Sampit (ANTARA) - Antusiasme masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah menyambut pameran dan bazar buku yang dilaksanakan di Sampit, dinilai bisa menjadi gambaran meningkatnya minat baca masyarakat.
"Untuk Kalimantan Tengah, Kota Sampit termasuk antusias dalam menyambut bazar buku. Jadi, ini cukup aneh ketika ada informasi jika minat baca rendah, namun menurut kami, sebenarnya akses buku yang tidak sampai," kata Penanggung Jawab Cangkir Pustaka Anwar Agus Abidin di Sampit, Minggu.
Cangkir Pustaka menggelar pameran dan bazar buku di sebuah aula pertemuan di Jalan Jenderal Sudirman Sampit. Kegiatan ini dilaksanakan selama 10 hari mulai 3 hingga 12 Januari 2020.
Ada 50 penerbit buku dari Yogyakarta yang berpartisipasi dalam kegiatan ini. Total ada 90.000 buku dengan 7.000 judul yang dibawa dalam kegiatan yang digelar dua kali dalam setahun.
Sambutan masyarakat sangat antusias karena harga yang ditawarkan juga terjangkau. Buku yang biasanya dijual Rp50.000 hingga Rp60.000, kini rata-rata dijual hanya Rp20.000 per buah.
Tidak heran jika masyarakat yang memang gemar membaca, menyambut antusias dengan beramai-ramai berburu buku murah sesuai kebutuhan mereka. Buku yang disediakan terdiri beberapa jenis, diantaranya buku anak-anak, agama, novel, pelajaran, sosial politik, hukum, ekonomi serta pengetahuan umum.
Baca juga: 191 PNS Kotim pensiun tahun ini
Pihak pelaksana mencatat, selama tiga hari kegiatan ini berlangsung sudah ada hampir 2.000 buku yang terjual. Mereka optimistis penjualan buku terus meningkat signifikan karena antusias dan minat baca masyarakat di daerah dinilai cukup bagus, terlebih harga buku yang ditawarkan memang murah.
"Kami telah menyambangi sebanyak 10 kota di tiga provinsi di Pulau Kalimantan, yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Setelah dari Kota Sampit ini kami akan menggelar di Pangkalan Bun, kemudian dilanjutkan ke Provinsi Kalimantan Barat," kata Anwar.
Sementara itu, Udin salah satu pengunjung mengaku senang bisa datang ke pameran dan bazar buku tersebut karena bisa mendapatkan buku dengan harga murah sehingga bisa menambah koleksi buku bacaan yang dimilikinya.
"Selain harganya murah, judul bukunya juga banyak sehingga saya bisa memilih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan saya. Saya rutin datang kalau ada kegiatan seperti ini. Maklum, toko buku di Sampit ini kan belum banyak, makanya kesempatan seperti ini sangat bagus," demikian Udin.
Baca juga: Kotim diminati investor kembangkan jagung
Baca juga: Bukan retorika, kerukunan beragama Kotim jadi perhatian pemerintah pusat
"Untuk Kalimantan Tengah, Kota Sampit termasuk antusias dalam menyambut bazar buku. Jadi, ini cukup aneh ketika ada informasi jika minat baca rendah, namun menurut kami, sebenarnya akses buku yang tidak sampai," kata Penanggung Jawab Cangkir Pustaka Anwar Agus Abidin di Sampit, Minggu.
Cangkir Pustaka menggelar pameran dan bazar buku di sebuah aula pertemuan di Jalan Jenderal Sudirman Sampit. Kegiatan ini dilaksanakan selama 10 hari mulai 3 hingga 12 Januari 2020.
Ada 50 penerbit buku dari Yogyakarta yang berpartisipasi dalam kegiatan ini. Total ada 90.000 buku dengan 7.000 judul yang dibawa dalam kegiatan yang digelar dua kali dalam setahun.
Sambutan masyarakat sangat antusias karena harga yang ditawarkan juga terjangkau. Buku yang biasanya dijual Rp50.000 hingga Rp60.000, kini rata-rata dijual hanya Rp20.000 per buah.
Tidak heran jika masyarakat yang memang gemar membaca, menyambut antusias dengan beramai-ramai berburu buku murah sesuai kebutuhan mereka. Buku yang disediakan terdiri beberapa jenis, diantaranya buku anak-anak, agama, novel, pelajaran, sosial politik, hukum, ekonomi serta pengetahuan umum.
Baca juga: 191 PNS Kotim pensiun tahun ini
Pihak pelaksana mencatat, selama tiga hari kegiatan ini berlangsung sudah ada hampir 2.000 buku yang terjual. Mereka optimistis penjualan buku terus meningkat signifikan karena antusias dan minat baca masyarakat di daerah dinilai cukup bagus, terlebih harga buku yang ditawarkan memang murah.
"Kami telah menyambangi sebanyak 10 kota di tiga provinsi di Pulau Kalimantan, yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Setelah dari Kota Sampit ini kami akan menggelar di Pangkalan Bun, kemudian dilanjutkan ke Provinsi Kalimantan Barat," kata Anwar.
Sementara itu, Udin salah satu pengunjung mengaku senang bisa datang ke pameran dan bazar buku tersebut karena bisa mendapatkan buku dengan harga murah sehingga bisa menambah koleksi buku bacaan yang dimilikinya.
"Selain harganya murah, judul bukunya juga banyak sehingga saya bisa memilih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan saya. Saya rutin datang kalau ada kegiatan seperti ini. Maklum, toko buku di Sampit ini kan belum banyak, makanya kesempatan seperti ini sangat bagus," demikian Udin.
Baca juga: Kotim diminati investor kembangkan jagung
Baca juga: Bukan retorika, kerukunan beragama Kotim jadi perhatian pemerintah pusat