Nanga Bulik (ANTARA) - Bupati Lamandau, Kalimantan Tengah Hendra Lesmana meminta Dinas Kesehatan membantu sekaligus mendampingi para pelaku usaha industri rumah tangga di wilayah setempat.
Hendra menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan setempat memfasilitasi penerbitan sertifikat produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), salah satunya terhadap produk olahan jahe instan di Desa Kina, Kecamatan Batang Kawa.
"Sertifikat tersebut untuk menjaga keamanan dan kesehatan produk, serta sebagai jaminan keamanan pangan yang diolah," katanya dalam rilis yang disampaikan Bagian Prokom Pimpinan Setda Lamandau.
Adapun pada Kamis (25/2) Hendra beserta jajaran menghadiri syukuran panen jahe bersama Kelompok Tani Nyunyu Ruan di Desa Kina, Kecamatan Batang Kawa.
Dalam kesempatan itu Hendra berpesan agar masyarakat yang menggeluti bidang tersebut, dapat menghitung secara rinci harga pokok produksinya.
Menurutnya apabila harga pokok dimaksud sudah diketahui, maka para petani akan lebih mudah dalam menentukan harga produk.
"Paling tidak harga produk yang akan dijual sudah diperhitungkan secara cermat antara laba dan rugi yang bakal muncul dari penjualan yang dilakukan," ungkapnya.
Salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan daya saing, sehingga saat dipasarkan mampu bersaing dengan produk yang berasal dari daerah lain.
Dalam kunjungan tersebut, pihaknya juga menyaksikan demonstrasi pengolahan jahe instan oleh para ibu rumah tangga dan dilanjutkan sarasehan bersama warga.
Hendra menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan setempat memfasilitasi penerbitan sertifikat produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), salah satunya terhadap produk olahan jahe instan di Desa Kina, Kecamatan Batang Kawa.
"Sertifikat tersebut untuk menjaga keamanan dan kesehatan produk, serta sebagai jaminan keamanan pangan yang diolah," katanya dalam rilis yang disampaikan Bagian Prokom Pimpinan Setda Lamandau.
Adapun pada Kamis (25/2) Hendra beserta jajaran menghadiri syukuran panen jahe bersama Kelompok Tani Nyunyu Ruan di Desa Kina, Kecamatan Batang Kawa.
Dalam kesempatan itu Hendra berpesan agar masyarakat yang menggeluti bidang tersebut, dapat menghitung secara rinci harga pokok produksinya.
Menurutnya apabila harga pokok dimaksud sudah diketahui, maka para petani akan lebih mudah dalam menentukan harga produk.
"Paling tidak harga produk yang akan dijual sudah diperhitungkan secara cermat antara laba dan rugi yang bakal muncul dari penjualan yang dilakukan," ungkapnya.
Salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan daya saing, sehingga saat dipasarkan mampu bersaing dengan produk yang berasal dari daerah lain.
Dalam kunjungan tersebut, pihaknya juga menyaksikan demonstrasi pengolahan jahe instan oleh para ibu rumah tangga dan dilanjutkan sarasehan bersama warga.