Tamiang Layang (ANTARA) - Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah, Ampera AY Mebas memberikan peringatan sekaligus meminta kepada jajaran aparatur sipil negara di lingkup pemerintah setempat agar tidak melaksanakan tugas atau kunjungan keluar daerah.
"ASN jangan keluar daerah kalau tidak penting sekali," kata Ampera di Tamiang Layang, Kamis.
Adapun ASN dimaksud yakni PNS dan honorer. ASN yang melakukan perjalanan ke luar daerah dapat tertular COVID-19 dengan resiko tinggi, ini karena penyebaran COVID-19 sangat masif. Terlebih lagi, penerapan protokol kesehatan yang masih tidak dilaksanakan dengan disiplin dan sempurna.
ASN di Bartim diminta disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan saat berada di lingkungan kerja. Saat pulang kerja, juga melaksanakan protokol kesehatan.
Ampera mengatakan dari hasil pelacakan diketahui penularan COVID-19 kepada ASN dikarenakan melaksanakan tugas perjalanan keluar daerah.
"Untuk itu diingatkan kembali, kalau tidak perlu atau tidak penting sekali jangan melakukan perjalanan keluar daerah," kata dia.
Pria kelahiran 3 Agustus 1967 itu meminta ASN untuk berpikir normatif dan memikirkan kesehatan keluarga. Jika tertular COVID-19 dari perjalanan keluar daerah akan bisa menyebabkan keluarga di rumah terkena COVID-19.
Baca juga: Pemkab Bartim siapkan ruang isolasi baru antisipasi lonjakan penderita COVID-19
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Bartim dr Simon Biring. Menurut dia, diperlukan kesadaran dan disiplin yang tinggi dari seluruh elemen masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Disiplin menerapkan protokol kesehatan dimaksud agar bisa memutus rantai penyebaran COVID-19," kata Simon Biring.
Sebaliknya, jika tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan maka angka kasus terkonfirmasi COVID-19 Kabupaten Bartim akan terus meningkat.
Per Kamis (10/9) pukul 12.00 wib, secara kumulatif terdapat kasus terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 124 orang dengan rincian dalam perawatan 46 orang, sembuh 76 orang, meninggal dunia dua orang, nihil probable dan suspek 13 orang.
Baca juga: Sukseskan pilgub di Bartim tanpa adanya kluster pilkada
Baca juga: Ketua Bawaslu dan Komisioner KPU Bartim terinfeksi COVID-19
Baca juga: DPRD Bartim ajak warga sukseskan Pilgub Kalteng aman dan kondusif
"ASN jangan keluar daerah kalau tidak penting sekali," kata Ampera di Tamiang Layang, Kamis.
Adapun ASN dimaksud yakni PNS dan honorer. ASN yang melakukan perjalanan ke luar daerah dapat tertular COVID-19 dengan resiko tinggi, ini karena penyebaran COVID-19 sangat masif. Terlebih lagi, penerapan protokol kesehatan yang masih tidak dilaksanakan dengan disiplin dan sempurna.
ASN di Bartim diminta disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan saat berada di lingkungan kerja. Saat pulang kerja, juga melaksanakan protokol kesehatan.
Ampera mengatakan dari hasil pelacakan diketahui penularan COVID-19 kepada ASN dikarenakan melaksanakan tugas perjalanan keluar daerah.
"Untuk itu diingatkan kembali, kalau tidak perlu atau tidak penting sekali jangan melakukan perjalanan keluar daerah," kata dia.
Pria kelahiran 3 Agustus 1967 itu meminta ASN untuk berpikir normatif dan memikirkan kesehatan keluarga. Jika tertular COVID-19 dari perjalanan keluar daerah akan bisa menyebabkan keluarga di rumah terkena COVID-19.
Baca juga: Pemkab Bartim siapkan ruang isolasi baru antisipasi lonjakan penderita COVID-19
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Bartim dr Simon Biring. Menurut dia, diperlukan kesadaran dan disiplin yang tinggi dari seluruh elemen masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Disiplin menerapkan protokol kesehatan dimaksud agar bisa memutus rantai penyebaran COVID-19," kata Simon Biring.
Sebaliknya, jika tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan maka angka kasus terkonfirmasi COVID-19 Kabupaten Bartim akan terus meningkat.
Per Kamis (10/9) pukul 12.00 wib, secara kumulatif terdapat kasus terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 124 orang dengan rincian dalam perawatan 46 orang, sembuh 76 orang, meninggal dunia dua orang, nihil probable dan suspek 13 orang.
Baca juga: Sukseskan pilgub di Bartim tanpa adanya kluster pilkada
Baca juga: Ketua Bawaslu dan Komisioner KPU Bartim terinfeksi COVID-19
Baca juga: DPRD Bartim ajak warga sukseskan Pilgub Kalteng aman dan kondusif