Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Anna Agustina Elsye terus mendorong usaha pemerintah melalui dinas terkait, dalam memenuhi infrastruktur sistem pembelajaran melalui dalam jaringan (daring) atau online.
"Semoga dengan pemenuhan infrastruktur pembelajaran sistem daring yang sudah dilakukan instansi terkait dapat berjalan baik, sehingga manfaatnya didapatkan oleh peserta didik kita selama pandemi COVID-19 ini," katanya di Palangka Raya, Rabu.
Menurut dia, salah satu dampak negatif dari tidak ada pembelajaran tatap muka secara konvensional, yakni adanya potensi kehilangan pembelajaran yang disebabkan rendahnya akses internet di berbagai daerah.
Kemudian adanya perbedaan kemampuan sumber daya manusia (SDM) pengajar dalam melakukan pendidikan jarak jauh. Ia berharap persoalan yang dihadapi Palangka Raya selama hampir satu tahun ini, bisa segera berakhir.
"Takutnya ada terjadi kesenjangan di dalam dunia pendidikan antara mereka yang perekonomiannya tinggi dan rendah. Maka, ini harus menjadi perhatian pemkot melalui dinas terkait, bagaimana sistem pembelajaran jarak jauh ini tetap efektif," tegasnya.
Srikandi yang juga anggota Komisi C DPRD Palangka Raya tersebut berharap, agar pandemi COVID-19 bisa segera berakhir. Selanjutnya tidak ada lagi transmisi lokal yang terjadi di Palangka Raya.
Keputusan pemkot bersama dengan tim satgas meniadakan kembali kegiatan belajar mengajar tatap muka selama Januari, dirasakannya cukup tepat.
"Karena kondisi penyebaran COVID-19 di Palangka Raya sekarang sangat tinggi," ungkap Anna Agustina Elsye.
Ia juga tak henti-hentinya berdoa kepada Tuhan, meminta agar wabah yang selama ini menyelimuti Palangka Raya bisa segera hilang, sehingga aktivitas warga kembali normal seperti sedia kala.
"Selain berdoa, mari kita berbuat atau berupaya mengusir yang namanya COVID-19 dari daerah kita, agar aktivitas kembali normal seperti tahun-tahun sebelumnya," harapnya.
"Semoga dengan pemenuhan infrastruktur pembelajaran sistem daring yang sudah dilakukan instansi terkait dapat berjalan baik, sehingga manfaatnya didapatkan oleh peserta didik kita selama pandemi COVID-19 ini," katanya di Palangka Raya, Rabu.
Menurut dia, salah satu dampak negatif dari tidak ada pembelajaran tatap muka secara konvensional, yakni adanya potensi kehilangan pembelajaran yang disebabkan rendahnya akses internet di berbagai daerah.
Kemudian adanya perbedaan kemampuan sumber daya manusia (SDM) pengajar dalam melakukan pendidikan jarak jauh. Ia berharap persoalan yang dihadapi Palangka Raya selama hampir satu tahun ini, bisa segera berakhir.
"Takutnya ada terjadi kesenjangan di dalam dunia pendidikan antara mereka yang perekonomiannya tinggi dan rendah. Maka, ini harus menjadi perhatian pemkot melalui dinas terkait, bagaimana sistem pembelajaran jarak jauh ini tetap efektif," tegasnya.
Srikandi yang juga anggota Komisi C DPRD Palangka Raya tersebut berharap, agar pandemi COVID-19 bisa segera berakhir. Selanjutnya tidak ada lagi transmisi lokal yang terjadi di Palangka Raya.
Keputusan pemkot bersama dengan tim satgas meniadakan kembali kegiatan belajar mengajar tatap muka selama Januari, dirasakannya cukup tepat.
"Karena kondisi penyebaran COVID-19 di Palangka Raya sekarang sangat tinggi," ungkap Anna Agustina Elsye.
Ia juga tak henti-hentinya berdoa kepada Tuhan, meminta agar wabah yang selama ini menyelimuti Palangka Raya bisa segera hilang, sehingga aktivitas warga kembali normal seperti sedia kala.
"Selain berdoa, mari kita berbuat atau berupaya mengusir yang namanya COVID-19 dari daerah kita, agar aktivitas kembali normal seperti tahun-tahun sebelumnya," harapnya.