Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, Khozaini mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat untuk disiplin waktu dalam melaksanakan tahapan pemilu kepala daerah.
"Ini bertujuan supaya semua enak dan setiap tahapan bisa berjalan dengan baik, tanpa ada yang dirugikan," kata Khozaini di Sampit, Jumat.
Khozaini mencontohkan, molornya waktu pendaftaran pasangan calon di hari pertama ini, perlu menjadi perhatian. Tidak disiplinnya waktu pelaksanaan membuat ada pasangan calon yang harus menjalani proses pendaftaran hingga malam hari.
Pendaftaran peserta Pilkada Kotawaringin Timur dilaksanakan pada 4 hingga 6 September 2020. Hari pertama ini ada tiga pasang calon yang mendaftar yaitu Suprianti Rambat-Muhammad Arsyad, Halikinnor-Irawati dan H Muhammad Rudini Darwan Ali-H Samsudin.
Pasangan Rudini-Samsudin menjalani pendaftaran pada malam hari, padahal sebelumnya dijadwalkan diterima KPU pada sore hari setelah shalat Ashar.
Pasangan Rudini-Samsudin sudah datang sore sesuai jadwal yang diberikan, namun ternyata molor sehingga pendaftaran dilakukan malam hari. Meski tidak sampai membawa dampak serius terhadap bakal pasangan calon, namun kondisi ini menimbulkan ketidaknyamanan.
Baca juga: Didukung banyak partai, Halikinnor-Irawati semakin optimistis
Menurut politisi Partai Hanura, seharusnya KPU tegas dan disiplin terhadap waktu yang telah dijadwalkan. Jika ada peserta yang terlambat atau ada kendala, tidak semestinya harus mengorbankan waktu peserta lainnya yang sudah dijadwalkan, apalagi mereka sudah tiba di KPU tepat waktu.
Jika ada peserta yang terlambat, seharusnya KPU bisa membuat keputusan dengan menunda ke hari berikutnya sehingga tidak mengorbankan jadwal peserta lainnya. Ini memungkinkan karena pendaftaran masih ada waktu hingga 6 September.
"Ini memang bukan masalah besar, tapi maksudnya supaya dari hal-hal kecil seperti inilah perlunya kedisiplinan dan ketegasan sehingga setiap tahapan pilkada berjalan sesuai rencana dan sesuai harapan kita bersama serta menghindari munculnya masalah," ujar Khozaini.
Khozaini mendorong KPU Kotawaringin Timur untuk meningkatkan kinerja, terlebih saat ini pilkada sudah memasuki tahapan-tahapan penting. Dia berharap pilkada berjalan aman, lancar dan damai.
Baca juga: Arton perintahkan kader totalitas menangkan Sugianto-Edy dan Halikinnor-Irawati
Baca juga: Dua legislator Kotim mengundurkan diri
Baca juga: Pendaftar pertama, syarat pencalonan Suprianti-Arsyad dinyatakan lengkap
"Ini bertujuan supaya semua enak dan setiap tahapan bisa berjalan dengan baik, tanpa ada yang dirugikan," kata Khozaini di Sampit, Jumat.
Khozaini mencontohkan, molornya waktu pendaftaran pasangan calon di hari pertama ini, perlu menjadi perhatian. Tidak disiplinnya waktu pelaksanaan membuat ada pasangan calon yang harus menjalani proses pendaftaran hingga malam hari.
Pendaftaran peserta Pilkada Kotawaringin Timur dilaksanakan pada 4 hingga 6 September 2020. Hari pertama ini ada tiga pasang calon yang mendaftar yaitu Suprianti Rambat-Muhammad Arsyad, Halikinnor-Irawati dan H Muhammad Rudini Darwan Ali-H Samsudin.
Pasangan Rudini-Samsudin menjalani pendaftaran pada malam hari, padahal sebelumnya dijadwalkan diterima KPU pada sore hari setelah shalat Ashar.
Pasangan Rudini-Samsudin sudah datang sore sesuai jadwal yang diberikan, namun ternyata molor sehingga pendaftaran dilakukan malam hari. Meski tidak sampai membawa dampak serius terhadap bakal pasangan calon, namun kondisi ini menimbulkan ketidaknyamanan.
Baca juga: Didukung banyak partai, Halikinnor-Irawati semakin optimistis
Menurut politisi Partai Hanura, seharusnya KPU tegas dan disiplin terhadap waktu yang telah dijadwalkan. Jika ada peserta yang terlambat atau ada kendala, tidak semestinya harus mengorbankan waktu peserta lainnya yang sudah dijadwalkan, apalagi mereka sudah tiba di KPU tepat waktu.
Jika ada peserta yang terlambat, seharusnya KPU bisa membuat keputusan dengan menunda ke hari berikutnya sehingga tidak mengorbankan jadwal peserta lainnya. Ini memungkinkan karena pendaftaran masih ada waktu hingga 6 September.
"Ini memang bukan masalah besar, tapi maksudnya supaya dari hal-hal kecil seperti inilah perlunya kedisiplinan dan ketegasan sehingga setiap tahapan pilkada berjalan sesuai rencana dan sesuai harapan kita bersama serta menghindari munculnya masalah," ujar Khozaini.
Khozaini mendorong KPU Kotawaringin Timur untuk meningkatkan kinerja, terlebih saat ini pilkada sudah memasuki tahapan-tahapan penting. Dia berharap pilkada berjalan aman, lancar dan damai.
Baca juga: Arton perintahkan kader totalitas menangkan Sugianto-Edy dan Halikinnor-Irawati
Baca juga: Dua legislator Kotim mengundurkan diri
Baca juga: Pendaftar pertama, syarat pencalonan Suprianti-Arsyad dinyatakan lengkap