Palangka Raya (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menegaskan dirinya optimis, terkait berbagai program pertanian maupun perkebunan strategis yang dilaksanakan di wilayah setempat.
Termasuk pengembangan perkebunan komoditas singkong oleh Kementerian Pertahanan bersama pemda yang baru saja pihaknya tinjau perkembangannya di Desa Tewai Baru, Kecamatan Sepang, Kabupaten Gunung Mas, Selasa.
"Ini proyek dibawah Pak Menhan, cadangan logistik strategis, kita siapkan. Sebelumnya kami berbicara dalam ratas bersama presiden bahwa Kalteng siap apabila dipercaya dan pada akhirnya presiden memberi kepercayaan," jelasnya.
Untuk itu ia mengajak seluruh pihak mendukung berbagai program strategis yang dilaksanakan di Kalteng, baik pengembangan perkebunan singkong tersebut, maupun food estate di Kapuas-Pulang Pisau.
"Mari kita optimis. Kalau sebelum kita kerjakan saja sudah pesimis, bagaimana mau sukses suatu pekerjaan," jelasnya.
Menurutnya apa yang telah dilaksanakan presiden maupun pemerintah pusat harus mendapatkan dukungan penuh, guna mewujudkan cadangan lumbung pangan nasional maupun cadangan logistik strategis.
Selain itu melalui pelaksanaan program-program tersebut, diyakini akan memberikan berbagai efek positif pada sektor pembangunan lainnya, baik dalam hal perekonomian hingga membuka lapangan kerja baru.
"Ini penting, satu food estate dibawah Kementan dan satunya lagi perkebunan singkong dibawah Kemenhan, sehingga akan terbuka lapangan pekerjaan yang begitu besar," ungkapnya.
Sementara itu, perkebunan singkong di Gumas tersebut, nantinya akan dikembangkan menjadi industri dari hulu ke hilir, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat.
Turut bersama Sugianto dalam peninjauan itu, yakni Kapolda dan Danrem, Bupati Gumas beserta jajaran, serta Kepala Bidang Renkon Puskon Baranahan Kemenhan Kolonel Czi Syamsul Bahri.
Kolonel Czi Syamsul Bahri menjelaskan, singkong tersebut ada beberapa produk, mulai dari tepung, etanol, hingga mie dari tepung singkong. Secara terintegrasi akan didirikan pabrik, organisasi penanam dan lainnya.
"Nanti semua terintegrasi disini, jadi tenaga kerja bisa menanam, bisa di pabrik tepungnya maupun pabrik makanannya," katanya.
Termasuk pengembangan perkebunan komoditas singkong oleh Kementerian Pertahanan bersama pemda yang baru saja pihaknya tinjau perkembangannya di Desa Tewai Baru, Kecamatan Sepang, Kabupaten Gunung Mas, Selasa.
"Ini proyek dibawah Pak Menhan, cadangan logistik strategis, kita siapkan. Sebelumnya kami berbicara dalam ratas bersama presiden bahwa Kalteng siap apabila dipercaya dan pada akhirnya presiden memberi kepercayaan," jelasnya.
Untuk itu ia mengajak seluruh pihak mendukung berbagai program strategis yang dilaksanakan di Kalteng, baik pengembangan perkebunan singkong tersebut, maupun food estate di Kapuas-Pulang Pisau.
"Mari kita optimis. Kalau sebelum kita kerjakan saja sudah pesimis, bagaimana mau sukses suatu pekerjaan," jelasnya.
Menurutnya apa yang telah dilaksanakan presiden maupun pemerintah pusat harus mendapatkan dukungan penuh, guna mewujudkan cadangan lumbung pangan nasional maupun cadangan logistik strategis.
Selain itu melalui pelaksanaan program-program tersebut, diyakini akan memberikan berbagai efek positif pada sektor pembangunan lainnya, baik dalam hal perekonomian hingga membuka lapangan kerja baru.
"Ini penting, satu food estate dibawah Kementan dan satunya lagi perkebunan singkong dibawah Kemenhan, sehingga akan terbuka lapangan pekerjaan yang begitu besar," ungkapnya.
Sementara itu, perkebunan singkong di Gumas tersebut, nantinya akan dikembangkan menjadi industri dari hulu ke hilir, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat.
Turut bersama Sugianto dalam peninjauan itu, yakni Kapolda dan Danrem, Bupati Gumas beserta jajaran, serta Kepala Bidang Renkon Puskon Baranahan Kemenhan Kolonel Czi Syamsul Bahri.
Kolonel Czi Syamsul Bahri menjelaskan, singkong tersebut ada beberapa produk, mulai dari tepung, etanol, hingga mie dari tepung singkong. Secara terintegrasi akan didirikan pabrik, organisasi penanam dan lainnya.
"Nanti semua terintegrasi disini, jadi tenaga kerja bisa menanam, bisa di pabrik tepungnya maupun pabrik makanannya," katanya.