Wuhan (ANTARA) - Kota Wuhan di China yang paling parah dilanda COVID-19, akan mencabut larangan perjalanan ke luar kota mulai 8 April setelah menerapkan lockdown (karantina wilayah) selama dua bulan, kata otoritas setempat, Selasa.
Warga Wuhan sudah akan diizinkan bepergian ke luar kota, juga Provinsi Hubei, jika mereka menunjukkan kode kesehatan warna hijau.
Wuhan adalah ibu kota Provinsi Hubei.
Kode warna hijau berarti bahwa orang yang bersangkutan tidak melakukan kontak dengan orang-orang yang terinfeksi atau dalam pengawasan COVID-19, menurut pengumuman yang diedarkan oleh badan provinsi pengendali virus corona.
Wuhan akan mengambil langkah berbeda agar kegiatan bisnis kembali beroperasi. Langkah tersebut akan didasarkan pada risiko kesehatan yang diperlihatkan berbagai daerah untuk mengatasi dampak pada ekonomi, bunyi surat edaran itu.
Daerah-daerah lainnya di Hubei akan mencabut larangan bepergian keluar wilayah mulai Rabu.
Pekerja migran pemegang kode hijau dan hasil negatif pengujian asam nukleat akan diantarkan keluar dari provinsi tersebut, langsung ke tempat kerja mereka.
Sementara itu, sekolah-sekolah di Hubei masih akan tutup sampai ada pemberitahuan lebih lanjut, menurut edaran tersebut.
Sebagai langkah yang belum pernah diambil sepanjang sejarah, Wuhan pada 23 Januari mengumumkan larangan perjalanan sebagai upaya untuk membendung wabah di wilayah tersebut.
Langkah itu termasuk keputusan untuk menghentikan layanan transportasi umum di dalam kota, juga seluruh penerbangan dan kereta keluar wilayah.
Larangan serupa diberlakukan di daerah-daerah lain di Hubei.
Sementara itu, pada Senin (23/3) satu kasus pengidap baru COVID-19 dilaporkan muncul Wuhan setelah kota itu tidak memperlihatkan ada satu kasus pun selama lima hari berturut-turut.
Kasus tersebut merupakan satu-satunya yang dilaporkan di Provinsi Hubei pada Senin.
Sumber: Xinhua-OANA
Penerjemah: Tia Mutiasari
Warga Wuhan sudah akan diizinkan bepergian ke luar kota, juga Provinsi Hubei, jika mereka menunjukkan kode kesehatan warna hijau.
Wuhan adalah ibu kota Provinsi Hubei.
Kode warna hijau berarti bahwa orang yang bersangkutan tidak melakukan kontak dengan orang-orang yang terinfeksi atau dalam pengawasan COVID-19, menurut pengumuman yang diedarkan oleh badan provinsi pengendali virus corona.
Wuhan akan mengambil langkah berbeda agar kegiatan bisnis kembali beroperasi. Langkah tersebut akan didasarkan pada risiko kesehatan yang diperlihatkan berbagai daerah untuk mengatasi dampak pada ekonomi, bunyi surat edaran itu.
Daerah-daerah lainnya di Hubei akan mencabut larangan bepergian keluar wilayah mulai Rabu.
Pekerja migran pemegang kode hijau dan hasil negatif pengujian asam nukleat akan diantarkan keluar dari provinsi tersebut, langsung ke tempat kerja mereka.
Sementara itu, sekolah-sekolah di Hubei masih akan tutup sampai ada pemberitahuan lebih lanjut, menurut edaran tersebut.
Sebagai langkah yang belum pernah diambil sepanjang sejarah, Wuhan pada 23 Januari mengumumkan larangan perjalanan sebagai upaya untuk membendung wabah di wilayah tersebut.
Langkah itu termasuk keputusan untuk menghentikan layanan transportasi umum di dalam kota, juga seluruh penerbangan dan kereta keluar wilayah.
Larangan serupa diberlakukan di daerah-daerah lain di Hubei.
Sementara itu, pada Senin (23/3) satu kasus pengidap baru COVID-19 dilaporkan muncul Wuhan setelah kota itu tidak memperlihatkan ada satu kasus pun selama lima hari berturut-turut.
Kasus tersebut merupakan satu-satunya yang dilaporkan di Provinsi Hubei pada Senin.
Sumber: Xinhua-OANA
Penerjemah: Tia Mutiasari