Jakarta (ANTARA) - Para pimpinan perusahaan teknologi, termasuk Mark Zuckerberg dan Tim Cook mengutuk aksi massa yang menimbulkan kerusuhan di Capitol, Washington D.C, Amerika Serikat.
Dikutip dari laman Cnet, Jumat, para pembesar teknologi secara terbuka menyampaikan kekecewaan mereka di media sosial tentang aksi massa tersebut.
"Mereka yang bertanggung jawab atas pemberontakan ini harus dimintai pertanggungjawaban dan kita harus menyelesaikan transisi ke pemerintahan Presiden terpilih Biden," kata CEO Apple, Tim Cook di akun Twitter.
Baca juga: Twitch turut menonaktifkan akun Trump
Sementara CEO Facebook Mark Zuckerberg dalam memo internal kepada pegawai, dilaporkan oleh The New York Times, menulis dia merasa sedih atas aksi kekerasan ini.
"Transisi kepemimpinan yang damai adalah penting untuk demokrasi kita. Kita perlu pemimpin politik yang bisa memberikan teladan dan mengutamakan negara," kata Zuckerberg.
CEO Alphabet, perusahaan induk Google, Sundar Pichai, juga dalam memo internal perusahaan, menyebut aksi massa di Capitol sebagai "pelanggaran hukum dan kekerasan" serta "antitesis demokrasi".
"Pemilihan umum yang bebas dan aman serta menyelesaikan perbedaan dalam damai adalah pondasi berjalannya demokrasi," kata Pichai.
CEO Microsoft Satya Nadella mencuit ulang unggahan penasihat utama perusahaan, Brad Smith, bahwa hari Rabu (6/1) adalah "hari untuk mengutarakan Konstitusi dan nilai-nilainya".
Baca juga: Akun Facebook dan Instagram Donald Trump diblokir
Baca juga: Twitter nonaktifkan akun Donald Trump terkait kerusuhan Kongres
Baca juga: Trump mengancam tidak tandatangani RUU bantuan COVID-19, ini alasannya
Dikutip dari laman Cnet, Jumat, para pembesar teknologi secara terbuka menyampaikan kekecewaan mereka di media sosial tentang aksi massa tersebut.
"Mereka yang bertanggung jawab atas pemberontakan ini harus dimintai pertanggungjawaban dan kita harus menyelesaikan transisi ke pemerintahan Presiden terpilih Biden," kata CEO Apple, Tim Cook di akun Twitter.
Baca juga: Twitch turut menonaktifkan akun Trump
Sementara CEO Facebook Mark Zuckerberg dalam memo internal kepada pegawai, dilaporkan oleh The New York Times, menulis dia merasa sedih atas aksi kekerasan ini.
"Transisi kepemimpinan yang damai adalah penting untuk demokrasi kita. Kita perlu pemimpin politik yang bisa memberikan teladan dan mengutamakan negara," kata Zuckerberg.
CEO Alphabet, perusahaan induk Google, Sundar Pichai, juga dalam memo internal perusahaan, menyebut aksi massa di Capitol sebagai "pelanggaran hukum dan kekerasan" serta "antitesis demokrasi".
"Pemilihan umum yang bebas dan aman serta menyelesaikan perbedaan dalam damai adalah pondasi berjalannya demokrasi," kata Pichai.
CEO Microsoft Satya Nadella mencuit ulang unggahan penasihat utama perusahaan, Brad Smith, bahwa hari Rabu (6/1) adalah "hari untuk mengutarakan Konstitusi dan nilai-nilainya".
Baca juga: Akun Facebook dan Instagram Donald Trump diblokir
Baca juga: Twitter nonaktifkan akun Donald Trump terkait kerusuhan Kongres
Baca juga: Trump mengancam tidak tandatangani RUU bantuan COVID-19, ini alasannya