Jakarta (ANTARA) - Juara dunia sembilan kali Valentino Rossi menjalani perpisahan dengan tim Monster Energy Yamaha setelah menyelesaikan balapan pemungkas musim ini di Portugal pada Minggu.
Setelah finis P12 di Sirkuit Algarve yang menjalani debut MotoGP tahun ini, Rossi disambut para anggota tim Monster Energy Yamaha di garasi sebelum sang pebalap Italia melanjutkan karirnya bersama tim satelit Petronas Yamaha tahun depan, bertukar bangku dengan Fabio Quartararo.
"Sangat emosional karena ini adalah 15 tahun kebersamaan. Periode yang sangat penting dalam karir dan kehidupan saya dengan banyak hal yang tidak terlupakan dan juga kenangan, teman, dan persahabatan," kata Rossi seperti dilansir laman resmi MotoGP.
"Ini adalah kisah yang baik," kata pebalap yang mempersembahkan empat gelar juara dunia bagi Yamaha pada 2004, 2005, 2008 dan 2009 itu.
Sebelum musim 2020 tertunda pandemi, Rossi sempat galau apakah harus pensiun atau lanjut balapan setelah 2021 hingga pada Juli dia memutuskan tetap membalap.
Kemudian akhir September, Rossi resmi dipinang oleh tim Petronas Yamaha untuk meramaikan MotoGP setidaknya satu tahun lagi mulai 2021 sebagai tandem Franco Morbidelli yang merupakan anak didiknya di akademi VR46.
Managing Director Yamaha Motor Racing Lin Jarvis berjanji memberikan dukungan penuh kepada The Doctor dan bahkan menyatakan pebalap berusia 41 tahun asal Italia itu masih sangat kompetitif.
"2020 adalah musim ke-15 Valentino bersama Yamaha Factory Racing MotoGP Team. Saya memiliki kenangan yang hidup di tahun-tahun itu," kata Jarvis.
"Ada naik ada turun, ini seperti naik rollercoaster, tapi daftar capaiannya dengan Yamaha sangatlah mengesankan: empat titel Kejuaraan Dunia MotoGP, 255 balapan Grand Prix, 56 kemenangan, 142 podium. Apa yang dia capai selama waktunya bersama kami itu luar biasa.
"Dalam kasus Valentino kami kini menghadapi apa yang saya boleh bilang 'perubahan pengawal'. Meski dia meninggalkan tim pabrikan Yamaha, itu bukan akhir dari karirnya. Ini bukan skenario perpisahan yang sesungguhnya, ini adalah momen transisi," kata Jarvis.
Baca juga: Rossi perpisahan dengan Yamaha di balapan pamungkas
Rossi akan memboyong sejumlah kru yang membantunya selama ini ke garasi baru mereka tahun depan.
Kepala kru David Munoz dan engineer data Matteo Flamigni serta analis performa Idalio Manuel Davira akan ikut bergabung di Petronas namun mekanik Brent Stephens dan Alex Briggs yang telah lama mendampingi Rossi tidak akan ikut karena keterbatasan tempat.
Rossi mengakhiri musim 2020 di peringkat 15 klasemen dengan 66 poin setelah didera sejumlah masalah teknis dengan motornya serta dua kali melewatkan balapan karena terjangkit COVID-19.
"Pada akhirnya ini musim yang cukup rumit bagi semua orang dan juga bagi saya karena kami mendapati sejumlah penampilan yang baik, juga kadang-kadang tidak mampu menyelesaikan balapan karena ketidakberuntungan atau saya melakukan kesalahan," kata Rossi.
Kalender 2020 juga memaksa para pebalap beberapa kali tidak libur dalam periode tiga pekan untuk menjalani balapan beruntun.
"Ini tidak mudah, jadi kami perlu istirahat dan bersiap untuk tahun depan.
"Saya kira tahun depan tidak akan menjadi musim yang normal sayangnya, tapi saya harap jauh lebih baik dari tahun ini dan kami membalap di trek Eropa di waktu yang tepat," pungkas Rossi.
Setelah finis P12 di Sirkuit Algarve yang menjalani debut MotoGP tahun ini, Rossi disambut para anggota tim Monster Energy Yamaha di garasi sebelum sang pebalap Italia melanjutkan karirnya bersama tim satelit Petronas Yamaha tahun depan, bertukar bangku dengan Fabio Quartararo.
"Sangat emosional karena ini adalah 15 tahun kebersamaan. Periode yang sangat penting dalam karir dan kehidupan saya dengan banyak hal yang tidak terlupakan dan juga kenangan, teman, dan persahabatan," kata Rossi seperti dilansir laman resmi MotoGP.
"Ini adalah kisah yang baik," kata pebalap yang mempersembahkan empat gelar juara dunia bagi Yamaha pada 2004, 2005, 2008 dan 2009 itu.
Sebelum musim 2020 tertunda pandemi, Rossi sempat galau apakah harus pensiun atau lanjut balapan setelah 2021 hingga pada Juli dia memutuskan tetap membalap.
Kemudian akhir September, Rossi resmi dipinang oleh tim Petronas Yamaha untuk meramaikan MotoGP setidaknya satu tahun lagi mulai 2021 sebagai tandem Franco Morbidelli yang merupakan anak didiknya di akademi VR46.
Managing Director Yamaha Motor Racing Lin Jarvis berjanji memberikan dukungan penuh kepada The Doctor dan bahkan menyatakan pebalap berusia 41 tahun asal Italia itu masih sangat kompetitif.
"2020 adalah musim ke-15 Valentino bersama Yamaha Factory Racing MotoGP Team. Saya memiliki kenangan yang hidup di tahun-tahun itu," kata Jarvis.
"Ada naik ada turun, ini seperti naik rollercoaster, tapi daftar capaiannya dengan Yamaha sangatlah mengesankan: empat titel Kejuaraan Dunia MotoGP, 255 balapan Grand Prix, 56 kemenangan, 142 podium. Apa yang dia capai selama waktunya bersama kami itu luar biasa.
"Dalam kasus Valentino kami kini menghadapi apa yang saya boleh bilang 'perubahan pengawal'. Meski dia meninggalkan tim pabrikan Yamaha, itu bukan akhir dari karirnya. Ini bukan skenario perpisahan yang sesungguhnya, ini adalah momen transisi," kata Jarvis.
Baca juga: Rossi perpisahan dengan Yamaha di balapan pamungkas
Rossi akan memboyong sejumlah kru yang membantunya selama ini ke garasi baru mereka tahun depan.
Kepala kru David Munoz dan engineer data Matteo Flamigni serta analis performa Idalio Manuel Davira akan ikut bergabung di Petronas namun mekanik Brent Stephens dan Alex Briggs yang telah lama mendampingi Rossi tidak akan ikut karena keterbatasan tempat.
Rossi mengakhiri musim 2020 di peringkat 15 klasemen dengan 66 poin setelah didera sejumlah masalah teknis dengan motornya serta dua kali melewatkan balapan karena terjangkit COVID-19.
"Pada akhirnya ini musim yang cukup rumit bagi semua orang dan juga bagi saya karena kami mendapati sejumlah penampilan yang baik, juga kadang-kadang tidak mampu menyelesaikan balapan karena ketidakberuntungan atau saya melakukan kesalahan," kata Rossi.
Kalender 2020 juga memaksa para pebalap beberapa kali tidak libur dalam periode tiga pekan untuk menjalani balapan beruntun.
"Ini tidak mudah, jadi kami perlu istirahat dan bersiap untuk tahun depan.
"Saya kira tahun depan tidak akan menjadi musim yang normal sayangnya, tapi saya harap jauh lebih baik dari tahun ini dan kami membalap di trek Eropa di waktu yang tepat," pungkas Rossi.