Palangka Raya (ANTARA) - Sekretaris Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah Budi Santoso mengatakan, sebanyak 700 anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana), siap membantu warga yang terkena bencana banjir ketika musim hujan melanda wilayah setempat.
"Tagana selalu siap memberikan bantuan kepada masyarakat kita yang wilayahnya terjadi banjir, baik akibat hujan maupun luapan air sungai yang berada di daerahnya masing-masing," katanya di Palangka Raya, Rabu.
Kendati belum ada laporan sejumlah daerah yang terjadi banjir, Dinsos setempat tetap menyiagakan personel Tagana serta antisipasi terhadap berbagai hal, salah satunya menyiapkan peralatan seperti perahu karet serta peralatan lainnya.
Kemudian, menyediakan tenda darurat untuk mengevakuasi masyarakat yang tempat tinggalnya terendam banjir, serta menyediakan sembako untuk mereka menginap di tenda dan keperluan lainnya.
"Yang jelas kami dan Tagana sudah siap memberikan pertolongan bagi masyarakat yang permukimannya terkena banjir," tegasnya di sela kegiatan kerjanya.
Budi juga mengimbau kepada seluruh masyarakat yang permukimannya berada di daratan rendah serta menjadi langganan banjir, wajib mewaspadai persoalan tersebut.
Setidaknya mereka sudah melakukan sejumlah persiapan, agar barang-barang berharga tidak terendam banjir. Misalnya berkas-berkas penting, peralatan elektronik serta berbagai barang berharga lainnya.
"Saran saya lebih baik lakukan persiapan sejak dini, jika lingkungannya rawan terjadi banjir. Jadi saat musibah itu terjadi, maka masyarakat tidak perlu tergesa-gesa melakukan evakuasi atau saat hendak pindah sementara," ungkapnya.
Masyarakat maupun tim di lapangan, juga diminta aktif melaporkan setiap kejadian maupun perkembangan situasi setiap daerah, utamanya jika mengalami bencana banjir. Agar pemerintah provinsi melalui pihaknya, bisa segera mengambil keputusan dan menentukan tindakan penanganan.
Budi berharap, agar pemerintah kabupaten dan kota melalui perangkat daerahnya tanggap terhadap daerah-daerah yang rawan terjadi banjir. Agar penanganan yang dilakukan pemerintah daerah tak ada yang mengalami keterlambatan.
"Tagana selalu siap memberikan bantuan kepada masyarakat kita yang wilayahnya terjadi banjir, baik akibat hujan maupun luapan air sungai yang berada di daerahnya masing-masing," katanya di Palangka Raya, Rabu.
Kendati belum ada laporan sejumlah daerah yang terjadi banjir, Dinsos setempat tetap menyiagakan personel Tagana serta antisipasi terhadap berbagai hal, salah satunya menyiapkan peralatan seperti perahu karet serta peralatan lainnya.
Kemudian, menyediakan tenda darurat untuk mengevakuasi masyarakat yang tempat tinggalnya terendam banjir, serta menyediakan sembako untuk mereka menginap di tenda dan keperluan lainnya.
"Yang jelas kami dan Tagana sudah siap memberikan pertolongan bagi masyarakat yang permukimannya terkena banjir," tegasnya di sela kegiatan kerjanya.
Budi juga mengimbau kepada seluruh masyarakat yang permukimannya berada di daratan rendah serta menjadi langganan banjir, wajib mewaspadai persoalan tersebut.
Setidaknya mereka sudah melakukan sejumlah persiapan, agar barang-barang berharga tidak terendam banjir. Misalnya berkas-berkas penting, peralatan elektronik serta berbagai barang berharga lainnya.
"Saran saya lebih baik lakukan persiapan sejak dini, jika lingkungannya rawan terjadi banjir. Jadi saat musibah itu terjadi, maka masyarakat tidak perlu tergesa-gesa melakukan evakuasi atau saat hendak pindah sementara," ungkapnya.
Masyarakat maupun tim di lapangan, juga diminta aktif melaporkan setiap kejadian maupun perkembangan situasi setiap daerah, utamanya jika mengalami bencana banjir. Agar pemerintah provinsi melalui pihaknya, bisa segera mengambil keputusan dan menentukan tindakan penanganan.
Budi berharap, agar pemerintah kabupaten dan kota melalui perangkat daerahnya tanggap terhadap daerah-daerah yang rawan terjadi banjir. Agar penanganan yang dilakukan pemerintah daerah tak ada yang mengalami keterlambatan.