Jakarta (ANTARA) - Jaguar Land Rover (JRL) saat ini sedang dalam pembicaraan bersama dengan pemerintah Inggris untuk permintaan pendanaan sementara dari negara lebih dari 1 miliar pound sterling, Sky News mengatakan pada Sabtu (23/05) waktu setempat.
Sky News melaporkan bahwa Jaguar Land Rover telah mengajukan permintaan pinjaman ke Departemen Bisnis, Energi dan Strategi Industr. Namun perusahaan membantah, mengatakan laporan Sky News tidak akurat.
"Klaim itu tidak akurat dan spekulatif," kata Jaguar Land Rover dalam pernyataan kepada Reuters.
Pernyataan itu mengatakan, perusahaan itu masih dalam diskusi rutin dengan pemerintah tentang berbagai hal dan isi dari diskusi tersebut masih belum bisa diungkapkan karena masih bersifat rahasia.
Seperti diketahui, perusahaan Jaguar Land Rover baru-baru ini telah memulai kembali operasi di pabrik merekan yang berada di Solihull, Inggris.
"Manufaktur akan dilanjutkan di pabrik Halewood pada 8 Juni, dimulai dengan satu shift," katanya dalam sebuah pernyataan.
Lembaga pemeringkat Fitch mengatakan bahwa pada 1 Mei yang lalu telah menurunkan peringkat kreditnya kepada perusahaan.
"Risiko pandemi COVID-19 terhadap permintaan di pasar akhir JLR dan gangguan pada operasi telah meningkat lebih jauh," kata dia.
Sky News melaporkan bahwa Jaguar Land Rover telah mengajukan permintaan pinjaman ke Departemen Bisnis, Energi dan Strategi Industr. Namun perusahaan membantah, mengatakan laporan Sky News tidak akurat.
"Klaim itu tidak akurat dan spekulatif," kata Jaguar Land Rover dalam pernyataan kepada Reuters.
Pernyataan itu mengatakan, perusahaan itu masih dalam diskusi rutin dengan pemerintah tentang berbagai hal dan isi dari diskusi tersebut masih belum bisa diungkapkan karena masih bersifat rahasia.
Seperti diketahui, perusahaan Jaguar Land Rover baru-baru ini telah memulai kembali operasi di pabrik merekan yang berada di Solihull, Inggris.
"Manufaktur akan dilanjutkan di pabrik Halewood pada 8 Juni, dimulai dengan satu shift," katanya dalam sebuah pernyataan.
Lembaga pemeringkat Fitch mengatakan bahwa pada 1 Mei yang lalu telah menurunkan peringkat kreditnya kepada perusahaan.
"Risiko pandemi COVID-19 terhadap permintaan di pasar akhir JLR dan gangguan pada operasi telah meningkat lebih jauh," kata dia.