Jakarta (ANTARA) - Setelah menempuh lebih dari 7.000 km mengelilingi gurun di Arab Saudi, Ricky Brabec mengakhiri puasa gelar selama 31 tahun bagi Honda di reli Dakar sekaligus mencetak sejarah sebagai pebalap Amerika Serikat pertama yang menjuarai reli ketahanan terberat di dunia itu.
Brabec menyelesaikan etape terakhir dari Haradh menuju Qiddiya, Jumat, 53 detik di belakang juara etape Jose Cornejo, rekan satu tim, untuk meredam Pablo Quintanilla dari tim Husqvarna yang harus puas menjadi runner-up klasemen dengan jarak 16 menit dari Brabec.
Toby Price dengan motor KTM melengkapi podium pada peringkat tiga setelah gagal mempertahankan gelar.
"Pada akhirnya, kami melengkapi puzzle ini. Kami tak bisa melakukannya tanpa setiap pebalap yang ada di tim. Aku sangat senang. Ini adalah Dakar kelimaku, kedua kalinya saya menyelesaikannya," kata Brabec seperti dikutip laman resmi Dakar.
Sedangkan di kategori mobil, juara bertahan Nasser Al-Attiyah menjuarai etape terakhir itu namun upayanya tak cukup mencegah sang rival asal Spanyol, Carlos Sainz merebut gelar ketiganya.
Sainz yang mengawali etape 12 di Haradh menuju Qiddiya dengan margin 10 menit di puncak klasemen hanya kehilangan waktu tiga menit 56 detik dari sang rival dari Qatar.
Pebalap tim X-Raid Carlos Sainz keluar sebagai juara reli Dakar 2020 kategori mobil setelah menyelesaikan etape 12 di Qiddiya, Arab Saudi, Jumat (17/1/2020) (ANTARA/HO/DPPI Media)Ketiga gelar bagi Sainz itu diraih dengan tim berbeda, 2010 bersama Volkswagen dan 2018 bersama Peugeot ketika reli Dakar digelar di Amerika Selatan dan tahun ini dengan Mini dalam debut Dakar di Timur Tengah.
Ayah dari pebalap Formula 1 Carlos Sainz Jr itu merebut empat kemenangan etape di Dakar tahun ini setelah mengalahkan Al-Attiyah dengan jarak 6 menit usai menempuh Special Stage sejauh 5.000 km melintasi gurun di Arab Saudi.
"Saya merasa sangat senang. Ada usaha keras di balik semua ini. Berbagai latihan dan uji coba, secara fisik, dengan tim... Kami memenangi Dakar sejak hari pertama dan tak pernah kendur sejak awal," kata Sainz yang kini berusia 57 tahun itu.
Juara Dakar tiga kali Al-Attiyah dengan Toyota finis runner-up klasemen akhir bersama pebalap Prancis Stephane Peterhansel, juara Dakar 13 kali, pada peringkat tiga dalam partisipasi ke-31 kalinya di Dakar.
Lalu, juara Formula 1 dua kali Fernando Alonso mengakhiri debutnya di Dakar pada peringkat ke-13.
Sementara itu, Casey Currie menambah selebrasi bagi publik Amerika Serikat setelah mendominasi kategori SSV, mengalahkan pesaing terdekatnya Sergei Kariakin asal Rusia dengan jarak 39 menit untuk merebut gelar di tahun keduanya turun di Dakar.
Currie menjadi salah satu pebalap yang diperhitungkan sejak awal setelah juara bertahan Chaleco Lopez, juara 2018 Reinaldo Varela, runner-up 2019 Gerard Farres dan juara lima kali kategori sepeda motor Cyril Depres.
Namun baru pada pekan kedua Currie menanjak di puncak klasemen hingga memupuskan harapan para pesaingnya setelah penampilan konsisten untuk meraih gelar pertamanya di Dakar, tak lama setelah kompatriot senegara, Brabec, menjadi juara.
Pebalap tim Kamaz Andrey Karginov bersama tim Kamaz keluar sebagai juara reli Dakar 2020 kategori truk setelah menyelesaikan etape 12 di Qiddiya, Arab Saudi, Jumat (17/1/2020) (ANTARA/HO/DPPI Media)
Lalu Ignacio Casale asal Chile menjalani "comeback" yang sempurna untuk merebut kembali gelar kategori quad bike setelah tahun lalu mencoba turun di kategori SSV, yang tak berbuah manis.
Di Dakar yang menjalani debut di daratan Arab Saudi itu, Casale memuncaki klasemen sejak start hingga finis dan tak mendapat ancaman berarti. Casale meraih empat kemenangan etape dan menunjukkan tingkat konsistensi yang tinggi, dengan hanya sekali finis di luar peringkat empat untuk menyingkirkan pesaing terdekatnya, Simon Vitse dengan jarak 18 menit.
Casale kini menyamai rekor Marcos Patronelli sebagai juara Dakar tiga kali kelas quad bike.
Di kategori truk, Eduard Nikolayev berangkat sebagai juara dari tiga Dakar terakhir sebelumnya. Namun sang kampiun itu tak memiliki kecepatan dari awal dan justru menyudahi perburuannya di Dakar edisi ke-42 itu karena mengalami masalah mekanis dengan truk Kamaznya.
Andrey Karginov, juara Dakar 2014, menjadi tumpuan tim Kamaz untuk meneruskan dominasinya. Pebalap berusia 43 tahun itu bangkit dari penampilan kurang memuaskan di etape pembuka dan mencuri perhatian dengan memenangi tujuh etape dan meninggalkan rekan-rekan satu timnya di belakang untuk meneruskan dominasi Kamaz.
Anton Shibalov tertinggal 42 menit di belakang Karginov kendati merebut tiga etape tahun ini, sementara Siarhei Viazovich terpaut dua jam berselang.
Edisi Dakar tahun ini membawa para pebalap yang melintasi rute dari pesisir Laut Merah di Jeddah menuju lembah dan bukit di bagian barat Arab Saudi serta gunung pasir di "Wilayah Kosong" di bagian selatan setelah satu dekade sebelumnya digelar di Amerika Selatan dan sebelumnya hijrah dari Afrika karena alasan keamanan
Mahsyur sebagai reli ketahanan terberat di dunia itu, Dakar tahun ini menyaksikan hanya sebanyak 234 yang mampu finis di klasemen umum dari total 342 kendaraan (68,4 %) yang mengawali balapan di Jeddah.
Brabec menyelesaikan etape terakhir dari Haradh menuju Qiddiya, Jumat, 53 detik di belakang juara etape Jose Cornejo, rekan satu tim, untuk meredam Pablo Quintanilla dari tim Husqvarna yang harus puas menjadi runner-up klasemen dengan jarak 16 menit dari Brabec.
Toby Price dengan motor KTM melengkapi podium pada peringkat tiga setelah gagal mempertahankan gelar.
"Pada akhirnya, kami melengkapi puzzle ini. Kami tak bisa melakukannya tanpa setiap pebalap yang ada di tim. Aku sangat senang. Ini adalah Dakar kelimaku, kedua kalinya saya menyelesaikannya," kata Brabec seperti dikutip laman resmi Dakar.
Sedangkan di kategori mobil, juara bertahan Nasser Al-Attiyah menjuarai etape terakhir itu namun upayanya tak cukup mencegah sang rival asal Spanyol, Carlos Sainz merebut gelar ketiganya.
Sainz yang mengawali etape 12 di Haradh menuju Qiddiya dengan margin 10 menit di puncak klasemen hanya kehilangan waktu tiga menit 56 detik dari sang rival dari Qatar.
Ayah dari pebalap Formula 1 Carlos Sainz Jr itu merebut empat kemenangan etape di Dakar tahun ini setelah mengalahkan Al-Attiyah dengan jarak 6 menit usai menempuh Special Stage sejauh 5.000 km melintasi gurun di Arab Saudi.
"Saya merasa sangat senang. Ada usaha keras di balik semua ini. Berbagai latihan dan uji coba, secara fisik, dengan tim... Kami memenangi Dakar sejak hari pertama dan tak pernah kendur sejak awal," kata Sainz yang kini berusia 57 tahun itu.
Juara Dakar tiga kali Al-Attiyah dengan Toyota finis runner-up klasemen akhir bersama pebalap Prancis Stephane Peterhansel, juara Dakar 13 kali, pada peringkat tiga dalam partisipasi ke-31 kalinya di Dakar.
Lalu, juara Formula 1 dua kali Fernando Alonso mengakhiri debutnya di Dakar pada peringkat ke-13.
Sementara itu, Casey Currie menambah selebrasi bagi publik Amerika Serikat setelah mendominasi kategori SSV, mengalahkan pesaing terdekatnya Sergei Kariakin asal Rusia dengan jarak 39 menit untuk merebut gelar di tahun keduanya turun di Dakar.
Currie menjadi salah satu pebalap yang diperhitungkan sejak awal setelah juara bertahan Chaleco Lopez, juara 2018 Reinaldo Varela, runner-up 2019 Gerard Farres dan juara lima kali kategori sepeda motor Cyril Depres.
Namun baru pada pekan kedua Currie menanjak di puncak klasemen hingga memupuskan harapan para pesaingnya setelah penampilan konsisten untuk meraih gelar pertamanya di Dakar, tak lama setelah kompatriot senegara, Brabec, menjadi juara.
Lalu Ignacio Casale asal Chile menjalani "comeback" yang sempurna untuk merebut kembali gelar kategori quad bike setelah tahun lalu mencoba turun di kategori SSV, yang tak berbuah manis.
Di Dakar yang menjalani debut di daratan Arab Saudi itu, Casale memuncaki klasemen sejak start hingga finis dan tak mendapat ancaman berarti. Casale meraih empat kemenangan etape dan menunjukkan tingkat konsistensi yang tinggi, dengan hanya sekali finis di luar peringkat empat untuk menyingkirkan pesaing terdekatnya, Simon Vitse dengan jarak 18 menit.
Casale kini menyamai rekor Marcos Patronelli sebagai juara Dakar tiga kali kelas quad bike.
Di kategori truk, Eduard Nikolayev berangkat sebagai juara dari tiga Dakar terakhir sebelumnya. Namun sang kampiun itu tak memiliki kecepatan dari awal dan justru menyudahi perburuannya di Dakar edisi ke-42 itu karena mengalami masalah mekanis dengan truk Kamaznya.
Andrey Karginov, juara Dakar 2014, menjadi tumpuan tim Kamaz untuk meneruskan dominasinya. Pebalap berusia 43 tahun itu bangkit dari penampilan kurang memuaskan di etape pembuka dan mencuri perhatian dengan memenangi tujuh etape dan meninggalkan rekan-rekan satu timnya di belakang untuk meneruskan dominasi Kamaz.
Anton Shibalov tertinggal 42 menit di belakang Karginov kendati merebut tiga etape tahun ini, sementara Siarhei Viazovich terpaut dua jam berselang.
Edisi Dakar tahun ini membawa para pebalap yang melintasi rute dari pesisir Laut Merah di Jeddah menuju lembah dan bukit di bagian barat Arab Saudi serta gunung pasir di "Wilayah Kosong" di bagian selatan setelah satu dekade sebelumnya digelar di Amerika Selatan dan sebelumnya hijrah dari Afrika karena alasan keamanan
Mahsyur sebagai reli ketahanan terberat di dunia itu, Dakar tahun ini menyaksikan hanya sebanyak 234 yang mampu finis di klasemen umum dari total 342 kendaraan (68,4 %) yang mengawali balapan di Jeddah.