Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah berencana menyediakan tes cepat atau 'rapid test' gratis bagi para sopir angkutan barang kebutuhan pokok dan penting (bapokting).
Gubernur Sugianto Sabran selaku ketua gugus berupaya menyediakan tes cepat gratis untuk sopir resmi yang mengangkut bapokting dan rencananya dilakukan pada Pos Perbatasan Kapuas-Kalimantan Selatan dan Bartim-Kalimantan Selatan, kata Ketua Harian Gugus Tugas COVID-19 Kalteng Darliansjah.
"Sopir bapokting dimaksud, diantaranya seperti angkutan ayam, bahan bakar minyak (BBM), serta lainnya yang dipasok dari Kalimantan Selatan," ungkapnya di Palangka Raya, Sabtu.
Hal ini dilakukan, agar upaya pencegahan dan pemutusan rantai penyebaran COVID-19 tetap bisa dilakukan secara optimal, termasuk di wilayah perbatasan. Namun di satu sisi tidak memberatkan para sopir bapokting yang datang untuk mendistribusikan pasokan barang tersebut.
Gubernur menginginkan, penerapan pembatasan aktovitas keluar dan masuknya angkutan darat dalam pencegahan COVID-19, tidak berdampak terhadap masyarakat khususnya perekonomian.
Pihaknya ingin melaksanakan semuanya secara optimal, yakni upaya pencegahan COVID-19 tetap berjalan dan di lain pihak pemenuhan ketersediaan barang kebutuhan pokok dan penting tetap terjaga, aman serta terkendali.
"Rencananya akan dilakukan dalam waktu segera dengan target seluruh sopir resmi yang bertugas mengantar pasokan bahan pokok dan penting ke Kalteng," jelas Darliansjah.
Sementara itu, Wakil Ketua Harian Suyuti Syamsul mengatakan, terkait strategi tes cepat massal, diadakan melalui APBD provinsi yakni sekitar 10 ribu alat. Sebelumnya ada 8.400 dari pusat yang dibagikan ke kabupaten dan kota, serta bantuan 1.000 alat tes dari pihak ketiga.
Jadi total yang akan dikelola oleh provinsi termasuk yang diserahkan ke kabupaten dan kota sebanyak 19.400 alat tes. Jika ditambah dengan pembelian kabupaten dan kota yang pihaknya harapkan minimal 1.000 dikalikan 14, yakni sebanyak 14.000 alat tes.
"Jumlah total tes cepat 'diagnostic' se-Kalteng diharapkan dapat mencapai minimal 33.000 tes, berarti sudah dapat memeriksa lebih dari target yang kami tetapkan minimal satu persen dari total penduduk Kalteng," terangnya.
Gubernur Sugianto Sabran selaku ketua gugus berupaya menyediakan tes cepat gratis untuk sopir resmi yang mengangkut bapokting dan rencananya dilakukan pada Pos Perbatasan Kapuas-Kalimantan Selatan dan Bartim-Kalimantan Selatan, kata Ketua Harian Gugus Tugas COVID-19 Kalteng Darliansjah.
"Sopir bapokting dimaksud, diantaranya seperti angkutan ayam, bahan bakar minyak (BBM), serta lainnya yang dipasok dari Kalimantan Selatan," ungkapnya di Palangka Raya, Sabtu.
Hal ini dilakukan, agar upaya pencegahan dan pemutusan rantai penyebaran COVID-19 tetap bisa dilakukan secara optimal, termasuk di wilayah perbatasan. Namun di satu sisi tidak memberatkan para sopir bapokting yang datang untuk mendistribusikan pasokan barang tersebut.
Gubernur menginginkan, penerapan pembatasan aktovitas keluar dan masuknya angkutan darat dalam pencegahan COVID-19, tidak berdampak terhadap masyarakat khususnya perekonomian.
Pihaknya ingin melaksanakan semuanya secara optimal, yakni upaya pencegahan COVID-19 tetap berjalan dan di lain pihak pemenuhan ketersediaan barang kebutuhan pokok dan penting tetap terjaga, aman serta terkendali.
"Rencananya akan dilakukan dalam waktu segera dengan target seluruh sopir resmi yang bertugas mengantar pasokan bahan pokok dan penting ke Kalteng," jelas Darliansjah.
Sementara itu, Wakil Ketua Harian Suyuti Syamsul mengatakan, terkait strategi tes cepat massal, diadakan melalui APBD provinsi yakni sekitar 10 ribu alat. Sebelumnya ada 8.400 dari pusat yang dibagikan ke kabupaten dan kota, serta bantuan 1.000 alat tes dari pihak ketiga.
Jadi total yang akan dikelola oleh provinsi termasuk yang diserahkan ke kabupaten dan kota sebanyak 19.400 alat tes. Jika ditambah dengan pembelian kabupaten dan kota yang pihaknya harapkan minimal 1.000 dikalikan 14, yakni sebanyak 14.000 alat tes.
"Jumlah total tes cepat 'diagnostic' se-Kalteng diharapkan dapat mencapai minimal 33.000 tes, berarti sudah dapat memeriksa lebih dari target yang kami tetapkan minimal satu persen dari total penduduk Kalteng," terangnya.