Tamiang Layang (ANTARA) - Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah Ampera AY Mebas menyatakan Kantor Dinas Kesehatan setempat yang terletak di Jalan Nansarunai Jaya sudah siap menjadi tempat rawat inap pasien COVID-19.
“Sudah siap. Fasilitasnya sudah disediakan dan kapasitasnya untuk 25 orang,” kata Ampera AY Mebas di Tamiang Layang, Rabu.
Kantor Dinkes Bartim dijadikan sebagai rawat inap pasien COVID-19, sedangkan Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bartim di Jalan Janah Munsit Tamiang Layang sebagai tempat karantina bagi warga yang hasil tes cepatnya reaktif.
“Kami terus berupaya meningkatkan pencegahan dan penanganan terhadap warga terpapar COVID-19,” jelasnya.
Ampera meminta warga tetap waspada karena pandemi COVID-19 belum berakhir dan belum ditemukannya anti virus atau vaksin COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Bartim, dr Simon Biring mengatakan, dengan adanya penambahan ruang perawatan maka Pemkab Bartim siap menangani pasien COVID-19 dengan upaya maksimal.
“Yang diperlukan saat ini adanya alat PCR agar hasil tes usap bisa diketahui secepatnya. Minimal ada di DAS Barito seperti Barsel atau Bartim,” ungkap Simon.
Menurutnya, dengan memiliki alat PCR maka pencegahan dan penanganan COVID-19 akan lebih maksimal, karena bisa lebih cepat mendeteksi negatif atau positif COVID-19.
Pelayanan kesehatan untuk pasien COVID-19 Bartim juga bisa lebih maskimal dengan adanya dokter spesialis paru yang bisa melakukan kontrol kesehatan perhadap pasien COVID-19.
“Semoga usulan ini bisa dikabulkan sehingga bisa lebih maskimal dalam pencegahan dan pengananan COVID-19,” terangnya.
Rilis data Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Bartim, Rabu (29/7) hingga pukul 12.00 WIB menyebutkan secara kumulatif ada 45 warga Bartim terkonfirmasi positif COVID-19 dengan rincian 18 orang dalam perawatan dan sembuh 26 orang, serta satu orang meninggal. Nihil probable dan dua orang suspek.
“Mayarakat perlu waspada. Dari data COVID-19 hampir semua pasien COVID-19 tidak memiliki gejala atau disebut orang tanpa gejala (OTG). Untuk itu, tetap menggunakan masker saat keluar rumah, jaga jarak dan cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir agar terhindar COVID-19,” demikian Simon.
“Sudah siap. Fasilitasnya sudah disediakan dan kapasitasnya untuk 25 orang,” kata Ampera AY Mebas di Tamiang Layang, Rabu.
Kantor Dinkes Bartim dijadikan sebagai rawat inap pasien COVID-19, sedangkan Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bartim di Jalan Janah Munsit Tamiang Layang sebagai tempat karantina bagi warga yang hasil tes cepatnya reaktif.
“Kami terus berupaya meningkatkan pencegahan dan penanganan terhadap warga terpapar COVID-19,” jelasnya.
Ampera meminta warga tetap waspada karena pandemi COVID-19 belum berakhir dan belum ditemukannya anti virus atau vaksin COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Bartim, dr Simon Biring mengatakan, dengan adanya penambahan ruang perawatan maka Pemkab Bartim siap menangani pasien COVID-19 dengan upaya maksimal.
“Yang diperlukan saat ini adanya alat PCR agar hasil tes usap bisa diketahui secepatnya. Minimal ada di DAS Barito seperti Barsel atau Bartim,” ungkap Simon.
Menurutnya, dengan memiliki alat PCR maka pencegahan dan penanganan COVID-19 akan lebih maksimal, karena bisa lebih cepat mendeteksi negatif atau positif COVID-19.
Pelayanan kesehatan untuk pasien COVID-19 Bartim juga bisa lebih maskimal dengan adanya dokter spesialis paru yang bisa melakukan kontrol kesehatan perhadap pasien COVID-19.
“Semoga usulan ini bisa dikabulkan sehingga bisa lebih maskimal dalam pencegahan dan pengananan COVID-19,” terangnya.
Rilis data Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Bartim, Rabu (29/7) hingga pukul 12.00 WIB menyebutkan secara kumulatif ada 45 warga Bartim terkonfirmasi positif COVID-19 dengan rincian 18 orang dalam perawatan dan sembuh 26 orang, serta satu orang meninggal. Nihil probable dan dua orang suspek.
“Mayarakat perlu waspada. Dari data COVID-19 hampir semua pasien COVID-19 tidak memiliki gejala atau disebut orang tanpa gejala (OTG). Untuk itu, tetap menggunakan masker saat keluar rumah, jaga jarak dan cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir agar terhindar COVID-19,” demikian Simon.