Nanga Bulik (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah mempersiapkan relokasi pedagang pasar tradisional dan saik Nanga Bulik.
"Relokasi ini sebagai rangkaian mempersiapkan pengoperasian pasar induk Nanga Bulik yang rencananya akan direalisasikan 2021 ini," katanya di Nanga Bulik, Rabu.
Rencananya relokasi tersebut akan dilaksanakan pada awal April mendatang. Untuk itu pihaknya menggelar rapat koordinasi bersama pihak terkait.
Dijelaskannya, rapat dilakukan guna membahas berbagai hal yang menjadi tantangan bagi tim sebelum relokasi nantinya dilakukan.
Relokasi bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi semua pihak, baik pedagang maupun pembeli, yakni dengan menyediakan tempat yang representatif untuk dilakukannya transaksi jual beli.
Menurutnya pasar yang lama saat musim hujan seringkali tergenang air sehingga mengganggu aktivitas perdagangan. Maka dengan difungsikannya pasar baru diharapkan masyarakat bisa lebih nyaman dalam kegiatan jual beli.
"Sasaran relokasi rencananya tak hanya pedagang yang ada di pasar tradisional dan SAIK, namun juga para pedagang pakaian yang sebelumnya menempati kios-kios di Jalan Ahmad Yani Trans Lokal Nanga Bulik," tambahnya.
Dalam kegiatan itu Hendra menekankan yang tak kalah penting adalah teknis relokasi yang harus dikomunikasikan dengan para pedagang.
"Melihat kapasitas yang ada para pedagang harus difasilitasi, jangan sampai pedagang tidak mendapat tempat," katanya.
"Relokasi ini sebagai rangkaian mempersiapkan pengoperasian pasar induk Nanga Bulik yang rencananya akan direalisasikan 2021 ini," katanya di Nanga Bulik, Rabu.
Rencananya relokasi tersebut akan dilaksanakan pada awal April mendatang. Untuk itu pihaknya menggelar rapat koordinasi bersama pihak terkait.
Dijelaskannya, rapat dilakukan guna membahas berbagai hal yang menjadi tantangan bagi tim sebelum relokasi nantinya dilakukan.
Relokasi bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi semua pihak, baik pedagang maupun pembeli, yakni dengan menyediakan tempat yang representatif untuk dilakukannya transaksi jual beli.
Menurutnya pasar yang lama saat musim hujan seringkali tergenang air sehingga mengganggu aktivitas perdagangan. Maka dengan difungsikannya pasar baru diharapkan masyarakat bisa lebih nyaman dalam kegiatan jual beli.
"Sasaran relokasi rencananya tak hanya pedagang yang ada di pasar tradisional dan SAIK, namun juga para pedagang pakaian yang sebelumnya menempati kios-kios di Jalan Ahmad Yani Trans Lokal Nanga Bulik," tambahnya.
Dalam kegiatan itu Hendra menekankan yang tak kalah penting adalah teknis relokasi yang harus dikomunikasikan dengan para pedagang.
"Melihat kapasitas yang ada para pedagang harus difasilitasi, jangan sampai pedagang tidak mendapat tempat," katanya.