Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Ruselita mengapresiasi semangat pelaku usaha di wilayah setempat untuk membangkitkan perekonomian daerah di tengah pandemi COVID-19.
"Bertahannya para pelaku usaha di tengah pandemi seperti ini, tentu mereka menerapkan berbagai strategi agar dapat bertahan dan beradaptasi dengan situasi sekarang ini," katanya di Palangka Raya, Minggu.
Ia menjelaskan, strategi dagang yang dimaksud yakni para pelaku usaha di daerah itu sudah banyak memanfaatkan teknologi. Seperti mempromosikan produknya menggunakan aplikasi atau media sosial.
Penggunaan aplikasi dalam jaringan (daring), ternyata ada perputaran ekonomi yang cukup membantu masyarakat. Salah satunya apabila ada pemesanan produk makanan dan diantarkan seorang kurir, si pengantar juga mendapatkan upah sesuai jarak antar.
"Apalagi di tengah pandemi seperti ini, belanja secara daring juga bisa menekan angka penyebaran COVID-19 di Palangka Raya," ungkapnya.
Ditegaskan Politisi Partai Perindo Palangka Raya tersebut, selama adanya pandemi COVID-19 di tahun 2020 lalu banyak pelaku usaha yang mengalami gulung tikar.
Gulung tikar terjadi dikarenakan berbagai faktor, salah satunya kegiatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan pemerintah setempat.
"Selama aktivitas masyarakat dilakukan pembatasan, banyak pedagang serta pelaku usaha yang tidak bisa mengembangkan usahanya. Bahkan mau tidak mau mereka menutup dagangannya, karena kurangnya pemasukan sehingga mengganggu modal usaha mereka," jelas Ruselita.
Srikandi DPRD Palangka Raya tersebut mengimbau, agar 'Kota Cantik' bisa terbebas dari pandemi virus Corona, masyarakat disarankan selalu menaati anjuran pemerintah dalam penerapan protokol kesehatan.
"Seperti mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan wajib menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah," tegasnya.
"Bertahannya para pelaku usaha di tengah pandemi seperti ini, tentu mereka menerapkan berbagai strategi agar dapat bertahan dan beradaptasi dengan situasi sekarang ini," katanya di Palangka Raya, Minggu.
Ia menjelaskan, strategi dagang yang dimaksud yakni para pelaku usaha di daerah itu sudah banyak memanfaatkan teknologi. Seperti mempromosikan produknya menggunakan aplikasi atau media sosial.
Penggunaan aplikasi dalam jaringan (daring), ternyata ada perputaran ekonomi yang cukup membantu masyarakat. Salah satunya apabila ada pemesanan produk makanan dan diantarkan seorang kurir, si pengantar juga mendapatkan upah sesuai jarak antar.
"Apalagi di tengah pandemi seperti ini, belanja secara daring juga bisa menekan angka penyebaran COVID-19 di Palangka Raya," ungkapnya.
Ditegaskan Politisi Partai Perindo Palangka Raya tersebut, selama adanya pandemi COVID-19 di tahun 2020 lalu banyak pelaku usaha yang mengalami gulung tikar.
Gulung tikar terjadi dikarenakan berbagai faktor, salah satunya kegiatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan pemerintah setempat.
"Selama aktivitas masyarakat dilakukan pembatasan, banyak pedagang serta pelaku usaha yang tidak bisa mengembangkan usahanya. Bahkan mau tidak mau mereka menutup dagangannya, karena kurangnya pemasukan sehingga mengganggu modal usaha mereka," jelas Ruselita.
Srikandi DPRD Palangka Raya tersebut mengimbau, agar 'Kota Cantik' bisa terbebas dari pandemi virus Corona, masyarakat disarankan selalu menaati anjuran pemerintah dalam penerapan protokol kesehatan.
"Seperti mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan wajib menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah," tegasnya.