Putussibau, Kapuas Hulu (ANTARA) - Polisi masih memburu pelaku penganiayaan terhadap seorang gadis berinisial CL (21) di Kecamatan Badau, daerah perbatasan Indonesia-Malaysia, wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
"Saat ini Polsek Badau bersinergi dengan tiga pilar dan Pamtas juga didukung Reskrim Polres Kapuas masih mencari keberadaan pelaku," kata Kapolres Kapuas Hulu AKBP Wedy Mahadi dihubungi ANTARA, di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Sabtu.
Wedy mengatakan dugaan sementara motif pelaku menganiaya korban dengan senjata tajam dilatarbelakangi persoalan asmara.
Menurut dia, polisi juga memminta bantuan masyarakat untuk memberikan informasi keberadaan pelaku agar dapat segera ditemukan dan ditangkap.
"Identitas pelaku sudah kami kantongi, sehingga kami mengintensifkan pengejaran dan pencarian terhadap pelaku tersebut," katanya.
Meskipun demikian, Wedy mengimbau agar semua pihak menahan diri dan menyerahkan kasus tersebut ke penegak hukum.
"Semua pihak harus menjaga Harkamtibmas, termasuk para tokoh dan masyarakat Badau, kami maksimalkan pencarian dan pengejaran terhadap pelaku," katanya.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai pihak, saat ini korban penganiayaan tersebut masih menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Kuching, Malaysia.
"Saat ini Polsek Badau bersinergi dengan tiga pilar dan Pamtas juga didukung Reskrim Polres Kapuas masih mencari keberadaan pelaku," kata Kapolres Kapuas Hulu AKBP Wedy Mahadi dihubungi ANTARA, di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Sabtu.
Wedy mengatakan dugaan sementara motif pelaku menganiaya korban dengan senjata tajam dilatarbelakangi persoalan asmara.
Menurut dia, polisi juga memminta bantuan masyarakat untuk memberikan informasi keberadaan pelaku agar dapat segera ditemukan dan ditangkap.
"Identitas pelaku sudah kami kantongi, sehingga kami mengintensifkan pengejaran dan pencarian terhadap pelaku tersebut," katanya.
Meskipun demikian, Wedy mengimbau agar semua pihak menahan diri dan menyerahkan kasus tersebut ke penegak hukum.
"Semua pihak harus menjaga Harkamtibmas, termasuk para tokoh dan masyarakat Badau, kami maksimalkan pencarian dan pengejaran terhadap pelaku," katanya.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai pihak, saat ini korban penganiayaan tersebut masih menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Kuching, Malaysia.