Jakarta (ANTARA) - Grup Daimler AG, yang membawahi divisi truk dan merek Mercedes-Benz, akan berganti nama menjadi Mercedes-Benz, dan manajemen akan mengusulkan perubahan tersebut dalam rapat umum pemegang saham luar biasa yang dijadwalkan pada kuartel ketiga 2021.
Daimler akan memisahkan (spin off) divisi Daimler Truck sebagai perusahaan dengan manajemen yang sepenuhnya independen dan tata kelola perusahaan tersendiri.
"Daimler juga berniat untuk mengganti nama dirinya menjadi Mercedes-Benz pada waktu yang tepat," kata pernyataan resmi Daimler dalam laporan kinerja 2020, yang dipimpin Ketua Dewan Manajemen Daimler AG dan Mercedes-Benz AG, Ola Kallenius, dikutip Minggu.
Baca juga: Daimler percaya diri 2021 setelah laba Rp68,1 triliun 2020
Baca juga: Daimler berencana lepas divisi truk demi fokus pada mobil listrik
Dengan pemisahan ini, Daimler bermaksud mendistribusikan saham Daimler AG kepada seluruh pemegang saham Daimler dan mendaftarkannya di indeks blue-chip DAX bursa Jerman.
Setelah pemisahan Daimler Truck, perusahaan induk Daimler AG nantinya akan berganti nama menjadi Mercedes-Benz. Merek Mercedes-Benz selama ini berada di bawah Grup Daimler, dengan penggantian itu berarti grup otomotif ini mengangkat brand Mercedes-Benz ke level yang lebih tinggi.
Keputusan Daimler itu cukup masuk akal karena selama ini kontribusi penjualan grup ini lebih banyak dikontribusi dari Mercedes-Benz. Dengan total penjualan 2,84 juta unit pada 2020, lebih dari 2,4 juta unit di antaranya dikontribusi oleh merek Mercedes-Benz.
Penjualan divisi Mercedes-Benz Cars & Vans pada 2020 turun 13 persen menjadi 2.461.800 unit kendaraan, dibanding 2019 yang mencapai 2.823.800 unit.
Dari total penjualan Mercedes-Benz Cars & Vans itu, Mercedes-Benz Cars menyumbangkan 2.087.200 unit, sedangkan Mercedes-Benz Vans 374.600 unit.
Divisi Daimler Trucks & Buses menunjukkan penurunan penjualan unit sebesar 27 persen menjadi 378.500 kendaraan (2019: 521.100). Divisi truk Daimler berkontribusi 358.300 unit kendaraan, sedangkan Bus 20.100 unit kendaraan.
Daimler Mobility, bisnis baru Daimler, meraih pendapatan 27,7 miliar euro (2019: € 28,6 miliar).
Daimler akan memisahkan (spin off) divisi Daimler Truck sebagai perusahaan dengan manajemen yang sepenuhnya independen dan tata kelola perusahaan tersendiri.
"Daimler juga berniat untuk mengganti nama dirinya menjadi Mercedes-Benz pada waktu yang tepat," kata pernyataan resmi Daimler dalam laporan kinerja 2020, yang dipimpin Ketua Dewan Manajemen Daimler AG dan Mercedes-Benz AG, Ola Kallenius, dikutip Minggu.
Baca juga: Daimler percaya diri 2021 setelah laba Rp68,1 triliun 2020
Baca juga: Daimler berencana lepas divisi truk demi fokus pada mobil listrik
Dengan pemisahan ini, Daimler bermaksud mendistribusikan saham Daimler AG kepada seluruh pemegang saham Daimler dan mendaftarkannya di indeks blue-chip DAX bursa Jerman.
Setelah pemisahan Daimler Truck, perusahaan induk Daimler AG nantinya akan berganti nama menjadi Mercedes-Benz. Merek Mercedes-Benz selama ini berada di bawah Grup Daimler, dengan penggantian itu berarti grup otomotif ini mengangkat brand Mercedes-Benz ke level yang lebih tinggi.
Keputusan Daimler itu cukup masuk akal karena selama ini kontribusi penjualan grup ini lebih banyak dikontribusi dari Mercedes-Benz. Dengan total penjualan 2,84 juta unit pada 2020, lebih dari 2,4 juta unit di antaranya dikontribusi oleh merek Mercedes-Benz.
Penjualan divisi Mercedes-Benz Cars & Vans pada 2020 turun 13 persen menjadi 2.461.800 unit kendaraan, dibanding 2019 yang mencapai 2.823.800 unit.
Dari total penjualan Mercedes-Benz Cars & Vans itu, Mercedes-Benz Cars menyumbangkan 2.087.200 unit, sedangkan Mercedes-Benz Vans 374.600 unit.
Divisi Daimler Trucks & Buses menunjukkan penurunan penjualan unit sebesar 27 persen menjadi 378.500 kendaraan (2019: 521.100). Divisi truk Daimler berkontribusi 358.300 unit kendaraan, sedangkan Bus 20.100 unit kendaraan.
Daimler Mobility, bisnis baru Daimler, meraih pendapatan 27,7 miliar euro (2019: € 28,6 miliar).