Sampit (ANTARA) - Sektor pariwisata diharapkan menjadi pelopor pemulihan ekonomi Kabupaten Timur, Kalimantan Tengah, secara bertahap di tengah pandemi COVID-19 yang masih terjadi.
"Seperti kita ketahui, pariwisata ini tidak hanya wisata alam, tetapi juga wisata buatan, termasuk wisata budaya, religi, hiburan kuliner dan lainnya. Kita semua berharap secara perlahan ini kembali tumbuh sehingga mampu menggerakkan perekonomian," kata Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Senin.
Halikinnor mengatakan, pemerintah memang mulai memberi kelonggaran dengan mengizinkan pelaksanaan berbagai kegiatan ekonomi. Namun penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi dan dilaksanakan.
Pemerintah sendiri memang belum membuka tempat-tempat wisata milik pemerintah, seperti ikon Jelawat, Taman Kota Sampit, Pantai Ujung Pandaran dan lainnya. Namun pemerintah daerah juga tidak menutup mata dengan kegiatan ekonomi yang mulai menggeliat.
Sektor pariwisata membawa dampak luas terhadap bidang lainnya, termasuk perekonomian masyarakat. Untuk itulah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata terus didorong meningkatkan fasilitas objek wisata daerah.
Halikinnor mencontohkan, keberadaan Museum Kayu Sampit yang terletak di tengah kota, diharapkan bisa dioptimalkan. Fasilitas yang ada perlu dilengkapi sehingga masyarakat dan tamu dari luar daerah berminat berkunjung ke Museum Kayu.
Baca juga: Operasi khusus tangani transmisi lokal COVID-19 di Parenggean
Menurutnya, perlu disiapkan tempat pemutaran film dokumentasi daerah di museum tersebut. Sarana itu akan menjadi media promosi potensi semua bidang yang ada di Kotawaringin Timur, tidak melulu terkait pariwisata, tetapi semua potensi yang dimiliki daerah ini.
"Selama ini banyak orang yang terkejut setelah datang ke Sampit. Orang hanya banyak mendengar soal konflik etnis, tetapi mereka tidak tahu kemajuan Kotawaringin Timur. Kotawaringin Timur salah satu kabupaten termaju di Kalimantan Tengah," tegas Halikinnor.
Untuk memaksimalkan bidang kepariwisataan, pemerintah daerah berencana membangun kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di sebagian lahan Museum Kayu Sampit. Tujuannya agar kegiatan kepariwisataan semakin mudah dilaksanakan karena lebih dekat dengan pusat kota.
Menurut Halikinnor, imej kurang bagus terhadap keberadaan sebuah museum, harus diubah melalui pemahaman yang baik dari semua pihak. Sebaliknya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga harus berusaha keras mencari terobosan, seraya meningkatkan kinerja.
Baca juga: DPRD Kotim sesalkan perbaikan jalan lingkar selatan belum tuntas
Baca juga: Ketua DPRD Kotim beri semangat masyarakat kembangkan pertanian
"Seperti kita ketahui, pariwisata ini tidak hanya wisata alam, tetapi juga wisata buatan, termasuk wisata budaya, religi, hiburan kuliner dan lainnya. Kita semua berharap secara perlahan ini kembali tumbuh sehingga mampu menggerakkan perekonomian," kata Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Senin.
Halikinnor mengatakan, pemerintah memang mulai memberi kelonggaran dengan mengizinkan pelaksanaan berbagai kegiatan ekonomi. Namun penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi dan dilaksanakan.
Pemerintah sendiri memang belum membuka tempat-tempat wisata milik pemerintah, seperti ikon Jelawat, Taman Kota Sampit, Pantai Ujung Pandaran dan lainnya. Namun pemerintah daerah juga tidak menutup mata dengan kegiatan ekonomi yang mulai menggeliat.
Sektor pariwisata membawa dampak luas terhadap bidang lainnya, termasuk perekonomian masyarakat. Untuk itulah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata terus didorong meningkatkan fasilitas objek wisata daerah.
Halikinnor mencontohkan, keberadaan Museum Kayu Sampit yang terletak di tengah kota, diharapkan bisa dioptimalkan. Fasilitas yang ada perlu dilengkapi sehingga masyarakat dan tamu dari luar daerah berminat berkunjung ke Museum Kayu.
Baca juga: Operasi khusus tangani transmisi lokal COVID-19 di Parenggean
Menurutnya, perlu disiapkan tempat pemutaran film dokumentasi daerah di museum tersebut. Sarana itu akan menjadi media promosi potensi semua bidang yang ada di Kotawaringin Timur, tidak melulu terkait pariwisata, tetapi semua potensi yang dimiliki daerah ini.
"Selama ini banyak orang yang terkejut setelah datang ke Sampit. Orang hanya banyak mendengar soal konflik etnis, tetapi mereka tidak tahu kemajuan Kotawaringin Timur. Kotawaringin Timur salah satu kabupaten termaju di Kalimantan Tengah," tegas Halikinnor.
Untuk memaksimalkan bidang kepariwisataan, pemerintah daerah berencana membangun kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di sebagian lahan Museum Kayu Sampit. Tujuannya agar kegiatan kepariwisataan semakin mudah dilaksanakan karena lebih dekat dengan pusat kota.
Menurut Halikinnor, imej kurang bagus terhadap keberadaan sebuah museum, harus diubah melalui pemahaman yang baik dari semua pihak. Sebaliknya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga harus berusaha keras mencari terobosan, seraya meningkatkan kinerja.
Baca juga: DPRD Kotim sesalkan perbaikan jalan lingkar selatan belum tuntas
Baca juga: Ketua DPRD Kotim beri semangat masyarakat kembangkan pertanian