Buntok (ANTARA) - Sejumlah pedagang di Plaza Beringin Buntok Kabupaten Barito Selatan Kalimantan Tengah menggelar unjuk rasa damai memprotes kebijakan pemerintah kabupaten setempat yang memberlakukan aturan masuk kendaraan ke plaza tersebut melalui satu jalur.
"Dengan pemberlakuan kebijakan ini, konsumen harus memutar lewat depan, sehingga konsumen menjadi malas masuk, dan akhirnya membeli keperluannya di luar plaza," kata Ketua peydagang Plaza Beringin Buntok, Nasrullah saat unjuk rasa, Selasa.
Unjuk rasa damai tersebut digelar puluhan pedagang di depan Plaza Beringin Buntok sekitar pukul 09.30 WIB. Meski begitu, aksi tersebut dijaga aparat kepolisian, Kodim 1012 Buntok, dan Satpol PP yang bertugas pada jalur masuk dan keluar pada plaza itu.
Dalam unjuk rasa itu, para pedagang menyampaikan keluhan bahwa mereka merasa sangat dirugikan akibat kebijakan pemberlakuan masuk plaza melalui satu jalur tersebut.
Menurut Nasrullah, akibat pemberlakuan masuk satu pintu tanpa adanya koordinasi dengan para pedagang tersebut mengakibatkan pembeli menjadi sepi. Kondisi ini berdampak pada menurunnya penghasilan pedagang.
Selaku ketua pasar, dirinya sudah meredam supaya pedagang jangan melakukan aksi unjuk rasa. Dia sudah memberi saran dengan menghubungi Kepala Dinas Perhubungan Barito Selatan untuk meminta agar membiarkan akses masuk melalui dua jalur seperti biasanya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti pengecekan suhu tubuh pengunjung.
Sayangnya, kata dia, jawaban dari Kepala Dinas Perhubungan saat dihubungi melalui telepon selulernya akan berkoordinasi dengan kepala Dinas Kesehatan, dan ketika hubungi kembali jawabannya menunggu koordinasi dengan Kapolres.
"Hari ini kita juga kembali menghubungi Sekretaris Dinas Perhubungan meminta agar membuka arus masuk pada dua jalur dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan dengan pemeriksaan suhu tubuh, namun belum ada tanggapan, sehingga para pedagang menggelar aksi unjuk rasa," jelasnya.
Nasrullah juga menegaskan, apabila belum ada kepastian, para pedagang berencana akan melaksanakan aksi unjuk rasa ke DPRD Barito Selatan untuk menyampaikan aspirasi.
Selain itu ia juga menyampaikan, pihaknya juga ingin mengklarifikasi terkait adanya isu yang beredar bahwa setiap pengunjung yang masuk ke Plaza Beringin Buntok dilakukan cek darah.
Menurutnya, isu itu tidak benar. Informasi yang benar adalah bahwa pengunjung hanya di cek suhu tubuhnya oleh petugas yang berjaga di pos tersebut.
Pedagang lainnya, Muhammad Lutfi juga menyampaikan akibat arus masuk satu jalur ini menyebabkan menurunnya penghasilan para pedagang.
Ia mencontohkan, seperti pedagang ayam sebelum pemberlakuan satu jalur laku sebanyak 20 ekor, namun setelah adanya pemberlakuan ini hanya laku sebanyak 5 ekor saja. Begitu juga dengan pedagang ikan, dan pedagang pakaian selama diberlakukannya masuk ke Plaza Beringin Buntok melalui satu jalur ini.
Untuk itu ia meminta kepada Pemerintah Kabupaten Barito Selatan melalui dinas terkait agar membuka arus masuk dua jalur seperti biasanya. Pemberlakuan masuk melalui satu jalur ini sangat merugikan pedagang.
"Terkait penerapan protokol kesehatan pemeriksaan suhu tubuh bagi pengunjung yang masuk pada pos penjagaan dipersilakan saja, dan kita tidak pernah mempermasalahkannya, karena itu sesuai dengan protokol Kesehatan," tambah dia.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Barito Selatan, Daud Danda mengatakan, berdasarkan hasil kesepakatan yang difasilitasi anggota Polres dan Kodim 1012 Buntok, jalur masuk satu jalur sudah dibuka kembali sesuai permintaan pedagang. Pembeli bisa masuk melalui dua jalur itu sampai dengan hari Kamis (18/6).
"Karena pada hari Kamis akan diadakan kembali rapat dan diskusi lebih lanjut untuk membahas terkait hal itu," demikian Daud Danda.
Baca juga: Pansus COVID-19 DPRD Barsel agendakan rapat dengan tiga instansi
Baca juga: KPU Barito Selatan lantik PPS Pilgub Kalteng
Baca juga: Peningkatan kompetensi dan daya saing masyarakat di Barsel melalui program pelatihan
"Dengan pemberlakuan kebijakan ini, konsumen harus memutar lewat depan, sehingga konsumen menjadi malas masuk, dan akhirnya membeli keperluannya di luar plaza," kata Ketua peydagang Plaza Beringin Buntok, Nasrullah saat unjuk rasa, Selasa.
Unjuk rasa damai tersebut digelar puluhan pedagang di depan Plaza Beringin Buntok sekitar pukul 09.30 WIB. Meski begitu, aksi tersebut dijaga aparat kepolisian, Kodim 1012 Buntok, dan Satpol PP yang bertugas pada jalur masuk dan keluar pada plaza itu.
Dalam unjuk rasa itu, para pedagang menyampaikan keluhan bahwa mereka merasa sangat dirugikan akibat kebijakan pemberlakuan masuk plaza melalui satu jalur tersebut.
Menurut Nasrullah, akibat pemberlakuan masuk satu pintu tanpa adanya koordinasi dengan para pedagang tersebut mengakibatkan pembeli menjadi sepi. Kondisi ini berdampak pada menurunnya penghasilan pedagang.
Selaku ketua pasar, dirinya sudah meredam supaya pedagang jangan melakukan aksi unjuk rasa. Dia sudah memberi saran dengan menghubungi Kepala Dinas Perhubungan Barito Selatan untuk meminta agar membiarkan akses masuk melalui dua jalur seperti biasanya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti pengecekan suhu tubuh pengunjung.
Sayangnya, kata dia, jawaban dari Kepala Dinas Perhubungan saat dihubungi melalui telepon selulernya akan berkoordinasi dengan kepala Dinas Kesehatan, dan ketika hubungi kembali jawabannya menunggu koordinasi dengan Kapolres.
"Hari ini kita juga kembali menghubungi Sekretaris Dinas Perhubungan meminta agar membuka arus masuk pada dua jalur dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan dengan pemeriksaan suhu tubuh, namun belum ada tanggapan, sehingga para pedagang menggelar aksi unjuk rasa," jelasnya.
Nasrullah juga menegaskan, apabila belum ada kepastian, para pedagang berencana akan melaksanakan aksi unjuk rasa ke DPRD Barito Selatan untuk menyampaikan aspirasi.
Selain itu ia juga menyampaikan, pihaknya juga ingin mengklarifikasi terkait adanya isu yang beredar bahwa setiap pengunjung yang masuk ke Plaza Beringin Buntok dilakukan cek darah.
Menurutnya, isu itu tidak benar. Informasi yang benar adalah bahwa pengunjung hanya di cek suhu tubuhnya oleh petugas yang berjaga di pos tersebut.
Pedagang lainnya, Muhammad Lutfi juga menyampaikan akibat arus masuk satu jalur ini menyebabkan menurunnya penghasilan para pedagang.
Ia mencontohkan, seperti pedagang ayam sebelum pemberlakuan satu jalur laku sebanyak 20 ekor, namun setelah adanya pemberlakuan ini hanya laku sebanyak 5 ekor saja. Begitu juga dengan pedagang ikan, dan pedagang pakaian selama diberlakukannya masuk ke Plaza Beringin Buntok melalui satu jalur ini.
Untuk itu ia meminta kepada Pemerintah Kabupaten Barito Selatan melalui dinas terkait agar membuka arus masuk dua jalur seperti biasanya. Pemberlakuan masuk melalui satu jalur ini sangat merugikan pedagang.
"Terkait penerapan protokol kesehatan pemeriksaan suhu tubuh bagi pengunjung yang masuk pada pos penjagaan dipersilakan saja, dan kita tidak pernah mempermasalahkannya, karena itu sesuai dengan protokol Kesehatan," tambah dia.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Barito Selatan, Daud Danda mengatakan, berdasarkan hasil kesepakatan yang difasilitasi anggota Polres dan Kodim 1012 Buntok, jalur masuk satu jalur sudah dibuka kembali sesuai permintaan pedagang. Pembeli bisa masuk melalui dua jalur itu sampai dengan hari Kamis (18/6).
"Karena pada hari Kamis akan diadakan kembali rapat dan diskusi lebih lanjut untuk membahas terkait hal itu," demikian Daud Danda.
Baca juga: Pansus COVID-19 DPRD Barsel agendakan rapat dengan tiga instansi
Baca juga: KPU Barito Selatan lantik PPS Pilgub Kalteng
Baca juga: Peningkatan kompetensi dan daya saing masyarakat di Barsel melalui program pelatihan