Tamiang Layang (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah Trikorianto mengatakan, pihaknya sudah mengunjungi Balai Penyuluh Pertanian (BPP) yang ada di wilayah setempat untuk berkomitmen mendukung peningkatan luas tanam dan produksi padi maupun jagung.
"Sudah ada tujuh BPP yang ada dan berkomitmen siap mendukung peningkatan luas tanam dan produksi padi pada masa tanam Oktober-Maret (Okmar) dan produksi jagung," katanya di Tamiang Layang, Senin.
Ia menjabarkan, tujuh BPP yang mendukung yakni BPP Pematang Karau, Dusun Tengah, Paku, Karusen Janang, Benua Lima, Dusun Timur dan Raren Batuah. Tujuh BPP tersebut memiliki potensi dan luas lahan masing-masing untuk meningkatkan produksi padi dan jagung.
Sedangkan tiga BPP yang belum dikunjungi yakni BPP Patangkep Tutui, Awang dan Paju Epat. Pada ketiga wilayah BPP itu memiliki potensi peningkatan produksi sedang, karena berada di wilayah perkebunan sawit dan pertambangan.
"Target kami tidak muluk-muluk, yakni menaikkan produksi tanam Okmar antara 10-20 persen," kata pria yang pernah dua kali menjabat camat itu.
Tujuh BPP yang sudah dikunjungi akan dibina dengan maksimal, sesuai arahan dan petunjuk dari Bupati Bartim Ampera AY Mebas agar program ekonomi kerakyatan di sektor pertanian terus meningkat.
"Kami berupaya meningkatkan anggaran pembinaan BPP dan anggaran untuk penyuluhan, agar petani mulai dari proses penanaman hingga panen bisa melaksanakannya dengan hasil maksimal," tegasnya.
Pria yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu itu menjelaskan, pangsa pasar hasil pertanian khususnya padi dan jagung saat ini maupun kedepannya, diyakini akan terus meningkat.
"Permintaan pasar masih cukup tinggi. Ini kesempatan baik dalam mengembangkan pertanian kedepan. Kolaborasi dan sinergi antara Distan, BPP maupun petani diperlukan dalam meningkatkan luas tanam, serta produksi padi dan jagung," demikian Trikorianto.
"Sudah ada tujuh BPP yang ada dan berkomitmen siap mendukung peningkatan luas tanam dan produksi padi pada masa tanam Oktober-Maret (Okmar) dan produksi jagung," katanya di Tamiang Layang, Senin.
Ia menjabarkan, tujuh BPP yang mendukung yakni BPP Pematang Karau, Dusun Tengah, Paku, Karusen Janang, Benua Lima, Dusun Timur dan Raren Batuah. Tujuh BPP tersebut memiliki potensi dan luas lahan masing-masing untuk meningkatkan produksi padi dan jagung.
Sedangkan tiga BPP yang belum dikunjungi yakni BPP Patangkep Tutui, Awang dan Paju Epat. Pada ketiga wilayah BPP itu memiliki potensi peningkatan produksi sedang, karena berada di wilayah perkebunan sawit dan pertambangan.
"Target kami tidak muluk-muluk, yakni menaikkan produksi tanam Okmar antara 10-20 persen," kata pria yang pernah dua kali menjabat camat itu.
Tujuh BPP yang sudah dikunjungi akan dibina dengan maksimal, sesuai arahan dan petunjuk dari Bupati Bartim Ampera AY Mebas agar program ekonomi kerakyatan di sektor pertanian terus meningkat.
"Kami berupaya meningkatkan anggaran pembinaan BPP dan anggaran untuk penyuluhan, agar petani mulai dari proses penanaman hingga panen bisa melaksanakannya dengan hasil maksimal," tegasnya.
Pria yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu itu menjelaskan, pangsa pasar hasil pertanian khususnya padi dan jagung saat ini maupun kedepannya, diyakini akan terus meningkat.
"Permintaan pasar masih cukup tinggi. Ini kesempatan baik dalam mengembangkan pertanian kedepan. Kolaborasi dan sinergi antara Distan, BPP maupun petani diperlukan dalam meningkatkan luas tanam, serta produksi padi dan jagung," demikian Trikorianto.