Sampit (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Halikinnor mengaku makin yakin bertarung di pemilu kepala daerah setempat sebagai calon bupati dengan niat ingin membangun daerah ini lebih maju dan masyarakat semakin sejahtera.

"Pengalaman 33 tahun menjadi ASN (aparatur sipil negara) hingga saat ini menjadi bekal berharga bagi saya jika dipercaya memimpin daerah. Ini ikhtiar saya untuk berbuat lebih besar lagi," kata Halikinnor di Sampit, Kamis.

Hari ini Halikinnor menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon bupati ke kantor DPC Partai Amanat Nasional dan DPC Partai Gerindra Kotawaringin Timur. Belum lama ini, Halikinnor juga mendaftar ke partai lain yaitu PDIP, Demokrat, Nasdem dan Golkar.

Halikinnor mendaftar ke semua partai politik yang membuka pendaftaran bakal calon bupati karena sebagai seorang pegawai negeri, dia memang belum memiliki perahu partai politik. Dia mendaftar ke banyak partai karena memang tidak ada satupun partai politik di Kotawaringin Timur yang memenuhi syarat mengusung sendiri pasangan calon kepala daerah sehingga harus berkoalisi.

Halikinnor mengaku terpanggil untuk mengikuti pilkada karena ingin menduduki kursi bupati sehingga memiliki kewenangan lebih besar untuk membangun daerah dan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dia pun siap menjalani konsekuensi mengundurkan diri dari pegawai negeri sipil jika partai politik mendaftarkan hingga Komisi Pemilihan Umum menetapkannya sebagai calon bupati, meski masa tugasnya sebagai pegawai negeri masih empat tahun lagi.

Menduduki jabatan Sekretaris Daerah yang merupakan jabatan tertinggi atau puncak karier bagi seorang pegawai negeri sipil, bagi Halikinnor, masih ada keterbatasan dalam membuat kebijakan. Wewenang lebih besar untuk menentukan arah kebijakan pembangunan, baru bisa didapatnya jika menduduki jabatan sebagai bupati.

Sebagai pejabat yang juga dipercaya sebagai Ketua Tim Anggaran Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Halikinnor cukup paham betul kondisi pemerintahan, potensi daerah, kendala dan langkah yang bisa menjadi solusi. 

Pengalaman itulah yang membuatnya merasa yakin bisa membawa pembangunan yang lebih maju lagi. Untuk itu pula dia bertarung di pilkada dengan harapan mendapat rekomendasi partai politik dan mendapat kepercayaan masyarakat Kotawaringin Timur.

"Banyak yang harus kita benahi dan itu bisa kita lakukan bersama agar lebih baik. Soal bakal calon wakil bupati, itu sangat erat dengan partai politik pengusung. Nanti pertimbangan partai politik yang akan saya ikuti karena kita bertarung itu harus menang," ujar Halikinnor.
  Halikinnor menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon bupati kepada Ketua DPC Partai Gerindra Kotim H Ary Dewar, Kamis (14/11/2019). ANTARA/Norjani
Ketua DPC Partai Amanat Nasional Kotawaringin Timur Muhammad Rudini mengatakan, seluruh pendaftar akan diperlakukan dan mendapatkan peluang yang sama untuk terpilih. Keputusan akhir nantinya berada di tangan DPP PAN.

"Nanti ada tahapan-tahapan yang harus dilalui semua pendaftar. Nanti apa yang direkomendasikan DPP, maka itulah yang akan didaftarkan ke KPU," kata Rudini.

Sementara itu Ketua DPC Partai Gerinda Kotawaringin Timur H Ary Dewar mengatakan, kemampuan Halikinnor di birokrasi sudah tidak diragukan lagi, dibuktikan kariernya sebagai pegawai negeri sipil telah mencapai puncak. 

Ary Dewar sangat mendukung jika ternyata rekomendasi DPP Partai Gerindra nanti diberikan kepada Halikinnor. Namun proses itu sepenuhnya menjadi kewenangan DPP Partai Gerindra.

"Secara internal kami menyiapkan calon wakil bupati karena partai kami berharap bisa menempatkan kader kami minimal sebagai wakil bupati. Wajar kami mengajukan. Tapi itu terserah calon bupati nanti," demikian Ary Dewar.

Sementara itu, saat ini sejumlah nama bakal calon bupati dan wakil bupati lainnya juga makin mengemuka, diantaranya HM Taufiq Mukri, Suprianti Rambat, Jhon Krisli, Iwan Setia Putra, Yoyo Sugeng Triyogo, Parimus, Muhammad Arsyad, Muhamad Ridwan, Redy Setiawan, Supriadi, Heriansyah, Zaman, Ferry Khaidir, Aswin Noor, Nurul Edy, Sanggul Lumban Gaol, Siyono, Akhmad Sarwo Oboy, Sutik, Sanidin, Ahyar Umar, Irawati, Modika Latifah Munawarah, H Samsudin, Sanidin, Burhanudin, Sutik dan lainnya.

Baca juga: Pengusaha kembangkan jagung berskala besar di Kotim
Baca juga: Desa Rubung Buyung diusulkan jadi desa adat di Kotim

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024