Sampit (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah dr Faisal Novendra Cahyanto mengatakan, kondisi tiga pasien positif virus Corona jenis COVID-19 di daerah itu hingga saat ini cukup baik.
"Kondisi vital sign stabil semua. Perkembangannya terus dipantau tim medis di ruang isolasi RSUD dr Murjani Sampit," kata Faisal di Sampit, Senin.
Pemerintah menyatakan tiga orang positif COVID-19 tersebut dengan sebutan pasien 01, 02 dan 03. Hasil pemeriksaan swab ketiganya dinyatakan positif dan diumumkan bersamaan oleh Bupati H Supian Hadi pada Minggu (5/4) sore, sekaligus mengumumkan peningkatan status dari Siaga Darurat menjadi Tanggap Darurat karena kini Kotawaringin Timur menjadi zona merah.
Hingga Minggu, terdapat 59 warga yang dinyatakan sebagai orang dalam pemantauan (ODP) dan sembilan pasien dalam pengawasan (PDP). Dari sembilan PDP, tiga orang dinyatakan positif COVID-19 yakni berasal dari Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Baamang dan Kota Besi.
Faisal menyebutkan, sembilan PDP yang sedang dirawat terdiri dari tujuh orang merupakan warga Kotawaringin Timur, sedangkan dua orang lainnya merupakan rujukan dari Kabupaten Katingan.
"Sembilan orang PDP dirawat di RSUD dr Murjani Sampit yaitu di ruang isolasi Bougenville. Kondisi vital sign stabil semua," kata Faisal.
Faisal meyakinkan bahwa tim medis berusaha semaksimal mungkin menangani seluruh pasien dengan baik. Dia berharap seluruh PDP, termasuk tiga orang yang positif COVID-19 bisa segera sembuh.
Seperti diketahui, sudah banyak pasien positif COVID-19 berhasil sembuh, diantaranya di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya. Perlu dukungan dan doa semua pihak agar semua pasien bisa disembuhkan.
Sementara itu seperti disampaikan Bupati H Supian Hadi pada Minggu (5/4) sore, pemerintah daerah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 terus menelusuri riwayat perjalanan ketiga pasien yang dinyatakan positif COVID-19.
Penelusuran dilakukan untuk memantau kondisi kesehatan semua orang yang pernah kontak fisik maupun berada di tempat yang sama dengan pasien positif COVID-19. Hal ini penting untuk mencegah penularan dan memutus mata rantai virus mematikan tersebut.
Supian menyebutkan, satu pasien positif COVID-19 tiba di Sampit pada 22 Maret 2020 setelah melakukan perjalanan dari Tangerang dan Jakarta untuk keperluan berobat. Dia kemudian sakit dan dirawat di ruang isolasi RSUD dr Murjani Sampit hingga diketahui hasil pemeriksaan swabnya ternyata positif terjangkit COVID-19.
Terkait kasus ini, Gugus Tugas melakukan penelusuran terkait siapa saja yang melakukan kontak dengan pasien tersebut. Mereka dipantau kondisinya untuk mengetahui kemungkinan apakah ada yang terjangkit.
Baca juga: Ini riwayat perjalanan tiga warga Kotim positif COVID-19
Gugus Tugas juga sedang meminta daftar penumpang kepada maskapai penerbangan yang pesawatnya ditumpangi pasien tersebut saat itu. Seluruh penumpang dan awak pesawat akan dipantau kondisi kesehatannya untuk mengantisipasi kemungkinan ada yang terpapar.
"Bagi warga yang merasa menjadi penumpang pesawat yang sama saat itu, kami minta segera melapor dan memeriksakan diri. Hubungi call center Gugus Tugas. Kalau malu, nanti biar petugas yang mendatangi ke rumah. Kita lebih baik melakukan pencegahan," kata Supian.
Sementara itu, dua pasien positif COVID-19 lainnya yang pulang dari sebuah acara di Gowa Sulawesi Selatan, tiba di Sampit pada hari berbeda yakni 23 dan 25 Maret 2020.
Mereka pulang menumpang kapal laut tiba di Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan, kemudian melanjutkan perjalanan ke Sampit menggunakan angkutan umum transportasi darat. Saat ini masih ditelusuri angkutan yang digunakan serta siapa saja yang saat itu ada dalam mobil tersebut.
Baca juga: Dua pasar malam di Sampit ditutup cegah COVID-19
Baca juga: Warga dari daerah terjangkit COVID-19 diimbau memeriksakan diri
"Kondisi vital sign stabil semua. Perkembangannya terus dipantau tim medis di ruang isolasi RSUD dr Murjani Sampit," kata Faisal di Sampit, Senin.
Pemerintah menyatakan tiga orang positif COVID-19 tersebut dengan sebutan pasien 01, 02 dan 03. Hasil pemeriksaan swab ketiganya dinyatakan positif dan diumumkan bersamaan oleh Bupati H Supian Hadi pada Minggu (5/4) sore, sekaligus mengumumkan peningkatan status dari Siaga Darurat menjadi Tanggap Darurat karena kini Kotawaringin Timur menjadi zona merah.
Hingga Minggu, terdapat 59 warga yang dinyatakan sebagai orang dalam pemantauan (ODP) dan sembilan pasien dalam pengawasan (PDP). Dari sembilan PDP, tiga orang dinyatakan positif COVID-19 yakni berasal dari Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Baamang dan Kota Besi.
Faisal menyebutkan, sembilan PDP yang sedang dirawat terdiri dari tujuh orang merupakan warga Kotawaringin Timur, sedangkan dua orang lainnya merupakan rujukan dari Kabupaten Katingan.
"Sembilan orang PDP dirawat di RSUD dr Murjani Sampit yaitu di ruang isolasi Bougenville. Kondisi vital sign stabil semua," kata Faisal.
Faisal meyakinkan bahwa tim medis berusaha semaksimal mungkin menangani seluruh pasien dengan baik. Dia berharap seluruh PDP, termasuk tiga orang yang positif COVID-19 bisa segera sembuh.
Seperti diketahui, sudah banyak pasien positif COVID-19 berhasil sembuh, diantaranya di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya. Perlu dukungan dan doa semua pihak agar semua pasien bisa disembuhkan.
Sementara itu seperti disampaikan Bupati H Supian Hadi pada Minggu (5/4) sore, pemerintah daerah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 terus menelusuri riwayat perjalanan ketiga pasien yang dinyatakan positif COVID-19.
Penelusuran dilakukan untuk memantau kondisi kesehatan semua orang yang pernah kontak fisik maupun berada di tempat yang sama dengan pasien positif COVID-19. Hal ini penting untuk mencegah penularan dan memutus mata rantai virus mematikan tersebut.
Supian menyebutkan, satu pasien positif COVID-19 tiba di Sampit pada 22 Maret 2020 setelah melakukan perjalanan dari Tangerang dan Jakarta untuk keperluan berobat. Dia kemudian sakit dan dirawat di ruang isolasi RSUD dr Murjani Sampit hingga diketahui hasil pemeriksaan swabnya ternyata positif terjangkit COVID-19.
Terkait kasus ini, Gugus Tugas melakukan penelusuran terkait siapa saja yang melakukan kontak dengan pasien tersebut. Mereka dipantau kondisinya untuk mengetahui kemungkinan apakah ada yang terjangkit.
Baca juga: Ini riwayat perjalanan tiga warga Kotim positif COVID-19
Gugus Tugas juga sedang meminta daftar penumpang kepada maskapai penerbangan yang pesawatnya ditumpangi pasien tersebut saat itu. Seluruh penumpang dan awak pesawat akan dipantau kondisi kesehatannya untuk mengantisipasi kemungkinan ada yang terpapar.
"Bagi warga yang merasa menjadi penumpang pesawat yang sama saat itu, kami minta segera melapor dan memeriksakan diri. Hubungi call center Gugus Tugas. Kalau malu, nanti biar petugas yang mendatangi ke rumah. Kita lebih baik melakukan pencegahan," kata Supian.
Sementara itu, dua pasien positif COVID-19 lainnya yang pulang dari sebuah acara di Gowa Sulawesi Selatan, tiba di Sampit pada hari berbeda yakni 23 dan 25 Maret 2020.
Mereka pulang menumpang kapal laut tiba di Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan, kemudian melanjutkan perjalanan ke Sampit menggunakan angkutan umum transportasi darat. Saat ini masih ditelusuri angkutan yang digunakan serta siapa saja yang saat itu ada dalam mobil tersebut.
Baca juga: Dua pasar malam di Sampit ditutup cegah COVID-19
Baca juga: Warga dari daerah terjangkit COVID-19 diimbau memeriksakan diri