Kuala Kurun (ANTARA) - Legislator Gunung Mas, Kalimantan Tengah Evandi Juang mendukung wacana Kementerian Pertahanan yang akan mengembangkan komoditas pangan lokal di wilayah setempat.

Dari halaman facebook resmi Setda Kalteng, diketahui gubernur dan Menhan RI melakukan rapat terbatas tentang kawasan untuk cadangan pangan nasional di luar eks Pengembangan Lahan Gambut, kata Evandi melalui pesan singkat, Sabtu.

“Ditargetkan tahun ini dimulai seluas 30 ribu hektare di Gumas, pengembangan komoditas pangan lokal seperti singkong atau ubi kayu,” ucap pria kelahiran Kelurahan Tumbang Miri, Kecamatan Kahayan Hulu Utara ini.

Pada prinsipnya politisi Partai NasDem ini menyambut baik hal itu. Dalam pelaksanaannya, untuk tenaga kerja atau pengelolanya diminta agar 100 persen dikelola oleh warga Gumas.

“Mungkin tenaga kerja yang dari luar atau pemerintah pusat cukup penyuluh pertanian, pendamping atau tenaga ahlinya saja,” papar Evandi yang merupakan Wakil Ketua Komisi II DPRD Gumas tersebut.

Jika pemerintah pusat atau Dinas Pertanian tidak mampu mencari tenaga kerja lokalnya dan dirasa perlu, ujar dia, maka kalangan DPRD Gumas siap ikut membantu mencari tenaga kerja lokal.

“Saya berharap program ini menjadi solusi buat masyarakat Gumas, agar mendapatkan pekerjaan dan penghasilan tetap tiap bulan,” tutur legislator dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa dan Damang Batu ini.

Untuk diketahui, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengikuti rapat terbatas dengan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Kamis (27/8).

Dalam ratas kali ini, Gubernur Kalteng menyampaikan paparan mengenai pengembangan ketahanan pangan dan progres 'food estate' kepada Menhan. Ratas pun membahas lahan untuk cadangan pangan nasional di luar eks PLG.

Pada tahap pertama, akan dikembangkan lahan seluas 30 ribu hektare di Gumas dan ditargetkan sudah mulai dilakukan penanaman pada Desember 2020 mendatang.


Pewarta : Chandra
Uploader : Admin 4
Copyright © ANTARA 2024