Muara Teweh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, akan menyiapkan rumah susun sewa (rusunawa) yang berada di kawasan perumahan pegawai RSUD Muara Teweh menjadi lokasi alternatif ruang isolasi terkait COVID-19.
"Hasil rapat tadi, kita cari alternatif lain sebagai tempat tambahan ruang isolasi, rusunawa masih alternatif, namun masih menunggu keputusan pimpinan dengan memperhatikan dan menimbang lainnya," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Barito Utara H Siswandoyo di Muara Teweh, Senin.
Menurut dia, ruang isolasi ini untuk mengantisipasi membludaknya pasien tergolong Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang saat ini memenuhi ruang isolasi di RSUD Muara Teweh.
Sebelumnya direncanakan Rumah Betang yang berada di kawasan Stadion Olahraga Swakarya Muara Teweh sebagai tempat tambahan ruang isolasi terkait COVID-19, tapi dari hasil rapat evaluasi yang dipimpin Wakil Bupati Barito Utara Sugianto Panala Putra di rumah jabatan bupati setempat Senin sore tadi dicari alternatif lain yakni rusunawa.
"Jadi alternatif lain kita siapkan rusunawa yang berkafasitas 99 tempat tidur, tapi harus dibenahi, seperti memindah tenaga kesehatan RSUD Muara Teweh yang menempati rusunawa tersebut dan lainnya, makanya masih menunggu keputusan pimpinan," kata dia yang juga menjabat Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara ini.
Saat ini Pemkab Barito Utara memperpanjang masa tanggap darurat terkait COVID-19 karena karena kasus positif COVID-19 terus terjadi peningkatan dan telah melakukan tes cepat atau rapid test sudah lebih dari 2.500.
"Kami terus melakukan pelacakan atau tracing selama masih ada kasus, sehingga tidak ada target-terget lagi dalam melakukan rapid test," ujar Siswandoyo.
Baca juga: Barito Utara perpanjang tanggap darurat COVID-19
"Hasil rapat tadi, kita cari alternatif lain sebagai tempat tambahan ruang isolasi, rusunawa masih alternatif, namun masih menunggu keputusan pimpinan dengan memperhatikan dan menimbang lainnya," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Barito Utara H Siswandoyo di Muara Teweh, Senin.
Menurut dia, ruang isolasi ini untuk mengantisipasi membludaknya pasien tergolong Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang saat ini memenuhi ruang isolasi di RSUD Muara Teweh.
Sebelumnya direncanakan Rumah Betang yang berada di kawasan Stadion Olahraga Swakarya Muara Teweh sebagai tempat tambahan ruang isolasi terkait COVID-19, tapi dari hasil rapat evaluasi yang dipimpin Wakil Bupati Barito Utara Sugianto Panala Putra di rumah jabatan bupati setempat Senin sore tadi dicari alternatif lain yakni rusunawa.
"Jadi alternatif lain kita siapkan rusunawa yang berkafasitas 99 tempat tidur, tapi harus dibenahi, seperti memindah tenaga kesehatan RSUD Muara Teweh yang menempati rusunawa tersebut dan lainnya, makanya masih menunggu keputusan pimpinan," kata dia yang juga menjabat Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara ini.
Saat ini Pemkab Barito Utara memperpanjang masa tanggap darurat terkait COVID-19 karena karena kasus positif COVID-19 terus terjadi peningkatan dan telah melakukan tes cepat atau rapid test sudah lebih dari 2.500.
"Kami terus melakukan pelacakan atau tracing selama masih ada kasus, sehingga tidak ada target-terget lagi dalam melakukan rapid test," ujar Siswandoyo.
Baca juga: Barito Utara perpanjang tanggap darurat COVID-19