Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo menekankan Indonesia harus mampu menghasilkan sendiri vaksin COVID-19 berdasarkan genom virus yang terdapat di dalam negeri.
Hal tersebut disampaikan Presiden dalam sambutannya pada Peresmian Peluncuran Produk Riset, Teknologi dan Inovasi untuk Percepatan Penanganan COVID-19 melalui video conference di Jakarta, Rabu.
"Kita harus mampu menghasilkan vaksin sendiri. Lembaga Eijkman sudah mendapatkan tujuh urutan genom. Genom lengkap virus yang berguna untuk pengembangan vaksin," ujar Presiden.
Presiden menyampaikan kegembiraannya bahwa komunitas peneliti juga terus bekerja untuk menemukan obat dan terapi yang efektif bagi pengobatan COVID-19.
Baca juga: Presiden Jokowi luncurkan 55 produk inovasi tangani COVID-19
"Karya-karya itu jangan berhenti di laboratorium, jangan juga sebatas prototype saja, tapi harus terus berlanjut, harus terus diproduksi massal untuk memenuhi kebutuhan domestik dan juga bisa diekspor ke mancanegara," ujar Presiden.
Kepala Negara meminta kerja sama dan kolaborasi antara kekuatan anak bangsa untuk terus diperkuat, baik antara lembaga penelitian dan pengembangan, perguruan tinggi, dunia usaha, industri, serta masyarakat.
Presiden mengatakan di sisi lain dunia industri juga harus berani berinvestasi, dan masyarakat juga harus mencintai produk dalam negeri.
"Kita harus bangga produk Indonesia. Kita harus terus membenahi ekosistem yang kondusif. Ekosistem bagi bertumbuhnya, berkembangnya inovasi, eksositem industrialisasi, dan juga mentalitas bangga terhadap produk dalam negeri," jelas Presiden.
Baca juga: KPK diminta dampingi penyaluran bansos COVID-19
Hal tersebut disampaikan Presiden dalam sambutannya pada Peresmian Peluncuran Produk Riset, Teknologi dan Inovasi untuk Percepatan Penanganan COVID-19 melalui video conference di Jakarta, Rabu.
"Kita harus mampu menghasilkan vaksin sendiri. Lembaga Eijkman sudah mendapatkan tujuh urutan genom. Genom lengkap virus yang berguna untuk pengembangan vaksin," ujar Presiden.
Presiden menyampaikan kegembiraannya bahwa komunitas peneliti juga terus bekerja untuk menemukan obat dan terapi yang efektif bagi pengobatan COVID-19.
Baca juga: Presiden Jokowi luncurkan 55 produk inovasi tangani COVID-19
"Karya-karya itu jangan berhenti di laboratorium, jangan juga sebatas prototype saja, tapi harus terus berlanjut, harus terus diproduksi massal untuk memenuhi kebutuhan domestik dan juga bisa diekspor ke mancanegara," ujar Presiden.
Kepala Negara meminta kerja sama dan kolaborasi antara kekuatan anak bangsa untuk terus diperkuat, baik antara lembaga penelitian dan pengembangan, perguruan tinggi, dunia usaha, industri, serta masyarakat.
Presiden mengatakan di sisi lain dunia industri juga harus berani berinvestasi, dan masyarakat juga harus mencintai produk dalam negeri.
"Kita harus bangga produk Indonesia. Kita harus terus membenahi ekosistem yang kondusif. Ekosistem bagi bertumbuhnya, berkembangnya inovasi, eksositem industrialisasi, dan juga mentalitas bangga terhadap produk dalam negeri," jelas Presiden.
Baca juga: KPK diminta dampingi penyaluran bansos COVID-19