Palangka Raya (ANTARA) - Puluhan mahasiswa Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (IAHN-TP) Palangka Raya, Kalimantan Tengah mengikuti pelatihan jurnalistik sebagai bekal menghadapi era perkembangan media daring.
"Peserta pelatihan berjumlah 40 orang yang merupakan perwakilan mahasiswa dari tiga fakultas yang ada di IAHN-TP Palangka Raya," kata Wakil Presiden BEM IAHN-TP, Candra Wardana di Palangka Raya, Kamis.
Candra mengatakan pelatihan tersebut salah satunya bertujuan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berkomunikasi dan mengemas setiap informasi, agar mudah dipahami saat terjun langsung di tengah masyarakat.
"Ada tiga fakultas yang ikut kegiatan hari ini yakni Dharma Acarya, Dharma Sastra, serta Dharma Duta dan Brahma Widya," jelasnya.
Pemateri dalam acara bertema "Jurnalistik dalam Media Online" itu, meliputi Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalteng, pimpinan media lokal dan Kepala LKBN ANTARA Biro Kalteng, Rachmat Hidayat.
Rachmat Hidayat menambahkan, perkembangan teknologi semakin memudahkan masyarakat untuk mendapatkan maupun berbagi informasi, kapan saja dan dimana saja.
"Dalam kondisi tersebut setiap masyarakat yang mengikuti perkembangan teknologi juga mampu melakukan reportase," terangnya.
Menurutnya setiap orang bisa melaporkan atau menyampaikan setiap kejadian, sementara jurnalistik merupakan karya yang dihasilkan oleh media massa melalui berbagai tahapan.
"Dalam setiap karya jurnalistik juga harus sesuai dengan Undang-Undang dan dalam proses pencarian hingga penerbitan karya jurnalistik ada kode etik yang harus ditaati," paparnya.
Untuk itu, para peserta pelatihan juga diminta selalu mewaspadai setiap informasi di media sosial karena bisa saja yang beredar tersebut merupakan berita bohong atau hoaks. Salah satu caranya ialah banyak mencari referensi dari berbagai media massa yang kredibel.
"Peserta pelatihan berjumlah 40 orang yang merupakan perwakilan mahasiswa dari tiga fakultas yang ada di IAHN-TP Palangka Raya," kata Wakil Presiden BEM IAHN-TP, Candra Wardana di Palangka Raya, Kamis.
Candra mengatakan pelatihan tersebut salah satunya bertujuan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berkomunikasi dan mengemas setiap informasi, agar mudah dipahami saat terjun langsung di tengah masyarakat.
"Ada tiga fakultas yang ikut kegiatan hari ini yakni Dharma Acarya, Dharma Sastra, serta Dharma Duta dan Brahma Widya," jelasnya.
Pemateri dalam acara bertema "Jurnalistik dalam Media Online" itu, meliputi Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalteng, pimpinan media lokal dan Kepala LKBN ANTARA Biro Kalteng, Rachmat Hidayat.
Rachmat Hidayat menambahkan, perkembangan teknologi semakin memudahkan masyarakat untuk mendapatkan maupun berbagi informasi, kapan saja dan dimana saja.
"Dalam kondisi tersebut setiap masyarakat yang mengikuti perkembangan teknologi juga mampu melakukan reportase," terangnya.
Menurutnya setiap orang bisa melaporkan atau menyampaikan setiap kejadian, sementara jurnalistik merupakan karya yang dihasilkan oleh media massa melalui berbagai tahapan.
"Dalam setiap karya jurnalistik juga harus sesuai dengan Undang-Undang dan dalam proses pencarian hingga penerbitan karya jurnalistik ada kode etik yang harus ditaati," paparnya.
Untuk itu, para peserta pelatihan juga diminta selalu mewaspadai setiap informasi di media sosial karena bisa saja yang beredar tersebut merupakan berita bohong atau hoaks. Salah satu caranya ialah banyak mencari referensi dari berbagai media massa yang kredibel.