Jakarta (ANTARA) - Aplikasi ponsel Google Earth kini menawarkan pandangan yang lebih luas tentang alam semesta, seperti yang dilakukan Earth untuk web dan Earth Pro.
“Saat ponsel cerdas dan tablet menjadi lebih kuat, kami dapat menghadirkan kualitas versi web dan Earth Pro untuk sebagian besar ponsel cerdas,” ujar Insinyur Perangkat Lunak Google Earth, Jonathan Cohen, dalam situs blog Google belum lama ini.
“Anda sekarang dapat melihat pemandangan bintang-bintang saat Anda memperkecil tampilan Bumi pada ponsel Anda,” dia melanjutkan.
Gambar-gambar Bima Sakti dikumpulkan dari organisasi Eropa untuk penelitian astronomi, European Southern Observatory, yang memperlihatkan bintang-bintang yang muncul saat penjelajahan luar angkasa pada titik sekitar 30.000 mil di atas Bumi.
Sebelum tim Google Earth menambahkan citra bintang, langit yang ada di sekitar Bumi tampak benar-benar hitam — tidak terlalu realistis.
“Realisme penting bagi kami. Kami ingin orang menggunakan Google Earth untuk melihat planet kita dalam konteks posisi kita di alam semesta,” kata Cohen.
Oleh karena itu, tim Google Earth menambahkan awan animasi yang menunjukkan pola cuaca di seluruh dunia, dan menampilkan tur dengan pemandu di platform Google Earth, Voyager.
“Banyak orang menggunakan Google Earth, mulai dari ilmuwan, pecinta lingkungan, pekerja kantoran dan warga global,” ujar Cohen.
“Apakah mereka ingin memperbesar dan mengeksplorasi Bumi dengan close-up atau memperkecil dan melihat gambaran besar, kami berharap orang-orang yang menggunakan aplikasi Google Earth akan mempunyai kesempatan baru untuk menikmati bintang,” tambah dia.
“Saat ponsel cerdas dan tablet menjadi lebih kuat, kami dapat menghadirkan kualitas versi web dan Earth Pro untuk sebagian besar ponsel cerdas,” ujar Insinyur Perangkat Lunak Google Earth, Jonathan Cohen, dalam situs blog Google belum lama ini.
“Anda sekarang dapat melihat pemandangan bintang-bintang saat Anda memperkecil tampilan Bumi pada ponsel Anda,” dia melanjutkan.
Gambar-gambar Bima Sakti dikumpulkan dari organisasi Eropa untuk penelitian astronomi, European Southern Observatory, yang memperlihatkan bintang-bintang yang muncul saat penjelajahan luar angkasa pada titik sekitar 30.000 mil di atas Bumi.
Sebelum tim Google Earth menambahkan citra bintang, langit yang ada di sekitar Bumi tampak benar-benar hitam — tidak terlalu realistis.
“Realisme penting bagi kami. Kami ingin orang menggunakan Google Earth untuk melihat planet kita dalam konteks posisi kita di alam semesta,” kata Cohen.
Oleh karena itu, tim Google Earth menambahkan awan animasi yang menunjukkan pola cuaca di seluruh dunia, dan menampilkan tur dengan pemandu di platform Google Earth, Voyager.
“Banyak orang menggunakan Google Earth, mulai dari ilmuwan, pecinta lingkungan, pekerja kantoran dan warga global,” ujar Cohen.
“Apakah mereka ingin memperbesar dan mengeksplorasi Bumi dengan close-up atau memperkecil dan melihat gambaran besar, kami berharap orang-orang yang menggunakan aplikasi Google Earth akan mempunyai kesempatan baru untuk menikmati bintang,” tambah dia.