Sampit (ANTARA) - Balap liar di jalanan umum Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah kembali meresahkan warga karena sangat membahayakan pengguna jalan lain.
"Seperti di video yang beredar itu kan terlihat jelas mereka menabrak mobil yang sedang melintas. Ini bukan membahayakan pelaku, tetapi juga pengendara lain yang sudah berhati-hati," kata Hidayatullah, warga Sampit, Minggu.
Balapan liar di Sampit kembali menjadi sorotan warga. Apalagi setelah beredar video singkat dua pengendara sedang balapan motor, menerobos pertigaan jalan dan menabrak sebuah mobil pikap yang hendak melintas.
Peristiwa yang terekam video itu diduga terjadi pada Sabtu (25/7) tengah malam di pertigaan Jalan Achmad Yani - HM Arsyad Sampit. Seorang pengendara menabrak dengan keras mobil pikap hingga pengendara tersebut terpental, sedangkan satu pengendara lainnya juga terjatuh setelah menabrak bagian belakang bak mobil pikap tersebut.
Kejadian itu langsung menuai reaksi masyarakat yang umumnya geram dengan aksi balapan liar para remaja itu. Sikap itu ditunjukkan sejumlah warga melalui akun media sosial mereka seraya meminta polisi bertindak tegas karena aksi balap liar di jalanan umum tersebut benar-benar sangat membahayakan keselamatan warga.
Ruas Jalan Achmad Yani dan HM Arsyad memang sudah sering dijadikan lokasi balap liar. Para pelaku biasanya menggelar adu capat sepeda motor itu pada tengah malam atau dini hari untuk menghindari polisi.
Kejadian ini cukup ironis karena saat ini Polres Kotawaringin Timur sedang menjalankan Operasi Patuh Telabang 2020 selama 14 hari mulai Kamis (23/7) lalu. Untuk di Kotawaringin Timur, fokus kegiatan ini adalah penertiban pengendara di bawah umur untuk menekan potensi kecelakaan lalu lintas.
Baca juga: Polisi juga dikerahkan pantau potensi banjir di Kotim
Kapolres AKBP Abdoel Harris Jakin melalui Kepala Satuan Lalu Lintas AKP Johari Fitri Casdy mengatakan, pihaknya langsung bergerak begitu mengetahui ada balapan liar tersebut. Penertiban langsung dilakukan.
"Total ada 14 sepeda motor yang kami tahan. Untuk yang kecelakaan di video itu hanya lecet saja. Saat kejadian itu, si pengendara langsung dibawa kabur oleh teman-temannya," kata Johari.
Masyarakat diminta membantu polisi mencegah balapan liar karena sangat membahayakan si pengendara dan orang lain. Para orangtua diminta mengawasi secara ketat anak mereka agar tidak melakukan balapan liar.
Polisi memastikan akan mengambil tindakan tegas sesuai aturan untuk memberikan efek jera agar pelaku tidak mengulangi perbuatannya. Patroli juga ditingkatkan untuk mencegah dan menertibkan balapan liar.
Baca juga: BKSDA ingatkan waspadai buaya saat sungai pasang
Baca juga: Penyelenggaraan kurban di Kotim wajib patuhi protokol kesehatan
"Seperti di video yang beredar itu kan terlihat jelas mereka menabrak mobil yang sedang melintas. Ini bukan membahayakan pelaku, tetapi juga pengendara lain yang sudah berhati-hati," kata Hidayatullah, warga Sampit, Minggu.
Balapan liar di Sampit kembali menjadi sorotan warga. Apalagi setelah beredar video singkat dua pengendara sedang balapan motor, menerobos pertigaan jalan dan menabrak sebuah mobil pikap yang hendak melintas.
Peristiwa yang terekam video itu diduga terjadi pada Sabtu (25/7) tengah malam di pertigaan Jalan Achmad Yani - HM Arsyad Sampit. Seorang pengendara menabrak dengan keras mobil pikap hingga pengendara tersebut terpental, sedangkan satu pengendara lainnya juga terjatuh setelah menabrak bagian belakang bak mobil pikap tersebut.
Kejadian itu langsung menuai reaksi masyarakat yang umumnya geram dengan aksi balapan liar para remaja itu. Sikap itu ditunjukkan sejumlah warga melalui akun media sosial mereka seraya meminta polisi bertindak tegas karena aksi balap liar di jalanan umum tersebut benar-benar sangat membahayakan keselamatan warga.
Ruas Jalan Achmad Yani dan HM Arsyad memang sudah sering dijadikan lokasi balap liar. Para pelaku biasanya menggelar adu capat sepeda motor itu pada tengah malam atau dini hari untuk menghindari polisi.
Kejadian ini cukup ironis karena saat ini Polres Kotawaringin Timur sedang menjalankan Operasi Patuh Telabang 2020 selama 14 hari mulai Kamis (23/7) lalu. Untuk di Kotawaringin Timur, fokus kegiatan ini adalah penertiban pengendara di bawah umur untuk menekan potensi kecelakaan lalu lintas.
Baca juga: Polisi juga dikerahkan pantau potensi banjir di Kotim
Kapolres AKBP Abdoel Harris Jakin melalui Kepala Satuan Lalu Lintas AKP Johari Fitri Casdy mengatakan, pihaknya langsung bergerak begitu mengetahui ada balapan liar tersebut. Penertiban langsung dilakukan.
"Total ada 14 sepeda motor yang kami tahan. Untuk yang kecelakaan di video itu hanya lecet saja. Saat kejadian itu, si pengendara langsung dibawa kabur oleh teman-temannya," kata Johari.
Masyarakat diminta membantu polisi mencegah balapan liar karena sangat membahayakan si pengendara dan orang lain. Para orangtua diminta mengawasi secara ketat anak mereka agar tidak melakukan balapan liar.
Polisi memastikan akan mengambil tindakan tegas sesuai aturan untuk memberikan efek jera agar pelaku tidak mengulangi perbuatannya. Patroli juga ditingkatkan untuk mencegah dan menertibkan balapan liar.
Baca juga: BKSDA ingatkan waspadai buaya saat sungai pasang
Baca juga: Penyelenggaraan kurban di Kotim wajib patuhi protokol kesehatan