Sampit (ANTARA) - Keluhan terkait kualitas air yang didistribusikan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, menjadi momok yang harus segera diselesaikan karena terus dikeluhkan masyarakat di beberapa kawasan.
"Ternyata tidak hanya di Sampit, keluhan yang hampir sama juga disampaikan masyarakat saat kami kunjungan kerja ke Kecamatan Kota Besi. Sebagian wilayah memang sudah tersambung jaringan PDAM, tetapi masyarakat mengeluhkan kualitas air yang tidak layak konsumsi," kata anggota Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur Muhammad Kurniawan Anwar di Sampit, Jumat.
Kurniawan melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Kota Besi bersama rekannya sesama anggota Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur yaitu Bima Santoso. Mereka didampingi Sekretaris Kecamatan serta Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kecamatan Kota Besi.
Menurut politisi muda Partai Amanat Nasional yang akrab disapa Iwan, salah satu keluhan yang disampaikan masyarakat adalah kualitas air yang kurang bersih. Kondisi ini sangat disayangkan karena tujuan masyarakat menjadi pelanggan PDAM karena ingin mendapatkan air bersih yang memenuhi standar kesehatan.
Masyarakat berharap kondisi ini menjadi perhatian manajemen PDAM agar segera dicarikan solusinya. Selain karena masyarakat selaku pelanggan harus mengeluarkan biaya untuk mendapatkan layanan tersebut, air bersih juga memang sangat dibutuhkan, khususnya untuk konsumsi.
Baca juga: Kadin Kotim berharap iklim investasi tetap kondusif
Masyarakat setempat mengandalkan air bersih dari PDAM untuk keperluan konsumsi, sedangkan untuk kebutuhan lainnya masih bisa menggunakan air sungai atau sumur bor. Karena itulah masyarakat kecewa jika ternyata air yang didistribusikan PDAM juga kurang layak.
Lokasi kecamatan ini yang tidak berada di pusat Kota Sampit, diharapkan tidak menjadi alasan keluhan pelanggan tidak diprioritaskan. Justru, PDAM harus memprioritaskan pelanggan di kecamatan dan desa agar merasa puas sehingga semakin banyak warga yang tertarik berlangganan air bersih PDAM
"Kami berharap PDAM segera menurunkan tim teknis untuk mengatasi permasalahan ini. Masyarakat sangat membutuhkan kelancaran distribusi air bersih untuk keperluan sehari-hari," kata Kurniawan.
DPRD sangat berharap PDAM terus berbenah dan meningkatkan kinerja, apalagi pemerintah daerah terus meningkatkan anggaran untuk mendukung perkembangannya. Meski berorientasi pada profit, namun PDAM sebagai badan usaha milik daerah juga harus memperhatikan sisi pelayanan karena menjadi bagian pelaksanaan tugas pemerintah daerah kepada masyarakat.
Penyediaan sarana air bersih bagi masyarakat juga sangat erat kaitannya dengan upaya pemerintah daerah meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya melalui konsumsi air yang bersih dan sehat.
Baca juga: DPRD Kotim apresiasi dukungan pers
Baca juga: DPC PDIP Kotim mengaku solid menangkan calon kepala daerah
"Ternyata tidak hanya di Sampit, keluhan yang hampir sama juga disampaikan masyarakat saat kami kunjungan kerja ke Kecamatan Kota Besi. Sebagian wilayah memang sudah tersambung jaringan PDAM, tetapi masyarakat mengeluhkan kualitas air yang tidak layak konsumsi," kata anggota Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur Muhammad Kurniawan Anwar di Sampit, Jumat.
Kurniawan melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Kota Besi bersama rekannya sesama anggota Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur yaitu Bima Santoso. Mereka didampingi Sekretaris Kecamatan serta Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kecamatan Kota Besi.
Menurut politisi muda Partai Amanat Nasional yang akrab disapa Iwan, salah satu keluhan yang disampaikan masyarakat adalah kualitas air yang kurang bersih. Kondisi ini sangat disayangkan karena tujuan masyarakat menjadi pelanggan PDAM karena ingin mendapatkan air bersih yang memenuhi standar kesehatan.
Masyarakat berharap kondisi ini menjadi perhatian manajemen PDAM agar segera dicarikan solusinya. Selain karena masyarakat selaku pelanggan harus mengeluarkan biaya untuk mendapatkan layanan tersebut, air bersih juga memang sangat dibutuhkan, khususnya untuk konsumsi.
Baca juga: Kadin Kotim berharap iklim investasi tetap kondusif
Masyarakat setempat mengandalkan air bersih dari PDAM untuk keperluan konsumsi, sedangkan untuk kebutuhan lainnya masih bisa menggunakan air sungai atau sumur bor. Karena itulah masyarakat kecewa jika ternyata air yang didistribusikan PDAM juga kurang layak.
Lokasi kecamatan ini yang tidak berada di pusat Kota Sampit, diharapkan tidak menjadi alasan keluhan pelanggan tidak diprioritaskan. Justru, PDAM harus memprioritaskan pelanggan di kecamatan dan desa agar merasa puas sehingga semakin banyak warga yang tertarik berlangganan air bersih PDAM
"Kami berharap PDAM segera menurunkan tim teknis untuk mengatasi permasalahan ini. Masyarakat sangat membutuhkan kelancaran distribusi air bersih untuk keperluan sehari-hari," kata Kurniawan.
DPRD sangat berharap PDAM terus berbenah dan meningkatkan kinerja, apalagi pemerintah daerah terus meningkatkan anggaran untuk mendukung perkembangannya. Meski berorientasi pada profit, namun PDAM sebagai badan usaha milik daerah juga harus memperhatikan sisi pelayanan karena menjadi bagian pelaksanaan tugas pemerintah daerah kepada masyarakat.
Penyediaan sarana air bersih bagi masyarakat juga sangat erat kaitannya dengan upaya pemerintah daerah meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya melalui konsumsi air yang bersih dan sehat.
Baca juga: DPRD Kotim apresiasi dukungan pers
Baca juga: DPC PDIP Kotim mengaku solid menangkan calon kepala daerah