Jakarta (ANTARA) - PSSI turut berbelasungkawa atas wafatnya Alfred Riedl, pelatih tim nasional Indonesia pada tahun 2010-2011, 2013-2014 dan 2016-2017.
"PSSI mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya mantan pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl. Semoga arwah beliau diterima di sisiNya," ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dalam keterangan resmi PSSI yang diterima di Jakarta, Selasa.
Alfred Riedl meninggal dunia pada usia 70 tahun di kampung halamannya, Austria, pada Senin (7/9) malam waktu setempat.
Nama Riedl harum di Indonesia setelah dia membawa timnas dua kali ke final Piala AFF yaitu tahun 2010 dan 2016.
Sebenarnya, juru taktik yang pernah memperkuat timnas Austria itu sempat pula memimpin skuat Garuda di Piala AFF 2014, tetapi saat itu Riedl gagal membawa anak-anak asuhnya lolos ke babak gugur.
Jejak Riedl di tahun 2016 bisa dikatakan spesial untuk Indonesia. Sebab, dia adalah pelatih timnas Indonesia pertama setelah sepak bola Tanah Air mati suri selama satu tahun karena sanksi FIFA.
Dengan segala keterbatasan persiapan, termasuk adanya kewajiban hanya bisa memanggil maksimal dua pemain ke timnas, Riedl mampu mengantarkan timnas Indonesia ke final Piala AFF 2016. Di partai puncak itu, Indonesia kalah agregat dari Thailand.
Alfred Riedl juga tenar di Vietnam. Di sana, pria yang semasa aktif sempat dua kali menjadi pencetak gol terbanyak liga teratas Belgia itu membantu timnas Vietnam mencapai final Piala AFF 1998 dan merengkuh medali perak SEA Games 1998, 2003 dan 2005.
Selama berkarier, aktivitas Riedl beberapa kali terganggu karena sakit. Dia diketahui sudah menerima cangkok ginjal dan menderita sakit jantung.
"PSSI mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya mantan pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl. Semoga arwah beliau diterima di sisiNya," ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dalam keterangan resmi PSSI yang diterima di Jakarta, Selasa.
Alfred Riedl meninggal dunia pada usia 70 tahun di kampung halamannya, Austria, pada Senin (7/9) malam waktu setempat.
Nama Riedl harum di Indonesia setelah dia membawa timnas dua kali ke final Piala AFF yaitu tahun 2010 dan 2016.
Sebenarnya, juru taktik yang pernah memperkuat timnas Austria itu sempat pula memimpin skuat Garuda di Piala AFF 2014, tetapi saat itu Riedl gagal membawa anak-anak asuhnya lolos ke babak gugur.
Jejak Riedl di tahun 2016 bisa dikatakan spesial untuk Indonesia. Sebab, dia adalah pelatih timnas Indonesia pertama setelah sepak bola Tanah Air mati suri selama satu tahun karena sanksi FIFA.
Dengan segala keterbatasan persiapan, termasuk adanya kewajiban hanya bisa memanggil maksimal dua pemain ke timnas, Riedl mampu mengantarkan timnas Indonesia ke final Piala AFF 2016. Di partai puncak itu, Indonesia kalah agregat dari Thailand.
Alfred Riedl juga tenar di Vietnam. Di sana, pria yang semasa aktif sempat dua kali menjadi pencetak gol terbanyak liga teratas Belgia itu membantu timnas Vietnam mencapai final Piala AFF 1998 dan merengkuh medali perak SEA Games 1998, 2003 dan 2005.
Selama berkarier, aktivitas Riedl beberapa kali terganggu karena sakit. Dia diketahui sudah menerima cangkok ginjal dan menderita sakit jantung.