Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Koperasi Usaha, Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Provinsi Kalimantan Tengah Lies Fahimah menyebut, para pelaku UMKM di seluruh kabupaten dan kota harus siap menghadapi revolusi industri 4.0.
"Era revolusi industri 4.0 menuntut pelaku UMKM mengembangkan strategi pemasaran dari konvensional menuju digital," katanya di Palangka Raya, Selasa.
Dalam hal ini, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran secara khusus menginstruksikan kepada pihaknya, untuk membantu pelaku UMKM agar mampu mengikuti perkembangan tersebut.
Salah satunya adalah membantu akses pemasaran produk UMKM Kalteng, agar dikenal di kancah nasional melalui berbagai pasar atau tempat transaksi jual beli online, seperti Shopee, Bukalapak maupun Tokopedia.
"Makanya berbagai kegiatan pemberdayaan untuk mendorong pemahaman dan pengembangan pelaku UMKM di seluruh kabupaten dan kota terus kami lakukan. Tentunya dengan pembahasan atau materi berbeda dalam setiap kegiatan," jelasnya.
Selain kegiatan yang dilaksanakan menggunakan APBN dan APBD, pihaknya juga mendorong sektor swasta maupun BUMN melakukan pembinaan maupun pemberdayaan kepada pelaku UMKM.
Salah satunya, kegiatan yang baru saja dilaksanakan salah satu perbankan di Palangka Raya, yaitu sebanyak 100 pelaku UMKM berbagai sektor dilatih materi tentang administrasi dan manajemen keuangan, e-commerce, enterpreneurship, hingga akses perbankan.
"Pemberdayaan pelaku UMKM menjadi fokus penting pemprov yang diwujudkan dalam bentuk pelatihan, magang hingga pameran, guna meningkatkan kualitas produk, hingga memperluas jangkauan pemasaran," terang Lies.
Diskop UKM Kalteng juga telah mengadakan bimbingan teknis bagi pelaku UMKM, agar dapat memasarkan produk secara online bekerja sama dengan Bukalapak.
Kemudian memberikan pelatihan pemasaran online bekerja sama dengan Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Kalteng.
"Banyak kegiatan pemberdayaan yang telah kami lakukan dan kedepan akan terus ditingkatkan. Semoga UMKM Kalteng bisa terus berkembang dan semakin maju," paparnya.
"Era revolusi industri 4.0 menuntut pelaku UMKM mengembangkan strategi pemasaran dari konvensional menuju digital," katanya di Palangka Raya, Selasa.
Dalam hal ini, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran secara khusus menginstruksikan kepada pihaknya, untuk membantu pelaku UMKM agar mampu mengikuti perkembangan tersebut.
Salah satunya adalah membantu akses pemasaran produk UMKM Kalteng, agar dikenal di kancah nasional melalui berbagai pasar atau tempat transaksi jual beli online, seperti Shopee, Bukalapak maupun Tokopedia.
"Makanya berbagai kegiatan pemberdayaan untuk mendorong pemahaman dan pengembangan pelaku UMKM di seluruh kabupaten dan kota terus kami lakukan. Tentunya dengan pembahasan atau materi berbeda dalam setiap kegiatan," jelasnya.
Selain kegiatan yang dilaksanakan menggunakan APBN dan APBD, pihaknya juga mendorong sektor swasta maupun BUMN melakukan pembinaan maupun pemberdayaan kepada pelaku UMKM.
Salah satunya, kegiatan yang baru saja dilaksanakan salah satu perbankan di Palangka Raya, yaitu sebanyak 100 pelaku UMKM berbagai sektor dilatih materi tentang administrasi dan manajemen keuangan, e-commerce, enterpreneurship, hingga akses perbankan.
"Pemberdayaan pelaku UMKM menjadi fokus penting pemprov yang diwujudkan dalam bentuk pelatihan, magang hingga pameran, guna meningkatkan kualitas produk, hingga memperluas jangkauan pemasaran," terang Lies.
Diskop UKM Kalteng juga telah mengadakan bimbingan teknis bagi pelaku UMKM, agar dapat memasarkan produk secara online bekerja sama dengan Bukalapak.
Kemudian memberikan pelatihan pemasaran online bekerja sama dengan Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Kalteng.
"Banyak kegiatan pemberdayaan yang telah kami lakukan dan kedepan akan terus ditingkatkan. Semoga UMKM Kalteng bisa terus berkembang dan semakin maju," paparnya.