Kuala Kurun (ANTARA) - Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah Jaya S Monong mengatakan pemerintah kabupaten itu sudah melakukan sejumlah persiapan dalam memanfaatkan bonus demografi.
“Bonus demografi pada dasarnya adalah pertumbuhan penduduk produktif lebih besar dari penduduk non produktif,” ucapnya saat menyampaikan jawaban pemkab terhadap pandangan umum fraksi pendukung, di Kuala Kurun, Senin.
Dia mengatakan, secara nasional bonus demografi diperkirakan dimulai pada tahun 2020 dan berakhir pada tahun 2030. Secara tidak langsung hal tersebut akan berdampak terhadap Kabupaten Gumas.
Baca juga: Jadi Ketua DAD Gumas, Jaya S Monong siap laksanakan amanah
Kabupaten Gumas, lanjut dia, memiliki jumlah penduduk sebanyak 136.383 jiwa, dimana penduduk usia produktif berjumlah 93.905 jiwa atau hampir mencapai 70 persen dari jumlah penduduk.
Disebut bonus adalah jumlah usia angkatan kerja dengan usia 15-65 tahun mencapai 70 persen. Sedangkan sisanya sebanyak 30 persen penduduk adalah berusia tidak produktif, yakni 15 tahun ke bawah dan 65 tahun ke atas.
“Semakin sedikit jumlah penduduk usia non produktif yang harus ditanggung oleh penduduk usia produktif, jika dikelola dengan baik maka akan menjadi modal dasar pertumbuhan ekonomi daerah,” bebernya.
Pemkab sebagai penggerak masyarakat mempersiapkan dan meningkatkan beberapa hal untuk memanfaatkan bonus demografi. Di bidang pendidikan adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya pendidik dan sarana pendidikan.
Baca juga: Bupati ingin DAD Gumas berperan menjaga kemajemukan
Masih di bidang pendidikan, pemkab memiliki komitmen dalam penganggaran yakni sebesar 20 persen dari nilai APBD, menyediakan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi maupun tidak mampu, dan lainnya.
Di bidang kesehatan adalah dengan meningkatkan pelayanan dan sarana kesehatan, menggalakkan gaya hidup sehat seperti olahraga teratur, tidak merokok, tidak memakan obat-obatan terlarang, dan lainnya.
Pemkab juga terus berinovasi menciptakan lapangan pekerjaan bagi sumber daya manusia yang berkualitas, mendorong SDM untuk membuat lapangan kerja sendiri seperti wirausaha dengan bantuan modal dari pemerintah.
Pemkab memberi kemudahan pelayanan perijinan bagi dunia usaha, supaya investasi dapat berjalan baik. Disamping itu, sambung dia, sosialisasi dan penyuluhan bagi perkawinan usia anak dan pendidikan anak usia dini terus digencarkan.
“Pemkab juga selalu menanamkan cinta tanah air sejak dini kepada generasi muda, demi terciptanya SDM yang berkualitas, sehat, inovatif dan memiliki perencanaan yang baik. Semoga mereka bisa berkontribusi bagi negara,” demikian Jaya.
Baca juga: Ini pesan Wabup Gumas pada peringatan Hari Pahlawan
Baca juga: Pemkab Gumas lakukan perampingan dan penggabungan OPD
“Bonus demografi pada dasarnya adalah pertumbuhan penduduk produktif lebih besar dari penduduk non produktif,” ucapnya saat menyampaikan jawaban pemkab terhadap pandangan umum fraksi pendukung, di Kuala Kurun, Senin.
Dia mengatakan, secara nasional bonus demografi diperkirakan dimulai pada tahun 2020 dan berakhir pada tahun 2030. Secara tidak langsung hal tersebut akan berdampak terhadap Kabupaten Gumas.
Baca juga: Jadi Ketua DAD Gumas, Jaya S Monong siap laksanakan amanah
Kabupaten Gumas, lanjut dia, memiliki jumlah penduduk sebanyak 136.383 jiwa, dimana penduduk usia produktif berjumlah 93.905 jiwa atau hampir mencapai 70 persen dari jumlah penduduk.
Disebut bonus adalah jumlah usia angkatan kerja dengan usia 15-65 tahun mencapai 70 persen. Sedangkan sisanya sebanyak 30 persen penduduk adalah berusia tidak produktif, yakni 15 tahun ke bawah dan 65 tahun ke atas.
“Semakin sedikit jumlah penduduk usia non produktif yang harus ditanggung oleh penduduk usia produktif, jika dikelola dengan baik maka akan menjadi modal dasar pertumbuhan ekonomi daerah,” bebernya.
Pemkab sebagai penggerak masyarakat mempersiapkan dan meningkatkan beberapa hal untuk memanfaatkan bonus demografi. Di bidang pendidikan adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya pendidik dan sarana pendidikan.
Baca juga: Bupati ingin DAD Gumas berperan menjaga kemajemukan
Masih di bidang pendidikan, pemkab memiliki komitmen dalam penganggaran yakni sebesar 20 persen dari nilai APBD, menyediakan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi maupun tidak mampu, dan lainnya.
Di bidang kesehatan adalah dengan meningkatkan pelayanan dan sarana kesehatan, menggalakkan gaya hidup sehat seperti olahraga teratur, tidak merokok, tidak memakan obat-obatan terlarang, dan lainnya.
Pemkab juga terus berinovasi menciptakan lapangan pekerjaan bagi sumber daya manusia yang berkualitas, mendorong SDM untuk membuat lapangan kerja sendiri seperti wirausaha dengan bantuan modal dari pemerintah.
Pemkab memberi kemudahan pelayanan perijinan bagi dunia usaha, supaya investasi dapat berjalan baik. Disamping itu, sambung dia, sosialisasi dan penyuluhan bagi perkawinan usia anak dan pendidikan anak usia dini terus digencarkan.
“Pemkab juga selalu menanamkan cinta tanah air sejak dini kepada generasi muda, demi terciptanya SDM yang berkualitas, sehat, inovatif dan memiliki perencanaan yang baik. Semoga mereka bisa berkontribusi bagi negara,” demikian Jaya.
Baca juga: Ini pesan Wabup Gumas pada peringatan Hari Pahlawan
Baca juga: Pemkab Gumas lakukan perampingan dan penggabungan OPD