Jakarta (ANTARA) - Angka pengajuan perceraian para pasangan yang melakukan karantina mandiri di Amerika Serikat meroket hingga 50 persen akibat kelelahan dan tekanan secara finansial, demikian pengacara papan atas khusus urusan pernikahan pada PageSix dikutip Selasa.
Menurut pakar hukum keluarga terkemuka di Manhattan, beberapa pasangan terpaksa menghabiskan waktu bersama saat dikarantina selama pandemi virus corona COVID-19 di apartemen yang sumpek menjadi salah satu penyebab utamanya.
Hal itu diperburuk dengan goncangan dramatis di pasar keuangan yang diprediksi akan semakin memacu gelombang perceraian di kalangan pasangan kaya, karena pasangan yang lebih kaya dapat memutuskan ingin keluar sementara kekayaan bersih mereka menurun - berpotensi membantu mereka menghindari pemukiman yang lebih besar, kata para pakar hukum.
Pengacara perceraian di New York City William D. Zabel, mitra pendiri Schulte Roth & Zabel, mengatakan mereka mengalami peningkatan jumlah telepon dalam seminggu terakhir dari orang-orang yang mencari perwakilan untuk proses perceraian.
"Peningkatan 50 persen, dan saya telah mendengar hal yang sama dari rekan-rekan saya di perusahaan lain," kata Zabel.
Zabel - yang kliennya termasuk Jane Welch selama perceraiannya dengan mendiang CEO GE Jack Welch, miliarder George Soros, pegolf Greg Norman, Howard Stern dan Matt Lauer - menjelaskan bahwa orang-orang yang menikmati kehidupan sibuk tiba-tiba menemukan diri mereka terkurung bersama, pada suatu waktu akan mengalami kecemasan luar biasa.
"Jika orang kaya mencari alasan perceraian, penurunan ekonomi sering kali menjadi motivasi - nilai bersih pasangan yang berpenghasilan lebih rendah, dan karenanya penyelesaian bisa lebih rendah. Saya mengantisipasi akan ada sejumlah kasus perceraian terkenal dalam beberapa bulan mendatang."
Melissa Thoen, seorang terapis pasangan dan direktur klinis dari Institut Ackerman untuk Keluarga di NYC, mengatakan kepada The Post, "Banyak percekcokan yang diakibatkan dari sini akan berakar dari tidak memiliki ruang, dan kewalahan," menambahkan bahwa di Xi'an , China, permintaan perceraian dari pasangan yang habis keluar dari karantina berbulan-bulan plus panjang tidak dapat diproses cukup cepat.
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Menurut pakar hukum keluarga terkemuka di Manhattan, beberapa pasangan terpaksa menghabiskan waktu bersama saat dikarantina selama pandemi virus corona COVID-19 di apartemen yang sumpek menjadi salah satu penyebab utamanya.
Hal itu diperburuk dengan goncangan dramatis di pasar keuangan yang diprediksi akan semakin memacu gelombang perceraian di kalangan pasangan kaya, karena pasangan yang lebih kaya dapat memutuskan ingin keluar sementara kekayaan bersih mereka menurun - berpotensi membantu mereka menghindari pemukiman yang lebih besar, kata para pakar hukum.
Pengacara perceraian di New York City William D. Zabel, mitra pendiri Schulte Roth & Zabel, mengatakan mereka mengalami peningkatan jumlah telepon dalam seminggu terakhir dari orang-orang yang mencari perwakilan untuk proses perceraian.
"Peningkatan 50 persen, dan saya telah mendengar hal yang sama dari rekan-rekan saya di perusahaan lain," kata Zabel.
Zabel - yang kliennya termasuk Jane Welch selama perceraiannya dengan mendiang CEO GE Jack Welch, miliarder George Soros, pegolf Greg Norman, Howard Stern dan Matt Lauer - menjelaskan bahwa orang-orang yang menikmati kehidupan sibuk tiba-tiba menemukan diri mereka terkurung bersama, pada suatu waktu akan mengalami kecemasan luar biasa.
"Jika orang kaya mencari alasan perceraian, penurunan ekonomi sering kali menjadi motivasi - nilai bersih pasangan yang berpenghasilan lebih rendah, dan karenanya penyelesaian bisa lebih rendah. Saya mengantisipasi akan ada sejumlah kasus perceraian terkenal dalam beberapa bulan mendatang."
Melissa Thoen, seorang terapis pasangan dan direktur klinis dari Institut Ackerman untuk Keluarga di NYC, mengatakan kepada The Post, "Banyak percekcokan yang diakibatkan dari sini akan berakar dari tidak memiliki ruang, dan kewalahan," menambahkan bahwa di Xi'an , China, permintaan perceraian dari pasangan yang habis keluar dari karantina berbulan-bulan plus panjang tidak dapat diproses cukup cepat.
Penerjemah: Ida Nurcahyani