Pangkalan Bun (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah menyebut perlombaan peragaan busana daur ulang yang baru saja dilaksanakan, sebagai bukti nyata upaya pemerintah daerah dalam menjaga lingkungan.
"Banyak hal yang kami lakukan dalam menjaga lingkungan, salah satunya melalui lomba peragaan busana daur ulang tersebut," katanya di Pangkalan Bun, Kamis.
Kegiatan itu dinilai cukup strategis, sebab mengajarkan generasi muda melakukan pengelolaan sampah dengan mendaur ulangnya menjadi produk yang bisa dimanfaatkan dan bernilai ekonomis.
Pihaknya ingin mengeksplorasi anak muda yang berbakat di bidang mode, sehingga ajang tersebut menjadi media berkreasi, sekaligus pengembangan kemampuan berpikir kreatif, inovatif dan solutif dalam menanggulangi jumlah sampah.
Atas terlaksananya kegiatan tersebut, Nurhidayah menyatakan apresiasinya atas agenda yang dilaksanakan secara rutin di setiap tahunnya oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kobar.
"Saya mengajak semua pihak untuk terlibat dalam pengelolaan sampah, utamanya yang berada di lingkungan sekitarnya," jelasnya kepada ANTARA.
Ia juga mengungkapkan, melalui kegiatan ramah lingkungan tersebut, pemerintah daerah berharap bisa menyadarkan masyarakat perihal kebersihan lingkungan di wilayahnya masing-masing.
Pagelaran busana hasil kreasi daur ulang yang bertemakan 'back to nature' juga diharapkan menjadi sarana edukasi bagi masyarakat, sekaligus ajakan menjaga lingkungan.
Menariknya kegiatan tersebut tidak hanya diikuti oleh peserta dari Kobar, tetapi juga dari kabupaten tetangga seperti Lamandau, Sukamara, Seruyan serta Kotawaringin Timur.
"Penyelenggaraan lomba selain dalam rangka menyemarakkan hari jadi Kobar ke-60, juga sebagai peringatan hari cinta puspa dan satwa nasional," demikian Nurhidayah.
Untuk diketahui peragaan busana kreasi daur ulang dilaksanakan selama dua hari, untuk hari pertama diikuti peserta dari tingkat SMP dan SMA sederajat dan hari kedua untuk tingkat TK dan SD sederajat.
"Banyak hal yang kami lakukan dalam menjaga lingkungan, salah satunya melalui lomba peragaan busana daur ulang tersebut," katanya di Pangkalan Bun, Kamis.
Kegiatan itu dinilai cukup strategis, sebab mengajarkan generasi muda melakukan pengelolaan sampah dengan mendaur ulangnya menjadi produk yang bisa dimanfaatkan dan bernilai ekonomis.
Pihaknya ingin mengeksplorasi anak muda yang berbakat di bidang mode, sehingga ajang tersebut menjadi media berkreasi, sekaligus pengembangan kemampuan berpikir kreatif, inovatif dan solutif dalam menanggulangi jumlah sampah.
Atas terlaksananya kegiatan tersebut, Nurhidayah menyatakan apresiasinya atas agenda yang dilaksanakan secara rutin di setiap tahunnya oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kobar.
"Saya mengajak semua pihak untuk terlibat dalam pengelolaan sampah, utamanya yang berada di lingkungan sekitarnya," jelasnya kepada ANTARA.
Ia juga mengungkapkan, melalui kegiatan ramah lingkungan tersebut, pemerintah daerah berharap bisa menyadarkan masyarakat perihal kebersihan lingkungan di wilayahnya masing-masing.
Pagelaran busana hasil kreasi daur ulang yang bertemakan 'back to nature' juga diharapkan menjadi sarana edukasi bagi masyarakat, sekaligus ajakan menjaga lingkungan.
Menariknya kegiatan tersebut tidak hanya diikuti oleh peserta dari Kobar, tetapi juga dari kabupaten tetangga seperti Lamandau, Sukamara, Seruyan serta Kotawaringin Timur.
"Penyelenggaraan lomba selain dalam rangka menyemarakkan hari jadi Kobar ke-60, juga sebagai peringatan hari cinta puspa dan satwa nasional," demikian Nurhidayah.
Untuk diketahui peragaan busana kreasi daur ulang dilaksanakan selama dua hari, untuk hari pertama diikuti peserta dari tingkat SMP dan SMA sederajat dan hari kedua untuk tingkat TK dan SD sederajat.