Jakarta (ANTARA) - Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat lima orang meninggal dunia saat banjir menerjang wilayah Jakarta dan sekitarnya akibat hujan berintensitas tinggi terjadi pada Sabtu dini hari.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto melalui situs resmi PPID Pemprov DKI Jakarta, Minggu menyebutkan lima korban meninggal dunia terdiri dari seorang lanjut usia dan empat anak-anak.
Sabdo mengungkapkan korban lanjut usia berumur 67 tahun berjenis kelamin pria yang terkunci di dalam rumah di kawasan Jatipadang, Jakarta Selatan.
Sedangkan empat anak-anak terdiri dari tiga anak laki-laki hanyut terseret arus banjir di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat, serta seorang anak perempuan berusia tujuh tahun tenggelam di Jakarta Barat.
Terkait bantuan bagi korban banjir, Sabdo menuturkan pihaknya telah mendistribusikan makanan dan perlengkapan untuk proses evakuasi maupun pembersihan.
"Sesuai instruksi Pak Gubernur, kami akan terus upayakan untuk penanganan dengan mengutamakan keselamatan jiwa," tutur Sabdo.
Berdasarkan data BPBD DKI, titik banjir mulai surut pada sejumlah wilayah Jakarta namun tercatat masih ada 49 rukun tetangga (RT) yang terdampak banjir dari jumlah total 30.470 RT atau 0,161 persen.
"Jumlah pengungsi sebanyak 1.722 jiwa dari 514 KK, semuanya dari wilayah Jakarta Timur. Dan masih ada 10 lokasi pengungsian yang juga disiapkan di wilayah Jakarta Timur," terang Sabdo.
Secara lebih rinci, wilayah yang masih tergenang di Jakarta Barat terdapat lima RW terdiri dari enam RT dengan ketinggian air 40-70 cm. Di Jakarta Selatan terdapat enam RW terdiri dari 11 RT dengan ketinggian air 40-90 cm.
Kemudian di Jakarta Timur terdapat 12 RW terdiri dari 32 RT dengan ketinggian air 40-100 cm. Total pengungsi keseluruhan berada di Jakarta Timur, yaitu 1.722 jiwa dari 514 KK.
Sabdo menyatakan jajaran Pemprov DKI Jakarta masih terus berkolaborasi dengan unsur TNI/Polri, kelurahan setempat, relawan, hingga masyarakat untuk bersiaga menyiapkan seluruh potensi yang dimiliki untuk penanganan banjir dan genangan, dengan tetap mengutamakan keselamatan jiwa.
Kolaborasi lintas dinas dilakukan oleh Dinas Sumber Daya Air, Disgulkarmat, Dinas Lingkungan Hidup, hingga PPSU kelurahan agar penanganan genangan dan banjir dapat surut dalam waktu cepat, serta tidak ada korban jiwa.
Selain itu juga memantau secara intensif perkembangan cuaca untuk merespon cepat dengan segala kondisi serta menggalang kekuatan dari berbagai sumber daya.
Sabdo mengimbau masyarakat Jakarta untuk tetap waspada. Jika terjadi keadaan darurat dapat menghubungi Call Center 112. Serta melaporkan jika menemukan genangan/banjir melalui aplikasi JAKI dan peta bencana, dan masyarakat diimbau untuk tetap menjalankan protokol kesehatan 3M.
Selain itu,Pemprov DKI Jakarta meminta seluruh masyarakat untuk berkolaborasi bersama meringankan pengungsi di Ibu Kota. Saat ini kebutuhan mendesak yang diperlukan berupa logistik, perahu, makanan, minuman, medic kit, family kit, matras, selimut, dan masker.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto melalui situs resmi PPID Pemprov DKI Jakarta, Minggu menyebutkan lima korban meninggal dunia terdiri dari seorang lanjut usia dan empat anak-anak.
Sabdo mengungkapkan korban lanjut usia berumur 67 tahun berjenis kelamin pria yang terkunci di dalam rumah di kawasan Jatipadang, Jakarta Selatan.
Sedangkan empat anak-anak terdiri dari tiga anak laki-laki hanyut terseret arus banjir di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat, serta seorang anak perempuan berusia tujuh tahun tenggelam di Jakarta Barat.
Terkait bantuan bagi korban banjir, Sabdo menuturkan pihaknya telah mendistribusikan makanan dan perlengkapan untuk proses evakuasi maupun pembersihan.
"Sesuai instruksi Pak Gubernur, kami akan terus upayakan untuk penanganan dengan mengutamakan keselamatan jiwa," tutur Sabdo.
Berdasarkan data BPBD DKI, titik banjir mulai surut pada sejumlah wilayah Jakarta namun tercatat masih ada 49 rukun tetangga (RT) yang terdampak banjir dari jumlah total 30.470 RT atau 0,161 persen.
"Jumlah pengungsi sebanyak 1.722 jiwa dari 514 KK, semuanya dari wilayah Jakarta Timur. Dan masih ada 10 lokasi pengungsian yang juga disiapkan di wilayah Jakarta Timur," terang Sabdo.
Secara lebih rinci, wilayah yang masih tergenang di Jakarta Barat terdapat lima RW terdiri dari enam RT dengan ketinggian air 40-70 cm. Di Jakarta Selatan terdapat enam RW terdiri dari 11 RT dengan ketinggian air 40-90 cm.
Kemudian di Jakarta Timur terdapat 12 RW terdiri dari 32 RT dengan ketinggian air 40-100 cm. Total pengungsi keseluruhan berada di Jakarta Timur, yaitu 1.722 jiwa dari 514 KK.
Sabdo menyatakan jajaran Pemprov DKI Jakarta masih terus berkolaborasi dengan unsur TNI/Polri, kelurahan setempat, relawan, hingga masyarakat untuk bersiaga menyiapkan seluruh potensi yang dimiliki untuk penanganan banjir dan genangan, dengan tetap mengutamakan keselamatan jiwa.
Kolaborasi lintas dinas dilakukan oleh Dinas Sumber Daya Air, Disgulkarmat, Dinas Lingkungan Hidup, hingga PPSU kelurahan agar penanganan genangan dan banjir dapat surut dalam waktu cepat, serta tidak ada korban jiwa.
Selain itu juga memantau secara intensif perkembangan cuaca untuk merespon cepat dengan segala kondisi serta menggalang kekuatan dari berbagai sumber daya.
Sabdo mengimbau masyarakat Jakarta untuk tetap waspada. Jika terjadi keadaan darurat dapat menghubungi Call Center 112. Serta melaporkan jika menemukan genangan/banjir melalui aplikasi JAKI dan peta bencana, dan masyarakat diimbau untuk tetap menjalankan protokol kesehatan 3M.
Selain itu,Pemprov DKI Jakarta meminta seluruh masyarakat untuk berkolaborasi bersama meringankan pengungsi di Ibu Kota. Saat ini kebutuhan mendesak yang diperlukan berupa logistik, perahu, makanan, minuman, medic kit, family kit, matras, selimut, dan masker.