Buntok (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama Barito Selatan, Kalimantan Tengah menyampaikan ada tiga opsi atau pilihan terkait penyelenggaraan haji pada 2021 ini.
"Tiga opsi tersebut merupakan skema dari Kementerian Agama Republik Indonesia sambil menunggu pengumuman resmi dari pemerintah Arab Saudi," kata Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah pada Kantor Kementerian Agama Barito Selatan, Zaidin di Buntok, Senin.
Ia menjelaskan, opsi pertama, apabila kondisi pandemi Corona Virus Disease-19 (COVID-19) sudah tuntas dan menghilang dari Indonesia, maka calon jemaah haji akan diberangkatkan sesuai kuota.
Untuk opsi kedua, apabila kondisi COVID-19 masih berlanjut dan dimungkinkan calon jemaah diberangkatkan, maka hanya 50 persen dari kuota saja yang akan diberangkatkan ke tanah suci Mekkah.
"Cuma dari 50 persen itu apakah secara keseluruhannya lansia atau gabungan, itu masih menunggu informasi dari pusat," ucapnya.
Sedangkan opsi ketiga, apabila kondisi COVID-19 pada 2021 ini tidak ada perubahan, maka calon jemaah haji tidak diberangkatkan sama sekali.
Jadi lanjut dia, tiga opsi itu merupakan skema dari Kementerian Agama Republik Indonesia sambil menunggu pengumuman resmi dari pemerintah Arab Saudi.
Selain itu Zaidin juga menyampaikan, jumlah calon jemaah haji Barito Selatan yang rencananya akan diberangkatkan pada 2021 ini sebanyak 131 orang.
"Sebanyak 131 orang itu adalah mereka yang sudah melunasi tahap pertama yang keberangkatannya tertunda pada 2020 lalu dan ditambah dengan cadangan," jelasnya.
Ia memaparkan, untuk calon jemaah haji cadangan itu mereka yang mengggantikan calon jemaah sesuai daftar keberangkatan tidak melakukan pelunasan tahap pertama dan pendamping lansia.
Menurutnya, untuk pemeriksaan kesehatan terhadap 131 calon jemaah itu sudah dilaksanakan pada 2020 lalu, terkecuali apabila ada perubahan masa berlakunya.
"Terkait hal ini, Dinas Kesehatanlah yang mengetahuinya dan kami nantinya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan mengenai hal itu," tambah dia.
Pada kesempatan itu Zaidin mengimbau kepada seluruh calon jemaah Barito Selatan memperbanyak doa dan membaca sholawat semoga wabah COVID-19 ini cepat berlalu.
"Kami juga mengimbau kepada calon jemaah haji Barito Selatan agar menjaga kesehatan dan diusahakan supaya selalu mengecek kesehatannya di Puskesmas terdekat," pinta Zaidin.
Sambil menunggu pengumuman resmi dari pemerintah mengenai berangkat atau tidaknya pada 2021 ini, diimbau agar calon jemaah sering membaca buku manasik dan mengupayakan melakukan manasik mandiri dengan ustaz berpengalaman di tempatnya masing-masing.
"Selain itu, apabila mendapatkan informasi tentang haji yang belum benar dan belum jelas sumbernya, diminta segera berkoordinasi dengan Kantor Kementerian Agama Barito Selatan," demikian Zaidin.
"Tiga opsi tersebut merupakan skema dari Kementerian Agama Republik Indonesia sambil menunggu pengumuman resmi dari pemerintah Arab Saudi," kata Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah pada Kantor Kementerian Agama Barito Selatan, Zaidin di Buntok, Senin.
Ia menjelaskan, opsi pertama, apabila kondisi pandemi Corona Virus Disease-19 (COVID-19) sudah tuntas dan menghilang dari Indonesia, maka calon jemaah haji akan diberangkatkan sesuai kuota.
Untuk opsi kedua, apabila kondisi COVID-19 masih berlanjut dan dimungkinkan calon jemaah diberangkatkan, maka hanya 50 persen dari kuota saja yang akan diberangkatkan ke tanah suci Mekkah.
"Cuma dari 50 persen itu apakah secara keseluruhannya lansia atau gabungan, itu masih menunggu informasi dari pusat," ucapnya.
Sedangkan opsi ketiga, apabila kondisi COVID-19 pada 2021 ini tidak ada perubahan, maka calon jemaah haji tidak diberangkatkan sama sekali.
Jadi lanjut dia, tiga opsi itu merupakan skema dari Kementerian Agama Republik Indonesia sambil menunggu pengumuman resmi dari pemerintah Arab Saudi.
Selain itu Zaidin juga menyampaikan, jumlah calon jemaah haji Barito Selatan yang rencananya akan diberangkatkan pada 2021 ini sebanyak 131 orang.
"Sebanyak 131 orang itu adalah mereka yang sudah melunasi tahap pertama yang keberangkatannya tertunda pada 2020 lalu dan ditambah dengan cadangan," jelasnya.
Ia memaparkan, untuk calon jemaah haji cadangan itu mereka yang mengggantikan calon jemaah sesuai daftar keberangkatan tidak melakukan pelunasan tahap pertama dan pendamping lansia.
Menurutnya, untuk pemeriksaan kesehatan terhadap 131 calon jemaah itu sudah dilaksanakan pada 2020 lalu, terkecuali apabila ada perubahan masa berlakunya.
"Terkait hal ini, Dinas Kesehatanlah yang mengetahuinya dan kami nantinya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan mengenai hal itu," tambah dia.
Pada kesempatan itu Zaidin mengimbau kepada seluruh calon jemaah Barito Selatan memperbanyak doa dan membaca sholawat semoga wabah COVID-19 ini cepat berlalu.
"Kami juga mengimbau kepada calon jemaah haji Barito Selatan agar menjaga kesehatan dan diusahakan supaya selalu mengecek kesehatannya di Puskesmas terdekat," pinta Zaidin.
Sambil menunggu pengumuman resmi dari pemerintah mengenai berangkat atau tidaknya pada 2021 ini, diimbau agar calon jemaah sering membaca buku manasik dan mengupayakan melakukan manasik mandiri dengan ustaz berpengalaman di tempatnya masing-masing.
"Selain itu, apabila mendapatkan informasi tentang haji yang belum benar dan belum jelas sumbernya, diminta segera berkoordinasi dengan Kantor Kementerian Agama Barito Selatan," demikian Zaidin.