Barabai (ANTARA) - Sudah kesekian kalinya terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan, pembunuhan yang dilakukan oleh orang dengan gangguan jiwa.
kali ini terjadi di sebuah desa desa di Kecamatan Batang Alai Utara. Orang yang mempunyai gangguan jiwa tega membunuh orangtuanya sendiri, Sabtu (18/7).
Pelaku berinisial MY (35) tersebut diketahui warga punya gangguan jiwa bulan-bulanan. Kadang waras seperti orang biasa dan kadang hilang ingatannya hingga mengamuk.
Korbannya tidak lain adalah ayahnya sendiri yang berumur sekitar 49 Tahun.
Kronologis kejadian adalah saat itu, pelaku mendatangi rumah ayah kandungnya dan saat berhadapan terjadi percekcokan mulut. Hingga tersangka langsung menyerang dengan menggunakan parang.
Korban diserang di bagian perut dan bagian leher, akibat kejadian itu korban mengalami luka parah dan pendarahan hingga akhirnya meninggal dunia.
Kapolres HST, AKBP Danang Widaryanto melalui Ps Paur Subag Humas Aipda M Husaini membenarkan kejadian tersebut dan pelaku telah diamankan di Polsek Batang Alai Utara.
"Saat ini pelaku masih kami proses dan masih terkendala karena sulit diajak komunikasi," tuntasnya.
kali ini terjadi di sebuah desa desa di Kecamatan Batang Alai Utara. Orang yang mempunyai gangguan jiwa tega membunuh orangtuanya sendiri, Sabtu (18/7).
Pelaku berinisial MY (35) tersebut diketahui warga punya gangguan jiwa bulan-bulanan. Kadang waras seperti orang biasa dan kadang hilang ingatannya hingga mengamuk.
Korbannya tidak lain adalah ayahnya sendiri yang berumur sekitar 49 Tahun.
Kronologis kejadian adalah saat itu, pelaku mendatangi rumah ayah kandungnya dan saat berhadapan terjadi percekcokan mulut. Hingga tersangka langsung menyerang dengan menggunakan parang.
Korban diserang di bagian perut dan bagian leher, akibat kejadian itu korban mengalami luka parah dan pendarahan hingga akhirnya meninggal dunia.
Kapolres HST, AKBP Danang Widaryanto melalui Ps Paur Subag Humas Aipda M Husaini membenarkan kejadian tersebut dan pelaku telah diamankan di Polsek Batang Alai Utara.
"Saat ini pelaku masih kami proses dan masih terkendala karena sulit diajak komunikasi," tuntasnya.