Nanga Bulik, Lamandau (ANTARA) - Bupati Lamandau, Kalimantan Tengah, Hendra Lesmana menyatakan potensi perkebunan yang cukup luas di kabupaten setempat, harus diimbangi dengan sumber daya manusia mumpuni serta unggul.
Sebagai upaya mewujudkan SDM yang mumpuni dan unggul itulah pemerintah kabupaten terus berupaya menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, kata Hendra saat membuka Diklat gelombang I bidang operator mesin dan peralatan produksi PKS diikuti 100 peserta di Nanga Bulik, Senin.
"Kerjasama yang sudah kami lakukan yakni dengan Kementerian Perindustrian dan Badan Diklat Industri Medan. Bentuk kerjasama itu ya diklat yang kita gelar hari ini," beber dia.
Dia juga mengungkapkan rasa keprihatinannya, lantaran sumber daya manusia yang mumpuni dan unggul di Kabupaten Lamandau justru merupakan warga dari luar daerah. Posisi strategis disebuah perusahaan yang diisi tenaga ahli dari luar tersebut disebabkan keterbatasan SDM yang dimiliki.
"Saya berharap dengan kegiatan yang dilaksanakan dapat mencetak tenaga kerja handal dan mampu bersaing, sehingga mampu mengisi posisi strategis pada perusahaan di Kabupaten Lamandau," kata Hendra.
Baca juga: Permasalahan tata batas di Lamandau berpotensi konflik
Bupati Lamandau itu pun berharap dengan mencetak tenaga siap kerja yang bersertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dengan sistem Latih, Sertifikasi dan Tempatan, hal ini tentu juga dalam upaya pemerintah daerah untuk mengurangi pengangguran di daerah.
"Saya berpesan kepada peserta agar mengkuti kegiatan itu secara serius, sehingga nanti kedepannya Kabupaten Lamandau memiliki tenaga kerja yang mempunyai kompetensi, bersertifikat dan handal, serta berdaya saing tinggi di dunia kerja," kata Hendra.
Pemateri dari Perwakilan Balai Diklat Industri Medan Simon Subaya menekankan bahwa sejauh ini di Kalteng, baru Kabupaten Lamandau yang menggelar Diklat Industri Kelapa Sawit.
Untuk di seluruh Indonesia kegiatan serupa yang digelar di bawah naungan Balai Diklat Indonesia (BDI) Medan merupakan angkatan ke-63.
"Melalui kegiatan ini peserta akan diuji untuk meningkatkan kemampuannya, dengan begitu akan terbentuk SDM yang berdaya saing pada industri 4.0," kaya Simon.
Di tempat yang sama, Ketua DPD KNPI Lamandau Gusman menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan pemerintah daerah, sehingga melalui kegiatan tersebut akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kemampuan dan SDM di Kabupaten Lamandau.
"Kegiatan ini diselenggarakan selama 12 hari kedepan, dan digelombang pertama ini diikuti oleh 100 peserta, semoga kegiatan ini mampu menghasilkan tenaga kerja yang handal, bersertifikasi dan berkompetensi dalam bidangnya," demikian Gusman.
Baca juga: Jadikan Lamandau expo sebagai sarana penyampai informasi pembangunan
Sebagai upaya mewujudkan SDM yang mumpuni dan unggul itulah pemerintah kabupaten terus berupaya menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, kata Hendra saat membuka Diklat gelombang I bidang operator mesin dan peralatan produksi PKS diikuti 100 peserta di Nanga Bulik, Senin.
"Kerjasama yang sudah kami lakukan yakni dengan Kementerian Perindustrian dan Badan Diklat Industri Medan. Bentuk kerjasama itu ya diklat yang kita gelar hari ini," beber dia.
Dia juga mengungkapkan rasa keprihatinannya, lantaran sumber daya manusia yang mumpuni dan unggul di Kabupaten Lamandau justru merupakan warga dari luar daerah. Posisi strategis disebuah perusahaan yang diisi tenaga ahli dari luar tersebut disebabkan keterbatasan SDM yang dimiliki.
"Saya berharap dengan kegiatan yang dilaksanakan dapat mencetak tenaga kerja handal dan mampu bersaing, sehingga mampu mengisi posisi strategis pada perusahaan di Kabupaten Lamandau," kata Hendra.
Baca juga: Permasalahan tata batas di Lamandau berpotensi konflik
Bupati Lamandau itu pun berharap dengan mencetak tenaga siap kerja yang bersertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dengan sistem Latih, Sertifikasi dan Tempatan, hal ini tentu juga dalam upaya pemerintah daerah untuk mengurangi pengangguran di daerah.
"Saya berpesan kepada peserta agar mengkuti kegiatan itu secara serius, sehingga nanti kedepannya Kabupaten Lamandau memiliki tenaga kerja yang mempunyai kompetensi, bersertifikat dan handal, serta berdaya saing tinggi di dunia kerja," kata Hendra.
Pemateri dari Perwakilan Balai Diklat Industri Medan Simon Subaya menekankan bahwa sejauh ini di Kalteng, baru Kabupaten Lamandau yang menggelar Diklat Industri Kelapa Sawit.
Untuk di seluruh Indonesia kegiatan serupa yang digelar di bawah naungan Balai Diklat Indonesia (BDI) Medan merupakan angkatan ke-63.
"Melalui kegiatan ini peserta akan diuji untuk meningkatkan kemampuannya, dengan begitu akan terbentuk SDM yang berdaya saing pada industri 4.0," kaya Simon.
Di tempat yang sama, Ketua DPD KNPI Lamandau Gusman menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan pemerintah daerah, sehingga melalui kegiatan tersebut akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kemampuan dan SDM di Kabupaten Lamandau.
"Kegiatan ini diselenggarakan selama 12 hari kedepan, dan digelombang pertama ini diikuti oleh 100 peserta, semoga kegiatan ini mampu menghasilkan tenaga kerja yang handal, bersertifikasi dan berkompetensi dalam bidangnya," demikian Gusman.
Baca juga: Jadikan Lamandau expo sebagai sarana penyampai informasi pembangunan