Tamiang Layang (ANTARA) - Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah Abdul Majid Rahimi masih belum bisa memastikan pemberangkatan calon jemaah haji karena masih menunggu informasi resmi dari Kementerian Agama RI.
“Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian Agama terkait pemberangkatan haji. Sampai saat ini belum ada informasi resmi, apakah pemberangkatan haji bisa dilaksanakan atau tidak,” katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon di Tamiang Layang, Senin.
Menurutnya, Kemenag RI kini sedang berusaha meminta informasi resmi dari Pemerintah Arab Saudi mengenai kejelasan Haji 2020. Kemenag berupaya proaktif menghubungi Arab Saudi.
Untuk sementara, pemerintah masih berpegang pada tiga skenario awal. Pertama, pemerintah akan memberangkatkan seluruh jemaah jika Pemerintah Arab Saudi menyelenggarakan haji seperti biasa.
Kedua, pemerintah membatasi jumlah jemaah yang berangkat jika Pemerintah Arab Saudi menerapkan pembatasan sosial dalam haji kali ini. Pemerintah juga menyiapkan skenario jika haji tahun ini dibatalkan karena pandemi COVID-19.
Jika haji tahun ini tidak digelar, maka pemerintah membuka opsi bagi jemaah menarik biaya pelunasan. Namun para jemaah dipastikan mendapat prioritas dalam antrean haji 2021.
“Kami tunggu informasi resmi dari Kementerian Agama. Mudh-mudahan pada awal Juni nanti sudah ada informasi resmi,” jelasnya.
Pria yang akrab disapa Majid itu menjelaskan, saat ini seluruh persiapan penyelenggaraan haji masih berjalan sesuai tahapan yang sudah dijadwalkan.
Tahapan yang sudah dilaksanakan diantaranya penyelesaian dokumen paspor, pemeriksaan kesehatan, vaksinasi meningitis hingga pelunasan biaya haji. Tercatat sudah ada 73 calon jemaah haji yang melakukan pelunasan biaya haji.
“Jika sudah ada informasi resmi, maka akan kami sampaikan. Kami berharap, para calon jemaah haji juga memonitor perkembangan informasi terkait pelaksanaan haji 2020 ini,” demikian Majid.
“Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian Agama terkait pemberangkatan haji. Sampai saat ini belum ada informasi resmi, apakah pemberangkatan haji bisa dilaksanakan atau tidak,” katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon di Tamiang Layang, Senin.
Menurutnya, Kemenag RI kini sedang berusaha meminta informasi resmi dari Pemerintah Arab Saudi mengenai kejelasan Haji 2020. Kemenag berupaya proaktif menghubungi Arab Saudi.
Untuk sementara, pemerintah masih berpegang pada tiga skenario awal. Pertama, pemerintah akan memberangkatkan seluruh jemaah jika Pemerintah Arab Saudi menyelenggarakan haji seperti biasa.
Kedua, pemerintah membatasi jumlah jemaah yang berangkat jika Pemerintah Arab Saudi menerapkan pembatasan sosial dalam haji kali ini. Pemerintah juga menyiapkan skenario jika haji tahun ini dibatalkan karena pandemi COVID-19.
Jika haji tahun ini tidak digelar, maka pemerintah membuka opsi bagi jemaah menarik biaya pelunasan. Namun para jemaah dipastikan mendapat prioritas dalam antrean haji 2021.
“Kami tunggu informasi resmi dari Kementerian Agama. Mudh-mudahan pada awal Juni nanti sudah ada informasi resmi,” jelasnya.
Pria yang akrab disapa Majid itu menjelaskan, saat ini seluruh persiapan penyelenggaraan haji masih berjalan sesuai tahapan yang sudah dijadwalkan.
Tahapan yang sudah dilaksanakan diantaranya penyelesaian dokumen paspor, pemeriksaan kesehatan, vaksinasi meningitis hingga pelunasan biaya haji. Tercatat sudah ada 73 calon jemaah haji yang melakukan pelunasan biaya haji.
“Jika sudah ada informasi resmi, maka akan kami sampaikan. Kami berharap, para calon jemaah haji juga memonitor perkembangan informasi terkait pelaksanaan haji 2020 ini,” demikian Majid.