu menimba pengalaman di Zalora Indonesia, Merah Putih Incubator dan Salem Partners.
Sama seperti Kevin, Andre juga memiliki peran vital dalam membangun pondasi yang kuat guna mengakselerasi bisnis Gojek. Kemampuan manajerialnya salah satunya terbukti dengan keberhasilannya menggalang dana lebih dari 4 miliar dolar As dari investor-investor kelas kakap, seperti Google, Tencent, KKR dan Warburg Pincus.
Baca juga: Prabowo jadi Menteri Pertahanan untuk kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin
Baca juga: Pengganti Susi Pudjiastuti dinilai harus cepat beradaptasi