Jakarta (ANTARA) - Kewalahan menjinakkan motor Yamaha di sepanjang musim 2019, Valentino Rossi mengatakan pada Kamis bahwa ia kini jauh lebih nyaman di atas tunggangannya setelah menunjuk David Munoz sebagai crew chief.
Juara dunia sembilan kali itu, tujuh di antaranya dari kelas premier, belum pernah juara balapan lagi sejak 2017 dan berpisah dengan Silvano Galbusera jelang musim 2020 kemudian menarik Munoz dari Moto2.
Munoz telah membantu Francesco Bagnaia meraih gelar juara dunia Moto2 pada 2018 dan Rossi mengatakan kepribadian kepala kru asal Spanyol itu lah yang ia perlukan sekarang.
"Musim panas lalu aku paham jika kami memerlukan sesuatu yang berbeda. Kami mengganti mekanik dan mempertaruhkan diri dengan mekanik dari Moto2," kata Rossi jelang Grand Prix Republik Ceko seperti dikutip Reuters.
"Aku merasa sangat bagus, dia sangat bisa mengajariku. Dia sangat berbeda...dia memiliki banyak pengalaman dengan setting dan sasis.
"Selain ketrampilan teknisnya, pendekatannya sangat tenang dan optimistis. Di tahap karier seorang pebalap seperti sekarang, jenis dukungan seperti ini penting."
Setelah puasa podium selama setahun lebih, Rossi akhirnya bisa merayakan finis di mimbar ketika finis P3 di Grand Prix Andalusia bulan lalu di Jerez setelah ia dan Munoz meyakinkan para mekanik Yamaha untuk mengubah setting motor sang pebalap Italia itu.
Itu merupakan podium Rossi ke-199 di kelas premier dan dia memiliki peluang untuk menggenapinya menjadi 200 di Brno akhir pekan nanti.
Tapi sang pebalap berusia 41 tahun itu seakan tak peduli dengan angka-angka itu.
"Aku ke sini bukan untuk podium ke-200. Aku ke sini karena aku suka membalap motor," kata Rossi.
"Itu hanya angka pada akhirnya. Ketika kalian tua, kalian melihat angka dan kalian bangga tapi itu bukan motivasiku untuk membalap"
Juara dunia sembilan kali itu, tujuh di antaranya dari kelas premier, belum pernah juara balapan lagi sejak 2017 dan berpisah dengan Silvano Galbusera jelang musim 2020 kemudian menarik Munoz dari Moto2.
Munoz telah membantu Francesco Bagnaia meraih gelar juara dunia Moto2 pada 2018 dan Rossi mengatakan kepribadian kepala kru asal Spanyol itu lah yang ia perlukan sekarang.
"Musim panas lalu aku paham jika kami memerlukan sesuatu yang berbeda. Kami mengganti mekanik dan mempertaruhkan diri dengan mekanik dari Moto2," kata Rossi jelang Grand Prix Republik Ceko seperti dikutip Reuters.
"Aku merasa sangat bagus, dia sangat bisa mengajariku. Dia sangat berbeda...dia memiliki banyak pengalaman dengan setting dan sasis.
"Selain ketrampilan teknisnya, pendekatannya sangat tenang dan optimistis. Di tahap karier seorang pebalap seperti sekarang, jenis dukungan seperti ini penting."
Setelah puasa podium selama setahun lebih, Rossi akhirnya bisa merayakan finis di mimbar ketika finis P3 di Grand Prix Andalusia bulan lalu di Jerez setelah ia dan Munoz meyakinkan para mekanik Yamaha untuk mengubah setting motor sang pebalap Italia itu.
Itu merupakan podium Rossi ke-199 di kelas premier dan dia memiliki peluang untuk menggenapinya menjadi 200 di Brno akhir pekan nanti.
Tapi sang pebalap berusia 41 tahun itu seakan tak peduli dengan angka-angka itu.
"Aku ke sini bukan untuk podium ke-200. Aku ke sini karena aku suka membalap motor," kata Rossi.
"Itu hanya angka pada akhirnya. Ketika kalian tua, kalian melihat angka dan kalian bangga tapi itu bukan motivasiku untuk membalap"