Jakarta (ANTARA) - Mingyu dari grup idola K-pop SEVENTEEN menghentikan aktivitasnya di dunia hiburan sementara waktu menyusul tuduhan pelecehan seksual dan perisakan olehnya sewaktu masa sekolah.
Agensi Pledis Entertainment, seperti dikutip dari Soompi, Minggu menyatakan sang artisnya juga sudah meminta maaf karena menyebabkan ketidaknyamanan bagi penggemar akibat masalah ini mencuat.
"Dia telah menghentikan sementara kegiatan yang dijadwalkan dan mempercayakan perusahaan untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengonfirmasi fakta," kata pihak Pledis.
Baca juga: Mingyu SEVENTEEN dituduh jadi perisak, ini jawaban Pledis Ent.
Baca juga: Jungkook BTS, Mingyu SEVENTEEN negatif corona usai ke Itaewon
Pihak Pledis menyatakan memeriksa fakta dan mengonfirmasi ada perbedaan antara apa yang dituduhkan dan realitas dari sudut pandang Mingyu.
Mereka menghubungi orang yang terlibat dalam masalah termasuk mereka yang sekelas dengan Mingyu dan kenalan lainnya yang terkait dengan kejadian.
"Apa yang telah dikonfirmasi sejauh ini, dikatakan artis (Mingyu) menindas seorang siswa penyandang disabilitas, tetapi ini sepenuhnya salah," kata pihak Pledis.
Menurut Pledis, Mingyu mengingat orang yang disebut sebagai korban, dan karenannya pihak agensi menghubungi ibunya. Mingyu memastikan korban sebenarnya berhubungan baik dengannya.
Sang ibu juga mengingat nama-nama siswa yang menindas anaknya di sekolah, jadi dia dapat mengkonfirmasi fakta ini.
Pihak Pledis meminta maaf karena menyebabkan ketidaknyamanan pada penggemar terkait perilaku artis mereka.
"Sangatlah penting untuk bertemu dengan mereka yang telah menyatakan disakiti, memverifikasi fakta, dan membantu menyembuhkan luka mental mereka. Selain itu, kami tidak dapat membuat keputusan cepat tentang sesuatu yang akan berdampak pada kehidupan artis tanpa memastikan faktanya, dan kami juga meminta pengertian Anda tentang hal ini," kata mereka.
"Tentu saja, setelah kami menyelesaikan pemeriksaan fakta dan menemukan bahwa ada kesalahan yang jelas, kami berjanji untuk mengambil tindakan yang jelas," imbuh mereka.
Sebelumnya, unggahan pada 22 Februari dan 26 Februari oleh sumber anonim mengungkap seorang siswa autisme yang menjadi korban dugaan perisakan Mingyu. Orang lain mengunggah di Instagram tentang saat Mingyu dan temannya melakukan pelecehan seksual di sekolah.
Agensi Pledis Entertainment, seperti dikutip dari Soompi, Minggu menyatakan sang artisnya juga sudah meminta maaf karena menyebabkan ketidaknyamanan bagi penggemar akibat masalah ini mencuat.
"Dia telah menghentikan sementara kegiatan yang dijadwalkan dan mempercayakan perusahaan untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengonfirmasi fakta," kata pihak Pledis.
Baca juga: Mingyu SEVENTEEN dituduh jadi perisak, ini jawaban Pledis Ent.
Baca juga: Jungkook BTS, Mingyu SEVENTEEN negatif corona usai ke Itaewon
Pihak Pledis menyatakan memeriksa fakta dan mengonfirmasi ada perbedaan antara apa yang dituduhkan dan realitas dari sudut pandang Mingyu.
Mereka menghubungi orang yang terlibat dalam masalah termasuk mereka yang sekelas dengan Mingyu dan kenalan lainnya yang terkait dengan kejadian.
"Apa yang telah dikonfirmasi sejauh ini, dikatakan artis (Mingyu) menindas seorang siswa penyandang disabilitas, tetapi ini sepenuhnya salah," kata pihak Pledis.
Menurut Pledis, Mingyu mengingat orang yang disebut sebagai korban, dan karenannya pihak agensi menghubungi ibunya. Mingyu memastikan korban sebenarnya berhubungan baik dengannya.
Sang ibu juga mengingat nama-nama siswa yang menindas anaknya di sekolah, jadi dia dapat mengkonfirmasi fakta ini.
Pihak Pledis meminta maaf karena menyebabkan ketidaknyamanan pada penggemar terkait perilaku artis mereka.
"Sangatlah penting untuk bertemu dengan mereka yang telah menyatakan disakiti, memverifikasi fakta, dan membantu menyembuhkan luka mental mereka. Selain itu, kami tidak dapat membuat keputusan cepat tentang sesuatu yang akan berdampak pada kehidupan artis tanpa memastikan faktanya, dan kami juga meminta pengertian Anda tentang hal ini," kata mereka.
"Tentu saja, setelah kami menyelesaikan pemeriksaan fakta dan menemukan bahwa ada kesalahan yang jelas, kami berjanji untuk mengambil tindakan yang jelas," imbuh mereka.
Sebelumnya, unggahan pada 22 Februari dan 26 Februari oleh sumber anonim mengungkap seorang siswa autisme yang menjadi korban dugaan perisakan Mingyu. Orang lain mengunggah di Instagram tentang saat Mingyu dan temannya melakukan pelecehan seksual di sekolah.