Puruk Cahu (ANTARA) - Puluhan peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang termasuk dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) antusias mengikuti kegiatan Edukasi Pengelolaan Penyakit Kronis Diabetus Mellitus dan Hipertensi yang diadakan oleh BPJS Kesehatan Cabang Muara Teweh bekerja sama dengan Puskesmas Puruk Cahu melalui dalam jaringan atau daring (online), Rabu.
Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer BPJS Kesehatan Cabang Muara Teweh Cut Marisa menjelaskan Prolanis merupakan program yang terdiri dari rangkaian kegiatan yang dikelola oleh BPJS Kesehatan untuk menjaga kesehatan peserta yang menyandang diabetes mellitus maupun hipertensi serta mengurangi risiko komplikasi yang dapat timbul sehingga memiliki banyak manfaat bagi peserta.
Selain mendapat pemeriksaan kesehatan secara rutin, kata dia, manfaat menjadi peserta prolanis juga akan mendapatkan edukasi yang bertujuan menambah informasi dan pengetahuan tentang penanganan diabetus mellitus dan hipertensi secara mandiri.
"Dimasa pandemi COVID-19 dan memasuki adaptasi kebiasaan baru, manfaat prolanis dapat sebagai bentuk edukasi bagi peserta penderita penyakit kronis diabetes mellitus dan hipertensi sehingga peserta tersebut dapat senantiasa terjaga kondisi kesehatannya," kata Cut Marisa.
Sebagai pemateri, dr. Fernika secara sederhana menjelaskan pada penderita diabetes mellitus terjadi peningkatan kadar glukosa dalam darah melebihi batas normal karena kelainan pengeluaran hormon insulin, kerja insulin atau keduanya.
Sedangkan hipertensi merupakan keadaan dimana terjadinya peningkatan tekanan darah yang dapat memberikan gejala berlanjut pada target organ tubuh sehingga bisa menyebabkan kerusakan lebih berat.
Ia pun mengajak penderita penyakit kronis baik diabetes mellitus maupun hipertensi agar menyadari pentingnya menjaga kondisi kesehatan dengan mengubah kebiasaan sehari-hari dan menerapkan pola hidup sehat.
"Bagi penderita penyakit kronis diabetus mellitus maupun hipertensi yang terpenting adalah menerapkan pola hidup sehat dengan melakukan empat sehat lima teratur diantaranya rajin mengikuti edukasi pengelolaan penyakit, melakukan aktifitas fisik 3-4 kali seminggu selama 30 menit, pengaturan pola makan, minum obat jika diperlukan sesuai dengan anjuran dokter dan terakhir melakukan kontrol kesehatan secara berkala. Apabila berdampak baik pada kondisi pasien maka pemberian obat-obatan seperti insulin dan lain-lain tidak selalu diberikan pada tindakan pertama," jelas dia.
Menyambut baik adanya kegiatan ini, salah satu peserta Prolanis, Novriani (51) mengatakan adanya gejala gangguan kesehatan sering dialami saat terlambat makan atau mengkonsumsi makanan tertentu.
"Karena pola makan yang tidak teratur sering merasa sakit ditengkuk dan menjalar sampai kepala, adanya edukasi ini sangat bermanfaat untuk saya agar dapat menjaga pola makan dan menerapkan pola hidup sehat," kata Novriani.
Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer BPJS Kesehatan Cabang Muara Teweh Cut Marisa menjelaskan Prolanis merupakan program yang terdiri dari rangkaian kegiatan yang dikelola oleh BPJS Kesehatan untuk menjaga kesehatan peserta yang menyandang diabetes mellitus maupun hipertensi serta mengurangi risiko komplikasi yang dapat timbul sehingga memiliki banyak manfaat bagi peserta.
Selain mendapat pemeriksaan kesehatan secara rutin, kata dia, manfaat menjadi peserta prolanis juga akan mendapatkan edukasi yang bertujuan menambah informasi dan pengetahuan tentang penanganan diabetus mellitus dan hipertensi secara mandiri.
"Dimasa pandemi COVID-19 dan memasuki adaptasi kebiasaan baru, manfaat prolanis dapat sebagai bentuk edukasi bagi peserta penderita penyakit kronis diabetes mellitus dan hipertensi sehingga peserta tersebut dapat senantiasa terjaga kondisi kesehatannya," kata Cut Marisa.
Sebagai pemateri, dr. Fernika secara sederhana menjelaskan pada penderita diabetes mellitus terjadi peningkatan kadar glukosa dalam darah melebihi batas normal karena kelainan pengeluaran hormon insulin, kerja insulin atau keduanya.
Sedangkan hipertensi merupakan keadaan dimana terjadinya peningkatan tekanan darah yang dapat memberikan gejala berlanjut pada target organ tubuh sehingga bisa menyebabkan kerusakan lebih berat.
Ia pun mengajak penderita penyakit kronis baik diabetes mellitus maupun hipertensi agar menyadari pentingnya menjaga kondisi kesehatan dengan mengubah kebiasaan sehari-hari dan menerapkan pola hidup sehat.
"Bagi penderita penyakit kronis diabetus mellitus maupun hipertensi yang terpenting adalah menerapkan pola hidup sehat dengan melakukan empat sehat lima teratur diantaranya rajin mengikuti edukasi pengelolaan penyakit, melakukan aktifitas fisik 3-4 kali seminggu selama 30 menit, pengaturan pola makan, minum obat jika diperlukan sesuai dengan anjuran dokter dan terakhir melakukan kontrol kesehatan secara berkala. Apabila berdampak baik pada kondisi pasien maka pemberian obat-obatan seperti insulin dan lain-lain tidak selalu diberikan pada tindakan pertama," jelas dia.
Menyambut baik adanya kegiatan ini, salah satu peserta Prolanis, Novriani (51) mengatakan adanya gejala gangguan kesehatan sering dialami saat terlambat makan atau mengkonsumsi makanan tertentu.
"Karena pola makan yang tidak teratur sering merasa sakit ditengkuk dan menjalar sampai kepala, adanya edukasi ini sangat bermanfaat untuk saya agar dapat menjaga pola makan dan menerapkan pola hidup sehat," kata Novriani.