Jakarta (ANTARA) - Twitter menjadi media sosial terbaru yang memungkinkan penggunanya bereksperimen dengan mengunggah konten, seperti teks, foto atau video singkat, yang dapat menghilang setelah 24 jam, yang dinamai Fleets.
Namun, belum sepekan fitur itu diluncurkan secara global, TechCrunch melaporkan adanya kesalahan teknis dalam software atau bug yang membuat postingan Fleets masih dapat diakses setelah 24 jam.
Bug tersebut secara efektif memungkinkan siapa saja untuk mengakses dan mengunduh Fleets tanpa adanya pemberitahuan kepada pengguna bahwa postingan tersebut telah dilihat oleh siapa saja. Implikasinya, bug ini dapat disalahgunakan untuk mengarsipkan Fleets pengguna setelah masa berlakunya habis.
Menggunakan aplikasi yang dirancang untuk berinteraksi dengan sistem back-end Twitter melalui API pengembangnya, Fleets disimpan di server, dan setiap postingan Fleets memiliki URL langsungnya sendiri, yang ketika dibuka di browser akan memuat gambar atau video.
Baca juga: 'Fleets', Fitur baru Twitter yang mirip Stories
Tetapi, bahkan setelah 24 jam berlalu, server masih menyimpan tautan Fleets yang telah menghilang dari tampilan di aplikasi Twitter.
Juru bicara Twitter mengatakan perbaikan sedang dalam proses.
"Kami mengetahui adanya bug yang dapat diakses melalui solusi teknis di mana beberapa URL media Fleets dapat diakses setelah 24 jam. Kami sedang mengerjakan perbaikan yang akan segera diluncurkan," ujar juru bicara tersebut, dikutip dari TechCrunch.
Twitter mengakui bahwa perbaikan tersebut berarti Fleets seharusnya telah memiliki waktu kedaluwarsa yang semestinya. Twitter mengatakan tidak akan menghapus postingan Fleets dari servernya hingga 30 hari -- dan mungkin akan menahan lebih lama jika postingan melanggar aturannya.
Baca juga: Seorang peretas ditunjuk jadi kepala keamanan Twitter
Baca juga: Proteksi khusus Twitter Donald Trump akan hilang pada Januari
Baca juga: Sejumlah akun Twitter dan Facebook dibekukan selama Pilpres AS
Namun, belum sepekan fitur itu diluncurkan secara global, TechCrunch melaporkan adanya kesalahan teknis dalam software atau bug yang membuat postingan Fleets masih dapat diakses setelah 24 jam.
Bug tersebut secara efektif memungkinkan siapa saja untuk mengakses dan mengunduh Fleets tanpa adanya pemberitahuan kepada pengguna bahwa postingan tersebut telah dilihat oleh siapa saja. Implikasinya, bug ini dapat disalahgunakan untuk mengarsipkan Fleets pengguna setelah masa berlakunya habis.
Menggunakan aplikasi yang dirancang untuk berinteraksi dengan sistem back-end Twitter melalui API pengembangnya, Fleets disimpan di server, dan setiap postingan Fleets memiliki URL langsungnya sendiri, yang ketika dibuka di browser akan memuat gambar atau video.
Baca juga: 'Fleets', Fitur baru Twitter yang mirip Stories
Tetapi, bahkan setelah 24 jam berlalu, server masih menyimpan tautan Fleets yang telah menghilang dari tampilan di aplikasi Twitter.
Juru bicara Twitter mengatakan perbaikan sedang dalam proses.
"Kami mengetahui adanya bug yang dapat diakses melalui solusi teknis di mana beberapa URL media Fleets dapat diakses setelah 24 jam. Kami sedang mengerjakan perbaikan yang akan segera diluncurkan," ujar juru bicara tersebut, dikutip dari TechCrunch.
Twitter mengakui bahwa perbaikan tersebut berarti Fleets seharusnya telah memiliki waktu kedaluwarsa yang semestinya. Twitter mengatakan tidak akan menghapus postingan Fleets dari servernya hingga 30 hari -- dan mungkin akan menahan lebih lama jika postingan melanggar aturannya.
Baca juga: Seorang peretas ditunjuk jadi kepala keamanan Twitter
Baca juga: Proteksi khusus Twitter Donald Trump akan hilang pada Januari
Baca juga: Sejumlah akun Twitter dan Facebook dibekukan selama Pilpres AS