Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menilai, pentingnya peran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menciptakan generasi milenial yang mandiri, yakni mereka yang siap berwirausaha atau menjadi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
"Salah satu bukti nyata yang saya lihat adalah di SMK Negeri 3 Palangka Raya, para siswa dididik untuk memiliki kemampuan tertentu dan siap bekerja," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM) Kalteng Lies Fahimah di Palangka Raya, Minggu.
Tentunya sesuai kategori kompetensi keahliannya masing-masing. Pada sekolah tersebut ada enam kategori, meliputi tata boga, tata busana, tata kecantikan, perhotelan, usaha perjalanan wisata dan teknik komputer jaringan.
Lies mencontohkan tata boga, para siswa diajarkan bagaimana menyiapkan, memasak serta menghidangkan berbagai jenis makanan. Memang kebanyakan para siswa kategori itu diarahkan bekerja di industri perhotelan atau sejenisnya, namun tentunya mereka pun siap untuk berwirausaha.
"Disinilah pentingnya peran guru di sekolah, mengarahkan dan memupuk rasa percaya diri yang siswa miliki, untuk berwirausaha dan membuka lapangan kerja secara mandiri," terangnya kepada ANTARA.
Tak hanya para guru, dukungan dari orang-orang sekitar utamanya orang tua sangatlah penting, dalam memacu semangat generasi milenial tersebut agar berani memulai usahanya sendiri.
Pemprov dalam hal ini Diskop UKM juga siap mendukung, agar generasi milenial di Kalteng menjadi para pelaku UMKM baru dan menjadi penyedia lapangan kerja. Dalam setiap tahunnya ada banyak kegiatan sosialisasi, pelatihan, magang dan lainnya untuk mewujudkan hal itu.
"Bahkan kami pun sering memfasilitasi para pelaku UMKM di Kalteng bertemu dengan pihak perbankan, untuk bisa mengakses berbagai peluang untuk meraih modal tambahan," jelas Lies.
Ia pun berharap agar SMK lainnya di Kalteng bisa memaksimalkan perannya, untuk menciptakan generasi milenial yang handal dan siap masuk ke dalam dunia kerja. Bukan sebatas pencari pekerjaan, namun menjadikan mereka sebagai penyedia lapangan pekerjaan.
"Salah satu bukti nyata yang saya lihat adalah di SMK Negeri 3 Palangka Raya, para siswa dididik untuk memiliki kemampuan tertentu dan siap bekerja," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM) Kalteng Lies Fahimah di Palangka Raya, Minggu.
Tentunya sesuai kategori kompetensi keahliannya masing-masing. Pada sekolah tersebut ada enam kategori, meliputi tata boga, tata busana, tata kecantikan, perhotelan, usaha perjalanan wisata dan teknik komputer jaringan.
Lies mencontohkan tata boga, para siswa diajarkan bagaimana menyiapkan, memasak serta menghidangkan berbagai jenis makanan. Memang kebanyakan para siswa kategori itu diarahkan bekerja di industri perhotelan atau sejenisnya, namun tentunya mereka pun siap untuk berwirausaha.
"Disinilah pentingnya peran guru di sekolah, mengarahkan dan memupuk rasa percaya diri yang siswa miliki, untuk berwirausaha dan membuka lapangan kerja secara mandiri," terangnya kepada ANTARA.
Tak hanya para guru, dukungan dari orang-orang sekitar utamanya orang tua sangatlah penting, dalam memacu semangat generasi milenial tersebut agar berani memulai usahanya sendiri.
Pemprov dalam hal ini Diskop UKM juga siap mendukung, agar generasi milenial di Kalteng menjadi para pelaku UMKM baru dan menjadi penyedia lapangan kerja. Dalam setiap tahunnya ada banyak kegiatan sosialisasi, pelatihan, magang dan lainnya untuk mewujudkan hal itu.
"Bahkan kami pun sering memfasilitasi para pelaku UMKM di Kalteng bertemu dengan pihak perbankan, untuk bisa mengakses berbagai peluang untuk meraih modal tambahan," jelas Lies.
Ia pun berharap agar SMK lainnya di Kalteng bisa memaksimalkan perannya, untuk menciptakan generasi milenial yang handal dan siap masuk ke dalam dunia kerja. Bukan sebatas pencari pekerjaan, namun menjadikan mereka sebagai penyedia lapangan pekerjaan.